Backfire

116 40 22
                                    

———————————————————
~SalFlo~
———————————————————

Florence, how's life? What percentage of ur happiness and sadness in ur life?

Tanya seseorang yang tak asing namun tak juga cukup dekat dengan Florence. Florence merasa sedikit aneh dengan pertanyaan tersebut, namun ia berusaha menjawab jujur.

Umm. I think it's 50:50?

What? But why? I think u are a cheerful person, u seem always happy and even I often see u laughing everyday! How can u say that u have 50% sadness in ur life Florence?

Florence cukup terkejut mendengar pendapat orang tersebut. Ia pun hanya menanggapinya dengan senyum tipis.

———————————————————
Ku pikir dengan mengatakan bahwa kebahagiaan dan kesedihan dalam hidupku itu seimbang.. dapat membuat orang-orang berpikir bahwa hidupku masih normal, layaknya orang awam

Tapi nyatanya, selama ini orang-orang menilaiku jauh lebih baik
Menganggap bahwa aku memiliki lebih dari 50% kebahagiaan

Senyuman yang selama ini aku tunjukkan ke seluruh penjuru dunia ternyata benar-benar bekerja seperti mantra yang berhasil membuatku terlihat bagaikan manusia paling bahagia dimuka bumi ini

Padahal, mereka hanya tidak tau saja..

50% kesedihan yang mereka anggap itu adalah sebuah kebohongan
memanglah sebuah kebohongan

Iyaa..
Aku berbohong
Bukan 50% kesedihan
Tapi lebih dari itu

———————————————————
~SalFlo~
———————————————————


"Aaaaaa gue kesel! Gue benci floren!! Gue benci!!" teriak Bella kesal sambil menangis.

"Udah bell, lo gausah nangis! Gak ada gunanya juga lo nangisin si floren. Lo itu cantik. Cantik lebih dari siapapun dan gak ada yang bisa ngalahin kecantikan lo" kata Putri.

"Iyaa bell, lo gak usah khawatir! Kita bakalan terus bersama lo, kita bakalan milih lo dalam hal apapun, gue bakal dukung lo bell" kata Liana.

Bella mengusap air matanya sambil menunduk dan tanpa Liana dan Putri sadari, Bella tersenyum licik.

"Ah, gue punya ide, gimana kalo kita kerjain aja si floren?" usul Putri.

Bella dan Liana terlihat sangat bahagia dengan senyum licik nya mereka.

"Yaudah ayo cepetan sebelum bel masuk berbunyi" ajak Liana.

Mereka pun segera menghampiri kursi milik Florence. Saat itu, tak ada seorangpun di dalam kelas, karena bell tanda masuk belum berdering.

"Enaknya kerjain si floren gimana ya?" pikir Bella. Putri, dan Liana pun ikut berpikir. Tak lama kemudian..

"Ha, gue punya ide" ucap Liana.

"Ide apaan tuh?" tanya Putri.

"Gue punya sisa saus bekas Sandwich tadi" jawab Liana.

"Yaudah mana?" tanya Bella.

SalFloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang