Fear

28 3 0
                                    

———————————————————
~SalFlo~
———————————————————
Melihat kau tertawa saat denganku
Aku merasa bahagia
Tapi jika kau tertawa saat dengannya
Aku merasa kecewa

Tunggu sebentar..

Apa-apaan ini?

Kenapa aku merasa kesal disaat melihat dia bisa bersamamu?
Kenapa aku merasa takut disaat ada orang lain yang ternyata bisa membuatmu lebih bahagia?
Kenapa tiba-tiba aku merasa menjadi tidak layak untuk bersamamu lagi?

Apa-apaan ini?

Aku yang terlalu terbawa suasana
Atau..
Memang aku takut kehilanganmu?
———————————————————
~SalFlo~
———————————————————

Tepatnya pada pukul 05.55 di pagi hari, kedua suara klakson motor sudah terdengar dari luar rumah.

Pada awalnya Florence sedikit terheran, ia rasa ia seperti mengenal kedua suara klakson motor tersebut.

'Kayak suara klaksonnya eggy sama salvo dah?' Florence bergumam dengan penuh tanya dalam hatinya.

Ia pun berjalan pelan menghampiri dinding kaca rumahnya yang terletak di lantai 2, tepat dimana ia memijakkan kakinya saat ini. Dan benar saja, sudah terlihat Eggy yang sedang melambaikan tangan kearahnya dari bawah sana. Florence pun bergegas menghampiri adiknya.

Seperti biasanya, Florence memang sudah selalu siap dengan segala keperluannya di pagi hari. Berbeda dengan Valery yang masih saja sibuk mengulas tinta berwarna merah cherry pada permukaan bibirnya yang lembut itu, bahkan ia pun belum sempat memakan sandwich yang sengaja dibuat kakaknya untuk ia sarapan.

"Val ayo cepet mereka dah dateng tuh"

"Lah serius kak? Masa sih?"

"Ya iyaa beneran, ngapain kakak bohong"

"Ih valey kira itu tadi suara klakson tetangga" celetuk Valery sambil tertawa.

"Dih malah ketawa lagi ni anak, kakak kebawah duluan dah. Tuh sandwich kamu udah kakak masukkin ke kotak makan, tar jangan lupa bawa" ucap Florence seraya menuruni setiap anak tangga dengan langkahnya yang cepat.

Valery jadi merasa tidak tenang, ia tidak ingin ditinggal oleh kakak dan teman-temannya itu. Ia pun segera memasukkan seluruh makeupnya ke dalam PouchBag lalu bergegas menyusul kakaknya.

Di depan halaman rumah sudah terlihat Florence, Salvo dan Eggy yang ternyata masih asik mengobrol. Tak perlu menunggu lama Valery pun segera menghampiri.

"Akhirnya ni anak nongol juga astaga" keluh Eggy sambil menghembuskan nafas beratnya.

"Ya iya lah gue nongol gue kan baik, gue gamau bikin kalian nunggu lama"

"Kita emang udah nunggu lama dah perasaan" ucap Salvo.

"Lah emang iya?"

Seperti tak ada kata letih untuk Eggy mengejek, ia pun berkata,,

"Iya lo lama tau val. Si salvo aja sampe ngeluh tuh haha"

Dengan wajah polosnya, Valery malah meresponnya dengan tawa tanpa dosa.

"Yamaap, lagian tumbenan banget lo pada ngejemput kita sepagi ini. Ada apa dah?"

"Tau tuh, si salvo yang ngeburu-buruin gue. Dateng ke rumah gue pagi banget dan klaksonin motornya terus, kan gue berisik dengernya"

SalFloTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang