Chapter 6

5K 180 3
                                    

A MILLION REASON By Hayley Dawn Harper

Chapter 6: The Playfull Kiss
(18sx)

Lama whisbley merenung ke arah saya dan dia menanggalkan Tuxedonya. Dia menyimpan Tuxedonya di atas dining table dan dia melangkah mendekati saya. Selangkah , ke langkah kedua seterusnya langkah yang ketika dan dia semakin menghampiri dan kini dia di hadapan saya. Dia menundukkan kepalanya sedikit dan menatap wajah saya. Dia mengambil keropok di tangan saya dan menyimpannya di dalam singki. Saya hanya diam dan masih menunggu saat saat dia akan memaki hamun ataupun sebarang reaksi yang sama waktu dengannya.

Whisbley kemudiannya memegang kedua belah pipi saya dan dia mengusap pipi saya. Dia membersihkan sisa sisa tepung di wajah saya dengan tangannya dan dia tersenyum. Rambut saya juga diusapnya. Sisa sisa tepung berjatuhan dan dia hanya mengeleng.
"You must be too bored , don't you." Katanya perlahan.
"Aik?dia tidak marah kah?!"saya masih tertunggu tunggu.
Jemarinya hinggap di tepi bibir saya dan dia masih
Membersihkan sisa keropok yang masih ada kelihatan di situ rasanya.
"Youre not angry.?" Tanya saya.
"What for?" tanya whisbley. Saya menoleh ke arah ruang tamu dan diserata dapur.
"I did this all.. to make you mad.. i made this on purposed"kata saya. Whisbley masih merenung saya. Sedikit pun dia tidak berkedip. Memerhatikan wajah saya seperti menatap seseorang dengan pandangan penuh cermat dan prihatin.
"I wasted your money yesterday. Like thousand of them.."kata saya lagi. Whisbley hanya mengangkuk.
" what else you did." Whisbley memaut wajah saya dan dia merenung saya tajam. Mata kami berdua saling berpandangan dan saling merenung sesama sendiri.
" i ..." saya tidak sempat menghabiskan kata kata saya dan Whisbley Mengucup bibir saya. Secara tiba tiba dan penuh perasaan. Secara perlahan lahan dan penuh cermat. Bibirnya memaut kedua ulas bibir saya dan saya hanya berdiri di situ dan mendiamkan diri. Dub Dab Dub Dab!Tanny.
"Emmm.." saya mengangkat telapak tangan dan meletakkannya di dada Whisbley. Denyutan nadinya dalam keadaan normal. Dia berhenti mengucup saya seketika dia tersenyum dan mengangkat saya dengan mudah ke atas Dining Table. Dia meneruskan kucupannya semula kepada saya dan sambil mengucup saya jemarinya menjalar ke kedua belah kaki saya dan seterusnya beralih pula ke pingang saya. Sentuhannya sangat rapi dan saya hanya mendiamkan diri seperti kehilangan tenaga untuk melawan seperti selalunya.
" Tanny! Kau kenapa! Lawan lah. Napa ko diam! Jangan pula ko cakap kau sedang menikmati di sana. Tapi macam siok kan.!"
Saya menolak bahu whisbley dan meletakkan telapak tangan saya di bibirnya.
" okay. That enough. Its getting hot." Saya tersipu malu. Whisbley hanya merenung saya. Kedua belah tangannya masih memegang bahagian pingang saya. Sepertinya dia tidak mahu melepaskan saya pergi dari situ.
"I miss you." Kata whisbley memeluk saya.
"Let me down.. okay.. let me down."saya cuba untuk turun. Whisbley mengalihkan tangannya dan dia membantu saya turun dari situ.
"Emmm... " saya mengaru kepala beberapa kali. Whisbley hanya diam.
"I need to go." Saya berlari masuk ke dalam bilik dan terus masuk ke dalam bilik air. Saya mengusap dada saya yang ketika itu terasa seperti ingin melodak. Dup dap dup dap dup dap. Saya melompat-lompat sendirian dan sesekali mengeleng. Saya berjalan mundar mandir lagi. Gugup. Resah. Takut. Semua rasa bergabung dan menjadi rasa seperti melemaskan diri saya.
" ahh. Thats too hot. Oh my oh my oh my .. Tanny.. he is seducing you.. okay okay calm down." Saya duduk di lantai bilik air. Menarik nafas sepuas hati sambil cuba menenangkan diri sendiri.

Saya menyentuh bibir saya beberapa kali dan menutup mata.
"My first kiss is gone.. next is what."" Kata saya berbicara sendiri. Saya memasang pili air dan menanggalkan pakaian saya yang dipenuhi dengan sisa tepung. Saya hanya mengeleng.
"Im so childish." Saya mengaru kepala.
"Who is going to clean all the mess now. Ish buduh ohh kau tanny. " saya mengambil shampoo di dalam almari kecil di bilik mandi itu dan mencuci rambut saya perlahan lahan.
"Hmmm that kiss. "Saya tersenyum sendiri.

Setelah siap membersihkan diri dan memakai baju, saya keluar dari bilik perlahan lahan. Saya membuka pintu dan menoleh kiri dan kanan.
"Hey.." wajah whisbley muncul di hadapan saya. Tepat di hadapan wajah saya dan saya menarik kepala saya semula masuk ke dalam bilik. Saya menutup pintu bilik semula.
"Ishhh." Saya mengeleng dan menjauhkan diri dari pintu bilik .
"Kau masuklah.. kau masuk kau mati hari ni juga." Saya bersedia membuat sepakan maut. Namun seketika menanti whisbley tidak memasuki bilik itu. Saya menarik nafas lega. Saya duduk di atas katil dan termenung sejenak.
"Ohh no my cake!!!" Baru saya teringat akan kek yang saya masukan kedalam oven sebentar tadi. Saya pantas keluar dari bilik dan berlari ke arah dapur.
"Carefull Tanny.. the floor is wet.. !!" Suara whisbley kedengaran memberikan amaran. Saya hanya menoleh kearahnya dan Pakkk!! Terjatuh dan mendarat di lantai dapur dengan posisi sempurna.
"Ouchhhh!!Mommyy!!!" Keadaan lantai yang licin menyebabkan kaki saya tergelincir dan terjatuh di lantai ruang dapur. Saya cuba mengangkat kaki perlahan dan terasa sakit hingga ke tulang belakang.
"Ouchhh!! My leg." Saya bangun perlahan. Whisbley datang ke arah saya dan membantu saya bangun.
"Kenapa bah basah ni lantaii ni.. ko sengaja kah!!supaya saya jatuh!!ohh pandai juga ko membalas ahh.." saya menepis tangan whisbley. Dia hanya mengeleng.
"I was cleaning the floor. Its all mess." Jawab whisbley tenang. Saya diam. Saya memerhatikan sekeliling. Semuanya sudah dibersihkan.
"Hmmm. Padan muka kau Tanny. Buat lagi hal. Sendiri kena! Apa kau rasa?!oren!strawberry!cola sarsi semua ko rasa kan!!" Bentak hati saya. Whisbley membantu saya berdiri dan membawa saya duduk di sofa.
"Why you need to run??" Tanya whisbley.
"Saya masak kek bah tadi.. cuba kau pigi tengok.. tidak hangus kah tu." Saya mengacu jari telunjuk ke arah oven di ruangan dapur.
"I already take it out. Its all done and its look good too. I eat a little and its nice." Kata whisbley. Saya menarik nafas lega. Saya menarik kaki saya sedikit keatas sofa dan mengurutnya. Terasa sakit dan ada sedikit kesan lebam kelihatan.
"You clean all the mess?" Tanya saya sambil pura pura memerhatikan kaki saya yang masih sakit berdenyut denyut. Whisbley hanya mengangkuk.
"I was a little bored. So i clean it all. " jawab whisbley. Saya tidak berani menoleh lagi ke arah whisbley. Sedikit perasaan rasa bersalah muncul di dalam hati saya.
"Tu lah. Balasan lah tu Tanny. Siapa suruh kau penjahat. Kasi kurang kurang tu tanduk kau" Saya mengelamun sendiri.
"Is it hurts that bad." Tanya whisbley duduk di sofa dan menarik kaki saya dan memerhatikan keadaan kaki saya. Mata saya baru menyedari whisbley tidak memakai baju ketika itu.
"Ehemmm!"hati saya berdehem sendirian.

A MILLION REASON I [PUBLISHED AS BOOK]Where stories live. Discover now