Sepanjang jalan Dion mengingat kata kata Rega, mencoba menelaah dan mengartikannya. Tapi tiba tiba saja Dion memikirkan sesuatu
"Apa mungkin Alisya.... Suka sama gue" batin Dion
Tak lama kemudian mereka berempat sampai di suatu ruangan yang sudah menjadi markas ekskul Basket. Didalam ruangan sudah ramai anggota basket dan cheerleaders. Tanpa basa basi Dion langsung membuka rapatnya kali ini
"Assalamualaikum.. "buka Dion
"waalaikumsallam..." jawab mereka semangat
"Gue disini cuma mau ngingetin kalian kalau turnamen basket kita bakal diadakan besok, jadi gue harap baik tim basket maupun cheerleaders dapat berjuang semaksimal mungkin dan semoga turnamen kita besok bisa berjalan dengan lancar" ucap Dion sebagai awal pembicaraan rapat mereka
"Siap kapten" ucap Andra seraya mengangkat tangan kanannya keatas seperti orang yang hendak hormat
"Oh ya satu lagi, gue bakalan bagi tim buat turnamen besok, jadi untuk tim inti dipimpin sama gue dan..... " penjelasan Dion pun seperti air yang mengalir sampai jauh *iklan kali.-.
Tak terasa sudah satu jam mereka rapat, Dion sebagai ketua sekaligus kapten mengakhiri rapatnya kali ini
"Oke, sekian rapat kita hari ini, untuk kalian good luck buat besok dan selamat berjuang. Gue tutup rapat kali ini, wasalamualikum... "tutup Dion tanda berakhirnya diskusi mereka
"walaikumsalam.. " jawab para anggota tim
Usai membereskan ruangan, satu per satu anggota keluar dari ruangan basket dan menyisakan lima orang di dalamnya
"Yon, besok jangan lupa bawak data data untuk adik kelas, siapa tau bisa jadi tim cadangan" ucap Raihan sambil menepuk pundak Dion dari belakang
Dion hanya diam dan terlihat sedang memikirkan sesuatu, melihat temannya seperti itu sontak raihan langsung menyadarkan lamunannya
"Eh yon, lo denger gue ngak si? "kali ini raihan menepuk pundak Dion dengan lebih keras
"Hah, iya sya? " jawab Dion spontan dengan mengeluarkan kata 'sya'
"Sya? Sejak kapan nama gue ada huruf sya? Oh gue tau nih pasti lo lagi mikirin Alisya yang marah sama lo ya? " ucap Raihan dengan nada menggoda
Vannesa yang ada di ruang itu juga langsung menoleh mendengar kata kata Raihan
'Alisya? Kayak pernah denger gue nama itu, tapi di mana yah' batin Vannesa
"Eng, engak kok, typo aja gue tadi"jawab Dion yang langsung salting
"Lo kira WhatsApp pake typo typo segala" ujar Raihan sambil mengejek
Dion memalingkan wajahnya. Ia menghadap ke Vannesa yang tampak sedang berfikir
"Sa, ayok pulang" ajak Dion yang mengembalikan kesadaran Vannesa ke dunia nyata
"Hah? eh iya " Vannesa tersenyum kepada Dion
Mereka belima pun keluar dari ruangan basket menuju ke parkiran, dari sudut mata Dion, dia melihat seorang gadis yang berdiri sendiri di ujung koridor sekolah,mendukung tas ransel ungunya sambil melihat dentingan di jam tangannya, ya gadis itu adalah Alisya. Sedetik Dion ingin mengajaknya pulang bersamanya tapi dia kemudian sadar kalau kali ini ada Vannesa yang lebih dulu dia ajak, Dion bingung dan tiba tiba saja dia mendapat sebuah ide
"Eh kalian duluan aja ke parkiran"suruh Dion kepada teman temannya
"Oke" teriak zaidan sambil mengacungkan jempolnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
Teen Fiction"Seandainya aku menyadari rasa ini sedari dulu, mungkin keterlambatan ini takkan menghasilkan sebuah penyesalan" ucap Dion lirih sambil menatap langit senja