Hari ini, tepatnya setelah melakukan perundingan di cafe maid. Rega dan Raihan melakukan ekspedisi sesuai kemampuan masing-masing *cie elah
Raihan menemani Nia keruang adm, melakukan intrograsi secara tidak langsung ke petugas pendataan di ruang adm
"Buk Nelo kenal Alisyah gak ya?", tanya Nia sambil membantu buk Nelo yang sedang merapikan arsip sekolah, Nia sengaja dateng ke ruang adm dengan alibi kangen sama buk Nelo dan Raihan tentu saja hanya mengekor
"Nak Alisyah?", buk Nelo nampak berpikir sebentar mencoba mengingat ingat seseorang yang bernama Alisyah
"Oohh yang cantik tinggi itu kan Nak?", tanya bu Nelo memastikan dugaannya benar
"Iya buk, yang anak pindahan dulunya buk", ucap Nia yang memastikan jika dugaan buk Nelo benar
"Iya iya, ibuk tau nak Alisyah", balas buk Nelo yang yakin dengan dugaannya
"Oh kalo gitu, ibuk tau dong kabarnya gimana, secara dia pindahnya dadakan banget sampe gak ngabarin apa-apa sama kami yang....temannya", Nia tak yakin apa dia sudah berteman dengan Alisyah
Raihan yang melihat akting Nia berdecak kagum, Nia sangat baik dan loyal dibalik sifat tomboy nya selama ini dan tanpa sadar Raihan malah tertawa geli mengingat betapa bencinya ia dulu dan sekarang, entahlah Reihan hanya merasa ia nyaman ada di dekat Nia
"Lo kenapa han? Otot pipi lo longgar?", ucap Nia yang menoleh ke Raihan yang entah kenapa malah tertawa kecil sendiri
"Wah nak Raihan pacarnya Nia ya? Pacaran yang sehat ya, jangan nganeh-nganeh", nasehat buk Nelo membuat Nia mengeluarkan ekspresi jijik sedangkan Reihan malah sebaliknya
"Jadi kami keliatan ya buk kalo pacaran? Doain aja ya buk sampe ke pelaminan dengan selamat", balas Reihan dengan gembira bahkan ia lupa tujuan awal ia datang ke ruang adm ini untuk apa
"Gak buk kami gak pacaran, ngomong-ngomong em...soal Alisyah tadi gimana buk, yang soal kabarnya dia", tanya Nia yang kembali ketujuan awalnya tanpa mempedulikan Reihan yang tersenyum bodoh menghayal ia benar-benar menjadi pacar Nia
"Oalah iya ya, nak Alisyah sih mungkin kabarnya baik, ya tau sendirikan sekolah di luar negeri gimana", ucapan buk Nelo membuat akal sehat Reihan kembali, bagaimana mungkin buk Nelo berpikir seperti itu
"Oohh gitu ya buk", ucap Nia menghilangkan rasa terkejutnya
Mereka kemudian membicarakan hal lain dengan tetap membantu buk Nelo merapikan arsip sekolah
Teng Teng Teng
"Maaf buk Nelo, kayaknya kami mesti ke kelas dulu, ya gimana ya Buk kami udah masuk kelas", u ao Nia yang tak enak membantu setengah setengah
"Iya nak gak papa, justru makasih lo udah nemenin ibuk. Ibuk bosen juga udah lama gak ngobrol, dulu selain nak Nia nak Alisyah juga suka sih kesini buat bantu dan konsul masalah data untuk ke sekolah luar negeri", tanpa sadar buk Nelo sudah membeberkan beberapa kebenaran yang selama ini mereka ragukan
"Kalo gitu maaf dan makasih ya buk buat ngobrol-ngobrolnya, kami permisi dulu buk", Nia menyalami tangan buk Nelo begitu pun Reihan dan berlalu menuju kelas
"Lo kalo akting bagus ya. Gak nampak kalo lagi gali info, natural banget kayak perasaan gue ke lo", ucap Reihan sambil berjalan berdampingan dengan Nia, sesekali ia juga melirik Nia yang tampak sedang melamun em.. atau berpikir entahlah
"Ah? Oh iya iya", balas Nia yang tak tau apa yang barusan Reihan katakan, Reihan nampak mengerti Nia sedang memikirkan ucapan buk Nelo sadar akan hal itu Reihan kembali diam hingga mereka sampai kelas
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
Teen Fiction"Seandainya aku menyadari rasa ini sedari dulu, mungkin keterlambatan ini takkan menghasilkan sebuah penyesalan" ucap Dion lirih sambil menatap langit senja