"Hai sa" sapa Rega yang kini telah sampai di cafetarian dekat sekolahnya
"Hai ga, lo mau pesen apa? Pesen dulu gih"Vannesa menyambutnya yang memang telah sampai duluan di cafe itu
"Ehm, mas"
"Saya pesen cappucino satu, lo mau pesen apa ga? " ucap Vannesa yang bertanya sekali lagi
"Samain aja sa"ucap Rega tak mau ambil pusing
"Oke cappucinonya dua ya mas"
"Jadi gimana rencana lo? "tanya Rega seperti biasa to the point
"Jadi gini, gimana kalo kita atur waktu buat mereka nonton film?"
"Filmnya yang romantis jangan yang horror"ucap Vannesa yang mulai menjabarkan idenya
"Eitss jangan salah justru film horror itu bikin romantis banget, bayangin aja kalo Alisya takut pasti yang dipegang erat oleh Alisya itu cuma Dion"pernyataan Vannesa dipatahkan oleh Rega
"Ehm.. Bagus juga ide lo, tapi gimana kita bisa ngajak Dion nonton? "
"Bener juga, lo tau ndirikan kalo Dion itu susahnya mintak ampun kalo diajak begituan, kayak mandiin kucing, nyakar!"Rega menjabarkan hal hal yang akan terjadi
"Gimana kalo kita ngelibatin Raihan sama Zaidan? "tanya Rega sedikit ragu
"Tapi ga... "
"Tapi kalo elo ngak mau juga ngak papa sa"Rega langsung memotong ucapan Vannesa
"Gini aja kita libatin mereka berdua tapi elo ngak boleh ngasih tau kalo gue juga terlibat di dalam rencana ini"
"Gue ngak mau mereka nanya alasannya kenapa"jelas Vannesa
"Oke ide yang bagus" Rega langsung menyetui ajuan dari Vannesa
***
Kringgg... Kringgg
Bel sekolah yang menandakan seluruh siswa sudah harus ada dimeja mereka masing masing, bunyi yang dianggap oleh sebagian siswa sebagai terompet sangkakala yang menandakan dunia akan kiamat, yah bagaimana tidak, kelas XI Ipa 1 akan memulai pelajaran pertamanya dengan KIMIA dan reaksi reaksinyaKali ini ibu Neli menjadwalkan untuk mengadakan praktek di lab. Kimia di sekolah mereka, mengenakan baju khusus praktek para siswa dengan teratur masuk kedalam lab. Kimia
"Raihan, Zaidan"sebelum masuk ke lab. Rega memanggil dua sahabatnya itu
"Tumben amat lo manggil kita kita? "tanya Raihan yanbg bingung, tak biasanya Rega begini
"Iya nih, ohh gue tau lo pasti mau ngasih kita uang kan?oke gue bukak dulu dompet gue biar bisa langsung masuk pitty nya"Zaidan asal menenbak dan berharap tebakannya benar
"Ngaco lo pada, gue mau ngajak lo kerjasama... "
"Kerjasama? "Raihan dan Zaidan langsung memotong ucapan Rega
"Eh kunyut, gue belon selesai ngomong"
"Jadi gue itu mau ngatur acara buat Dion bisa ngedate sama Alisya, biar dia itu sadar kalau perasaannya itu buat Alisya bukan Vannesa"Rega menggeluarkan semua pikirannya
"Loh kok lo tiba tiba ngatur rencana gitu? Dapet ide dari mana lo? "
"Udah deh han kita ikutin aja rencana Rega, demi kesejahteraan dan ketentraman hati sahabat kita"Zaidan mualai mengeluarkan kata kata alaynya dan gaya yang alay pula
"Alay luh"
"Gimana mau ngak? "tanya Rega memastikan
"Yaudah demi sahabat kita mau deh, meskipun kita kita tau susah banget ngajak Dion nonton"Raihan memasang wajah pasrahnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
Teen Fiction"Seandainya aku menyadari rasa ini sedari dulu, mungkin keterlambatan ini takkan menghasilkan sebuah penyesalan" ucap Dion lirih sambil menatap langit senja