Dion berhenti di depan pintu kelas dan perlahan membalikkan tubuhnya hingga sempurna
"Gimana? Lo mau ikut? "Rega memastikan lagi
Tak ada jawaban dari Dion, dia hanya berdiri menatap Rega dengan tatapan kosong
"Yon? Gimana? "
"Oke gue ikut"
"Yosh! Minggu kita langsung kumpul di bioskop aja"
"Oh iya, lo jemput Alisya ya"
"Kenapa harus gue? "
"Ya, karena rumah lo searah sama Alisya"jawab Rega logis
"Kalo gue ngak mau? "
"Lo pikirin aja dulu yon, kalau emang ngak ada rasa yaudah lepasin aja"
"Maksudnya? "
"Maksud gue,kalau lo ngak mau jemput, yaudah"
"Auah, gue mau kekantin dulu"
Dion berjalan terus dengan fikirannya yang kacau
'kalau ngak ada rasa yaudah lepasin aja' kata kata itu membayangi Dion disepanjang jalannya"Apaan coba maksudnya? "
"Gue ngak tau perasaan gue ke Alisya itu apa tapi gue juga ngak bisa ngelepasin Alisya"
*****
Weekend akhirnya tiba, mereka bersiap siap untuk menjalankan misi mereka,Rega, Zaidan, dan Raihan sudah lebih dulu sampai di tempat tujuan mereka bioskop"Eh beli gih tiketnya"Zaidan seenaknya saja menyuruh Raihan
"Nyuruh nyuruh aja lo, mana duit lo? "
"Tombokin dulu napa"
"Enak aja lo ngomong, utang lo tahun kemaren aja belom lo bayar ini mau mintak tombokin lagi"
"Pelit lo, nih kembaliannya amabil aja"
"Kembalian apaan,kurang seribu tau uang lo"
"Yaampun seribu doang, tombokin lah"
"Kampret lu"
"Eh ga gimana tiket Dion ama Alisya mau di beli sekarang atau tunggu mereka aja? "
"Tombokin aja dulu" jawab Rega sambil menatap layar handphonenya
"Kutil badak lu pada, gue disuruh nombokin"
"Yaudah han beli aja napa"Jawab Rega yang masih berkutat dengan handphonenya
Tak lama kemudian muncullah orang yang mereka tunggu namun yang datang hanya satu orang
"Eh yon sendiri aja? "tanya Rega
"Emangnya kenapa? "
"Lo ngak jemput Alisya?"
"Ngak"
"Kenapa? "
"Gue lupa"
Tiba tiba orang yang mereka perbincangkan muncul ditengah tengah mereka, Alisya yang baru saja sampai sangat terkejut melihat ada Dion karena baik Zaidan maupun Raihan tidak memberi taukan kepadanya jika mereka mengajak Dion juga
"Zaidan ikut gue bentar ada yang mau gue omongin"
"Eh? Oke oke sya"
Mereka berduapun menjauh dari Rega dan Dion
"Zaidan, kok ada Dion sih? "
"Eh itu dia... "
"Gue curiga nih, kalian ngerencanaiin sesuatu yaa? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Late
Teen Fiction"Seandainya aku menyadari rasa ini sedari dulu, mungkin keterlambatan ini takkan menghasilkan sebuah penyesalan" ucap Dion lirih sambil menatap langit senja