19 // Sibuk

781 54 1
                                    

"Makasih kak. Gue masuk dulu ya." ujar Adel setelah sampai dikampus dan turun dari mobil Theo.

"Yoii. Gue duluan ya."

"Hati-hati kak." ujar Adel

"Oke." Theo melajukan mobilnya meninggalkan area kampus.

Adel berjalan menuju kelas nya di kelas Ekonomi Bisnis. Di dalam kelas, Nara sudah menunggu nya sambil sibuk dengan gadget miliknya.

"Pagi Ra." sapa Adel kemudian duduk di sebelah Nara

"Ohh, hai. Pagi Del." sapa balik Nara.

Gak lama kemudian Aldo datang dan duduk di kursi dekat Adel.

"Ra, ke kantin yok." ajak Adel

"Ayo."

Mereka berdua berjalan menuju kantin kampus dan memilih untuk membeli camilan dan air mineral.

Beberapa menit kemudian Rey, Fadhil, dan Rafly datang dn langsung duduk bergbung dengan Adel dan Nara

"Haii Del." ujar Rafly

"Haii Raf "

"Muka lu kusut amat Del. Ada apa?" tanya Fadhil

"Gapapa kok cuma kurang tidur aja." jawab Adel

"Ohh iya Rey, gue mau nanya sesuatu boleh?" ujar Adel

"Nanya apa?"

"Rizal itu beneran ke Belanda gak sih?" pertanyaan barusan sontak membuat Rey dan Rafly tersentak kaget.

"Emang nya kenapa?" ujar Rey bingung harus menjawab apa. Pasalnya ia sudah sering berbohong kepada Adel tentang keberadaan Rizal sekarang.

"Ya gapapa. Gue cuma mau tau kabar sahabat gue aja. Kan cuma dia yang kampus nya beda sama kita." jawab Adel

"Nanti aja deh gue ceritain. Gue mau ke kelas dulu. Bye." Rey justru berlalu pergi menggalkan yang lain.

"Lah?Rey!!!kok pergi sih?" ucap Adel bingung

"Raf, ada yang kalian sembunyiin ya dari gue?" tanya Adel ke Rafly

"Gak kok Del. Emang apa yang menurut lu kita sembunyiin?"

"Tentang keberadaan Rizal sebenernya. Dan kenapa kalian selalu menghindar kalo gue tanya soal Rizal?"

"Gak papa kok. Kan emang gak ada yang perlu dibahas juga." jawab Rafly. "Gue ke toilet dulu ya." Rafly melangkah meninggalkan yang lain.

"Sikap kalian yang kaya gitu, justru bikin gue makin curiga Rey, Raf." gumam Adel dalam hati.

"Kok gue malah jadi curiga ya Rey dan Rafly. Kaya ada yang mereka sembunyiin." ucap Fadhil dalam hati.

Sementara itu Rey yang tidak sengaja bertemu dengan Rafly memlih untuk mengobrol masalah Rizal tadi. Mereka berjalan menuju taman di dekat Fakultas Teknik.

"Raf, gue jadi ngerasa bersalah deh karena bohong mulu sama Adel dan Fadhil." ujar Rey

"Iya Rey. Gue juga begitu. Lu tau sendiri kan dari kecil gak pernah ada rahasia diantara kita. Tapi sekarang kita malah main rahasia-rahasiaan begini." sahut Rafly

"Gue pengen ngasih tau Adel sama Fadhil tentang kenapa kita ngelarang dia buat ketemu Rizal. Tapi gue takut dia justru marah sama gue karena nyembunyiin ini dari dia."

"Tapi Rey, sekeras apapun usaha lu buat nutupin kebohongan, suatu saat kebohongan itu akan ketauan juga."

"Suatu saat nanti, gue pasti bakal ngasih tau mereka kok."

Peka!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang