23// Baikkan

229 27 2
                                    

Hari yang di tunggu itupun akhir nya tiba. Dengan yakin Rizal mengemasi barang-barang nya dan bersiap pindah ke kost an. Dengan di bantu oleh Theo dan Fadhil, cowo itu akhirnya berangkat menuju kost an nya.

Adel, Zahra, dan Tari menunggu di kost an. Menyiapkan makanan untuk ketiga cowo itu. Hari sudah sore, jadi Adel dan yang lain sudah pulang dari kampus.

"Rizal itu pacar kamu ya Del?" tanya Tari sambil memotong-motong sayuran.

"Bukan kak. Cuma temen, tapi ya gitu. Temen dari kecil. Sama kaya Fadhil, Rey, sama Rafly." jaeab Adel.

"Oh iya, ngomong-ngomong Rafly sama Rey udah dikabarin?" tanya Zahra

"Udah kak. 30 menit lagi mereka otw dari kampus."

"Gak sabar ngeliat kalian kumpul lagi."

"Iyaa kak."

Saat sedang asik mengobrol, terdengar suara klakson mobil dari luar sana.

"Itu siapa ya?" gumam Tari.

"Aku aja yang liat." Adel langsung berlari menuju gerbang depan. Disana sudah terparkir sebuah motor sport berwarna hitam milik Aldo.

"Eh. Kirain siapa. Ada apa Do?" tanya Adel.

"Mau mampir aja. Ganggu ya?" tanya Aldo

"Ngga juga sih. Cuma lagi nyiapin masakan aja."

"Siapa Del?" terdengar suara teriakan dari arah dapur.

"Temen Adel kak." jawab Adel kemudian beralih menatap Aldo. "Masuk dulu yok."

Aldo mengangguk. Ia mengikuti Adel menuju dapur.

"Tunggu di ruang tamu aja Do. Gue bentar lagi selesai kok." ujar Adel.

"Ga ah. Mau bantuin aja."

"Emang bisa?"

"Dulu sering ngeliat anak jurusan tataboga lagi praktik. Jadi dikit-dikit ngerti lah."

"Oh oke."

Aldo membantu memotong cabai dan bawang. Sedangkan Adel dan Tari sedang sibuk menumis masakan.

Tak lama berselang setelah makanan tersedia di meja makan. Theo, Fadhil, dan Rizal pun datang. Langsung membereskan barang-barang Rizal ke kamar nya dibantu oleh Aldo juga.

"Rizaaallll. Kamu hutang cerita ke aku tentang kenapa kamu tiba-tiba ilang sampe bikin kita semua bingung." ujar Zahra ketika mereka tengah berkumpul di meja makan.

"Iya kak. Nanti kalo aku cerita disimak baik-baik ya biar ga bingung lagi." jawab Rizal.

"Yaudah mending kita makan dulu. Sambil nunggu Rey sama Rafly juga."

Setelah selesai menikmati hidangan yang sudah di masak, mereka berkumpul di ruang tamu. Sengaja menggeser meja dan sofa nya agar bisa lebih leluasa duduk lesehan di atas karpet.

Sekitar 10 menit kemudian Rey dan Rafly datang. Sempat kaget beberapa saat ketika melihat kehadiran Rizal disana. Ada Alan, Nara, dan Reza yang baru datang beberapa saat sebelum mereka datang.

"Malem semua nya." sapa Rafly. Ia langsung duduk di sebelah Nara.

"Halo Rey, Raf. Long time no see." sapa Rizal

Rey terdiam. Seketika ia merasa bersalah entah apa sebab nya.

"Hai Zal." sapa balik Rafly.

"Oke. Semua udah kumpul. Bahkan kebetulan ada Alan, Tari, Aldo, Reza, sama Nara yang sebenernya ga tau tentang awal masalah ini. Tapi no problem. Mungkin kalian bisa jadiin ini pelajaran juga." Zahra membuka obrolan. Membuat suasana serilex mungkin karena yang sejak tadi ia rasa kan adalah tegang.

Peka!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang