Setelah seluruh mata kuliah hari ini selesai, Adel dan Fadhil lantas pergi ke suatu tempat dengan menaiki mobil Fadhil. Mereka tidak pergi ke tempat yang tadi dikatakan oleh Adel, melainkan ke sebuah caffe yang biasa dijadikan tempat berkumpul Adel dan teman-teman nya.
"Kita ngapain disini?" tanya Fadhil setelah memesan semangkuk ice cream mangga.
"Nungguin orang."
"Oh temen lu yang mau ikut kita beli kado?"
Adel menggeleng pelan, "Bukan." jawab nya.
"Trus?"
Adel menunjuk seseorang yang berada di belakang Fadhil, "Tuh orang ya dateng."
Dengan reflek Fadhil menoleh ke belakang dan mendapati Rizal berada disana. Sontak cowo itu langsung berdiri dan menatap Rizal seksama.
"Ini, seriusan Rizal?" ucap Fadhil
Rizal mengangguk sambil tersenyum, "Iya Dhil. Ini gue, Hans Rizaldi." ujar Rizal
Tanpa bisa berkata sepatah kata pun, Fadhil langsung memeluk Rizal untuk melepas rindu nya. Adel yang menyaksikan hal tersebut hanya bisa tersenyum dan tanpa sadar menitikan air mata.
"Gue kangen banget Zal sama lu. Sumpah demi apapun, kangen banget." ucap Fadhil setelah melepas pelukan nya.
"Baru juga 6 bulan ga ketemu." Rizal tertawa kecil. "Btw gue juga kangen banget sama lu. 6 bulan serasa 6 tahun."
"Duduk dulu." ujar Adel.
"Eh iya Del."
Rizal dan Fadhil duduk berhadapan, menyisakan Adel yang entah harus bagaimana menyikapi yang sekarang terjadi. Di satu sisi ia bahagia bisa mempertemukan kedua sahabat nya, tapi di sisi lain ia juga merasa tidak enak hati karena sudah membohongi Rey dan Rafly.
"Lu hutang cerita ya Zal sama gue, kenapa baru muncul sekarang?" tanya Fadhil setelah Rizal memesan minuman.
"Gimana ya, ini ada kaitan nya juga sama Rey dan Rafly." jawab Rizal
"Rey sama Rafly? Emang mereka kenapa?" sahut Adel
"Jadi, dulu sebelum kita kuliah, gue pernah bilang ke kalian kalo gue mau kuliah di Belanda. And then pas hari H keberangkatan gue ke Belanda, kalian berdua kecelakaan. Rey bilang kecelakaan itu salah gue. Ya emang sih gue juga salah karena gue lebih milih nganterin Gita yang dulu masih jadi pacar gue, daripada jemput Adel yang waktu itu mobil nya mogok di jalan. Akhirnya kan lu Dhil yang jemput Adel, dan ya kalian sendiri kan yang ngalamin kejadian nya. Dan semenjak saat itu, Rey selalu ngelarang gue buat ketemu kalian." ujar Rizal
"Trus lu kenapa ga jadi kuliah di Belanda?" tanya Fadhil
"Gue ga mau jauh dari kalian. Kita udah lebih dari 18 tahun bareng, trus terpisah gitu aja?ga akan Dhil. Gue akan tetap sama kalian."
Fadhil tersenyum, bahagia rasa nya bisa bertemu dengan sahabat nya itu.
"Lu pindah ke kost an lagi ya Zal. Biar kita bisa kumpul bareng, apalagi kak Zahra tahun depan mau married. Kan Theo udah sibuk kerja part time, gue ga mau sendirian." ucap Adel
"Masalah itu, gue juga mau tinggal bareng lu lagi. Tapi gue bingung, kalo Rey sama Rafly ketemu gue gimana?"
"Lu ga usah takut Zal, kita semua dukung lu. Rey sama Rafly juga pasti bakal maafin lu kok. Kita semua kangen kumpul bareng kaya dulu." sahut Fadhil
Rizal diam sebentar, ekspresi nya menggambarkan seperti sedang berpikir. "Oke, besok gue bakal pindah lagi ke kost an."
Adel dan Fadhil tersenyum senang, akhirnya, setelah sekian lama mereka bisa berkumpul lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Peka!!!
RandomDisaat lu suka sama sahabat lu. Lu pendem rasa itu bertahun-tahun, dan di saat yg sama dia justru suka sama temen lu. Intinya, cinta itu gak butuh alasan. Cinta lebih butuh kepekaan. So, jangan pernah berhenti berusaha. Jangan berfikir kalo dia gak...