Irene pergi ke kantor dengan hati yang berbunga bunga, rasanya ia sangat bahagia pagi ini, kemarin malam ia banyak berbincang dengan Sehun, mungkin Irene menyukai Sehun, tapi entahlah.
"Hai semuanya !!" Irene menyapa semua teman temannya yang sedang berkumpul di meja resepsionis.
"Kau terlihat sangat bahagia, ada apa ?" Tanya Wendy.
"Tidak ah, sepertinya biasa saja." Ucap Irene.
"Aku tau kenapa unnie seperti ini, apa yang kau lakukan kemarin ???" Goda Taehyung.
"Ada apa kemarin ?" Tanya Joy.
"Ah tidak, dia bernyanyi dengan sangat baik kemarin haha." Bohong Taehyung, karna Irene sudah menatapnya dengan tatapan membunuh.
Irene naik ke atas dan meninggalkan teman temannya yang masih mengobrol, Irene menunggu Sehun datang ke kantor, rasanya ia sangat senang akan bertemu Sehun.
"Aish..kenapa aku ini ? Bersikaplah normal." Irene memukul dahinya menggunakan pulpen.
Sehun baru saja samapi ke hotel, ia melewati Irene begitu saja tanpa menoleh sedikitpun. Irene kaget dengan perubahan sikap Sehun yang sangat cepat, sikapnya kembali seperti biasa, dingin, dan angkuh, ia bahkan tak menyapa Irene, ia bertingkah laku seperti mereka tidak saling mengenal.
"Sudah kuduga, ia hanya baik seperti kemarin karna sedang membutuhkanku saja." Ucap Irene dalam hati, merasa ditatap oleh Irene, Sehun langsung menurunkan tirai ruangannya sehingga Irene tak bisa melihat ke dalam.
Irene mengerjakan tugasnya dengan lemas, tadi pagi keadaan hatinya baik baik saja, tapi sekarang tidak, moodnya hancur dalam sekejap, ia berharap hari ini ia dan Sehun akan melakukan hal hal yang menyenangkan seperti kemarin, bahkan Irene sudah berharap Sehun akan mengajaknya makan siang, sedikit terlalu percaya diri memang.
"Ah ya, dokumennya." Irene mengambil beberapa dokumen yang tak ditanda tangani oleh Sehun kemarin.
Tok..tok..
Irene mengetuk pintu ruangan Sehun dengan pelan, "Sajangnim, ini dokumen yang kemarin belum kau tanda tangani." Irene meletakkan dokumen itu diatas meja Sehun, dan menunggu Sehun menandatangani dokumennya, ia sedikit berharap Sehun akan berbicara dengan hangat seperti kemarin.
"Irene-ssi." Ucap Sehun.
Sehun memang hanya menyebutkan namanya, tapi ia sudah merasa cukup senang dengan ini, mungkin Sehun akan mengatakan sesuatu, "Ya, sajangnim." Ucap Irene sambil menahan senyumnya.
"Jika tak ada keperluan kau bisa keluar."
Deg.. kali ini bukan hanya mood nya yang hancur tapi hatinya juga, Sehun bahkan tak menatapnya saat berbicara, rasanya Irene ingin menampar Sehun dan berteriak mengeluarkan kekesalannya.
"Ah, aku hanya menunggu dokumennya selesai, baekhyun-ssi menyuruhku untuk memberinya dengan segera." Ucap Irene.
"Aku akan memberinya sendiri, silahkan keluar." Lagi lagi Sehun tak menatap Irene sedikitpun, ia hanya menatap layar komputernya tanpa menoleh sedikitpun.
"Aish.." Irene duduk di kursinya dan menenggelamkan kepalanya di meja, rasanya ia sama sekali tak bergairah kali ini.
"Unnie !" Sapa Taehyung yang baru saja keluar dari ruangan Baekhyun.
"Taehyung-ah!!" Irene memeluk Taehyung, rasanya ia ingin menangis saat ini, jika Taehyung adalah Kyungsoo adiknya, pasti Irene sudah menangis dan bercerita panjang lebar, walaupun Taehyung sudah seperti adiknya sendiri, rasanya ia belum bisa mencurahkan isi hatinya ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
L.O.V.E
FanfictionOh Sehun pria tampan dan kaya raya, sikapnya yang sedikit dingin dan terlalu mencintai pekerjaannya, banyak perempuan yang mengejarnya namun hampir semua ditolaknya, ternyata dibalik sikap dinginnya itu tersimpan banyak alasan yang tidak diketahui...