02.

3.7K 355 3
                                    

Sinar matahari mulai masuk melalui jendela kamar Irene, matanya mulai terbuka secara perlahan, matanya masih terasa basah karna menangis kemarin.

"Kok aku bisa dikamar ya." Ucapnya dalam hati, Irene mengingat-ingat apa yang terjadi padanya semalam. "Arghh.." Irene merutuki dirinya sendiri setelah mengingat bahwa dia berada dimobil Sehun semalam, bisa bisanya dia tertidur di mobil manusia dingin itu.

Irene melangkah dengan pelan saat masuk ke kantor, ia terus-terusn menunduk, rasanya pasti malu jika harus bertemu dengan Sehun, mengingat kejadian semalam.

"IRENEE-AHHH, kenapa kau meninggalkan ku semalam? apa kau marah ?" Tanya Seulgi bertubi-tubi.

"Ya, aku marah, bisa bisanya kau tertawa saat aku terjatuh didepan manusia dingin itu, sahabat macam apa kau, eoh." Irene memasang wajah cemberutnya, sebenarnya ia sudah tidak marah dengan Seulgi, tapi karna kejadian itu lah ia harus berhadapan degan preman ditambah lagi ditolong oleh Sehun.

"Ah, maafkan aku, jangan marah seperti itu." Bujuk Seulgi.

"Sudahlah, lupakan saja." Ucap Irene acuh.

Sehun sedang duduk di ruangannya saat ini, sebenarnya dia juga masih memikirkan kejadian semalam, wajah Irene masih terus menghantui otaknya.

"Eh, sedang apa kau disini." Sehun kaget mendapati Rose yang sedang duduk dihadapannya sambil menopang dagu.

"Aku sedang menatapmu, kau tampan." Rose mengedipkan matanya dengan malu malu.

"Jika tidak ada keperluan, kau bisa keluar dari ruanganku sekarang." Ucap Sehun tajam.

Rose mengeluarkan sebuah rantang makanan berwarna hijau dari tasnya, "Aku membawakanmu sebuah bekal, aku yang membuatnya sendiri, semoga kau menyukainya." Ucap Rose yang langsung meninggalkan ruangan Sehun.

Sehun terus menatap kotak makanan Rose tanpa menyentuhnya sedikitpun, ia sedikit merasa terganggu dengan Rose yang bersikap berlebihan kepadanya.

"APA ?! DIA MEMBERIKANMU BEKAL INI ?" Baekhyun menatap kotak makan pemberian Rose itu dengan tatapan kaget.

"Bicaralah dengan pelan, aku juga tak mengerti, dia bersikap dengan aneh." Ucap Sehun.

"Sepertinya dia benar benar terbawa perasaan karna kejadian kemarin itu." Ucap Baekhyun sambil memakan bekal dari Rose yang seharusnya dimakan oleh Sehun.

"Kurasa aku harus mengganti sekertarisku agar dia tidak perlu berurusan denganku, tapi dengan siapa ?." Sehun mengambil tehnya dan menyeruputnya dengan pelan.

"Irene-ssi kurasa lebih baik." Sarannya.

Sehun yang sedang minum sedikit tersedak mendengar saran Baekhyun untuk menggantikan Rose dengan Irene, tentu saja itu sulit.

"Irene itu memiliki otak yang lumayan cerdas, kau ajari sedikit pasti ia akan langsung mengerti, dia juga tidak genit, pindahkan saja Rose kebagian resepsionis, pasti Taehyung akan senang" Tambahnya lagi .

"Aku tak yakin dia mau menjadi sekertarisku, karna pertemuan pertama saja aku sudah memarahinya." Ucap Sehun.

"Ini pernyataan bukan pertanyaan, kau yang memutuskan dia menjadi sekertaris, bukan menanyakan apa dia mau menjadi sekertaris."

"Baiklah, berikan aku waktu untuk berfikir,kau boleh keluar." Sehun mengusir Baekhyun secara halus. "Eh tunggu sebentar, siapa tadi Taehyung itu ?" Tanya Sehun.

"Dia itu resepsionis dibawah, yang kemarin aku tunjukkan." Jawabnya, yang hanya dibalas anggukkan oleh Sehun.

Ini sudah jam Istirahat, Sehun melihat Rose yang bersiap siap untuk pergi istirahat dan menghampirinya, "Rose, setelah istirahat, datanglah keruanganku, aku akan memberi pengumuman."

L.O.V.ETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang