Oh Sehun pria tampan dan kaya raya, sikapnya yang sedikit dingin dan terlalu mencintai pekerjaannya, banyak perempuan yang mengejarnya namun hampir semua ditolaknya, ternyata dibalik sikap dinginnya itu tersimpan banyak alasan yang tidak diketahui...
"TOK..TOK..TOK." Suara pintu yang keras membuat Irene terbangun, dan meninggalkan mimpi indahnya.
"Aigooo.. siapa yang berani mengganggu tidurku." Irene membuka pintu dengan malas, matanya masih setengah tertutup.
"Temani aku berenang." Ucap Sehun, ini baru jam 7 pagi, tapi Sehun sudah terbangun dari tidurnya, ia mengantuk tapi tidak bisa tidur.
"Aku tak bawa baju renang, pergi saja sendiri." Irene memejamkan matanya dan hendak menutup pintu.
"Pakai saja celana pendek dan kaosmu." Sehun menarik Irene keluar dari kamarnya.
"Hey kau kenapa kesana ?" Sehun memanggil Irene yang pergi ke arah lift.
"Kolam renang kan ada dibawah." Ucap Irene.
"Ingat VIP, jadi kita tidak akan berenang disana, ikut aku." Irene mengikuti Sehun dari belakang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Wahh, bagus sekali." Irene memainkan air kolam renang itu.
"Kau bisa berenang ?" Ucap Sehun melepas bajunya.
"Yap." Wajah Irene memerah melihat Sehun membuka bajunya, ini sudah kedua kalinya ia melihat Sehun bertelanjang dada.
"Kalau begitu ayo kita bertanding." Sehun langsung loncat kedalam kolam renang.
"Siapa takut." Irene melepaskan ikatan rambutnya dan masuk kedalam kolam renang.
Tiga, dua, satu.
Irene dan Sehun menghitung mundur, dan segera berenang sekencang mungkin. Sehun berenang dengan santai karna dia pikir Irene akan kalah.
"Sehun-ssi, kau kalah." Ucap Irene yang ternyata sudah sampai diujung kolam renang.
"Kau cepat juga ternyata."
"Tentu, aku kan dulu les renang." Ucap Irene sambil memamerkan deretan gigi putihnya.
"Kalau begitu ayo kita bertanding 7 kali putaran, bagaimana ?" Tawar Sehun.
"Ayo."
Mereka menghitung mundur dan mulai bertanding, putaran 1-5 tentu saja Sehun yang menang, putaran ke enam, Irene mengeluarkan semua tenaganya agar bisa mengalahkan Sehun.
"Se-hun." Sehun mendengar seperti ada yang menyebut namanya, tapi ia terus melanjutkan renangnya sampai ke ujung.
"Se-hun-ssi !" Teriak Irene terpotong karna hampir tenggelam, ia tidak bisa mengatur nafasnya saat ini, kakinya terasa sangat sakit, bahkan ia tidak bisa menggerakkan kakinya sedikit pun.
"Irene!!" Sehun berenang dengan cepat ke ujung kolam, Irene terlihat seperti seorang yang sudah kehabisan nafas.
"Kaki ku sakit." Irene memeluk leher Sehun dan terbatuk karena air yang masuk ke mulutnya tadi.
"Kau belum pemanasan ya, makanya kakimu keram." Sehun membawa Irene ke tepi kolam dan mengangkatnya.
"Luruskan kakimu." Sehun memijit kaki Irene dan memberi bantalan handuk pada kakinya.