______________________________________
"Maaf, apakah Jungkook ada disini?"Kelima Laki-laki itu semakin mematung. Ayolah, ada apa sih dengan mereka, mereka seolah terkejut hingga tidak mampu berkata apa-apa. Jungkook juga sudah tidak ada, kemana dia?
"Jungkook dia tadi pergi ber--Arrggggh! Kim Taehyung kenapa menginjak kakiku?"
______________________________________
"Yoon Ji, maksud Hoseok Jungkook sudah pergi- pulang. Ya, dia sudah pulang!"
Yoon Ji berjalan lesu. Jungkook sudah pulang kata teman-temannya tadi. Hh, apa Jungkook menghindari YoonJi? Sepertinya begitu. Bahkan, dia tidak ingin melihat dirinya sedikitpun, pikir Yoon Ji.
Suasana sekolah sudah sepi, seolah mendukung bagaiman suasana hatinya yang hampa. Langit kelabu pertanda sebentar lagi akan turun hujan seolah menjadi pelengkap yang pas.
Berjalan sendiri keluar dari Gymnamsium, semuanya telah pulang. Keadaan ramai tadi seolah berkebalikan."Apa aku harus menghubunginya?"
Yoon Ji menggeleng menjawab pikirannya sendiri. Tidak mungkin untuk menelpon Jungkook saat ini. Laki-laki itu mungkin akan semakin kesal karna terus diganggu oleh Yoon Ji. Benar, jangan melakukan itu Yoon Ji.
Gadis bersweater putih itu menghentikan langkahnya. Memandang ponselnya bimbang, seolah pilihan antara menghubungi Jungkook atau tidak. Ya, Tuhan! Kenapa ia segelisah ini."DENGARKAN AKU! NARA DENGARKAN AKU."
DEG
Suara siapa itu? terkesiap hingga ia mengalihkan arah pandangnya kesegala arah. Melihat taman sekolah yang sepertinya sangat sepi, namun suara tadi?
"SONG NARA!"
Nara? Apakah Song Nara? YoonJi semakin gencar mencari dimana suara seperti sebuah bentakan samar itu berasal. Ia merasa kenal dengan suara khas itu, dan nama Nara.
"JUNGKOOK, LE- UGH LEPASKAN INI SAKIT."
DEG
Jungkook? Suara seorang Gadis yang tidak kalah lantang menyebut nama Jungkook seolah dia kesakitan. Dan suara itu juga sangat YoonJi kenal, suara Nara.
Yoon Ji penasaran, dan juga ingin mengetahui benarkah orang yang saling adu mulut adalah dua orang yang ia kenal. Berjalan mengikuti dari mana asal suara itu berasal, hingga ia berjalan memutar kebelakan gedung Gymnamsium.
Namun, suara aduan mulut itu menghilang. Menjadi hening kembali, tidak membuat Yoon Ji berakhir mencarinya.
Ia merasa penasaran, semakin mendekat kearah belakang Gedung tinggi itu semakin pula jantungnya berpacu cepat dan semakin cepat hingga akhirnya ia sampai kebelakang Gedung. Tepat dibawah pohon maple yang hampir seluruh daunnya akan berubah menjadi coklat, terdapat dua orang. Dua orang yang menghentikan detak cepat jantungnya selama satu detik, dua orang yang membuat kumpulan air asin jatuh begitu saja dari matanya, dan dua orang yang membuatnya hancur seperti ponselnya yang jatuh menghantam krikil tanah begitu saja dari genggaman karna saking terkejutnya. Hancur, remuk dan tidak bisa diperbarui.
Kedua belah iris hitam pekatnya berubah menjadi sendu dengan inangan air mata yang tidak surut sedikitpun. Bibirnya bergetar, bahkan tubuhnya ikut bergetar hingga mengeluarkan sesenggukan memilukan membuat dua insan itu sadar dan menoleh kearah Yoon Ji.
Ciuman mereka terputus begitu saja dan setelahnya melihat Gadis yang kini terlihat shock atas perbuatan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Jeon Jungkook) Hurt - Revisi ✔
FanficCinta tidak selalu menjadi sumber kebahagian. Namun, juga menjadi dimana rasa sakit itu tinggal Dear Heart: Berhenti mencintai Jeon Jungkook (Yoon Ji) (Ada sedikit perubahan tentang tokoh, alur dan konflik. Kuy baca lagi😊) ©️2019