Chapter 2

4.5K 388 3
                                    

________________________________________

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

________________________________________

"Aku ingin berbicara denganmu Ji."

***

Hembusan angin dingin mulai terasa. Musim gugur akan tiba dipenghujung bulan ini, sepertinya.
Daun-daun maple berterbangan melepaskan diri dari dahan untuk menjelajah bersama tiupan angin. Seperti juga helaian rambut Yoon Ji yang mencoba lepas dari akarnya tertiup angin begitu kencang. Gadis itu terlihat duduk dipagar pembatas atap dengan kedua kakinya mengayun lepas. Disampingnya terdapat Jungkook yang melakukan hal sama terlihat diam tanpa ada suara. Berbeda sekali, bagaimana cerewetnya Laki-laki itu saat bersama Nara. Yoon Ji seperti bertemu sosok berbeda namun dengan tubuh yang sama.
Perbedaan yang sangat klise, atau mungkin ini hanya perasaannya saja? Entahlah,

"Kau terlihat akrab dengan Nara."

Jungkook menoleh, memandang Yoon Ji yang terlihat memandang kedepan sembari tersenyum kecil.

"Benar, kalian memang teman satu klub."

Dia menjawabnya sendiri sembari mengarahkan wajahnya kearah Jungkook yang masih memandangnya biasa saja.

"Apa kau cemburu?"

"Ah. Ten-- Tentu saja tidak."

Menjawab dengan gagap. Yoon Ji tidak cemburu. Hanya saja- ia sedikit iri pada Nara yang dengan mudahnya bercanda dan membuat Jungkook tertawa lepas dan berbicara secerewet tadi.
Gadis itu kini menunduk. Lalu bergerak mulai beranjak dari duduknya, Yoon Ji sangat malu. Bahkan, kedua belah pipinya merona seperti kepiting rebus.

"Kau ingin bicara apa?"

Mengalihkan Topik. Ia tau Jungkook sedikit terganggu saat membahas tentang Nara. Wajah Laki-laki itu seperti tidak suka, hingga merubah tatapannya menjadi datar.

"Bisakah, kita kencan akhir minggu ini."

Hngg- kedua belah mata Yoon Ji mengerjap polos. Kencan? Bersama Jungkook?
Demi Tuhan, ini sungguh seperti kejutan untuknya.

"Kenapa? Kau tidak mau?"

Jungkook bersuara kembali karna merasa tak ada jawaban dari pihak lawan.

"Anniya-- aku mau kok."

"Ditaman kota pukul 5 sore. Aku akan menunggumu disana,"

_____________________________________

"Kau mau kemana?"

(Jeon Jungkook) Hurt - Revisi ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang