9. Jangan Tanya Aku

112 1 0
                                    

"Lembar terakhir."

...

Kutemui lagi seluruh puisiku

Semuanya tentang kamu

Jangan tanya aku, aku tak tahu

Karena yang kutahu cuma rindu

Seberapa dahsyat efekmu terhadapku?

Aku sama sekali tak tahu

Seperti apa pengaruh kamu terhadapku?

Jangan tanya aku, aku benar tak tahu

Yang jelas, seluruh puisiku ada karena kamu

***

Berbulan-bulan sejak ocehan panjang dan pasrah tentang batas.

Kalau seseorang pernah membaca tulisan-tulisanku, dan bertanya, "Apakah ini semua ditulis hanya karena satu orang?"

Maka kujawab dengan pasti, "Ya."

"Kenapa?"

"Entahlah..." Aku tak tahu, dan mungkin malah akan balik bertanya. "Menurutmu kenapa?"

Aku tak tahu bagaimana bisa semua tulisanku tercipta hanya karena satu orang. Aku tak mengerti kenapa bisa begitu.

Ketika mengenangmu, aku selalu ingin tahu. Seperti apa pengaruh eksistensimu dalam duniaku? Sedahsyat apa efekmu terhadapku? Kenapa bisa seakan rindu tak pernah pergi? Bahkan, kenapa bisa aku selalu ingin mengabadikanmu dengan cara yang, mendalam? Spesial?

Setelah ini, tak akan ada apa-apa lagi.

Karena... semua perasaan, semua rindu, telah kupasrahkan. Tak lagi memusingkan diriku yang sepertinya agak kacau karena kamu. Atau aku yang terkadang langsung terkenang begitu mendengar namamu. Aku, akan membiarkan hidupku berjalan sebagaimana mestinya. Haru atau pilu. Dengan atau tanpa rindu. Tak peduli pada sendu.

Dengan atau tanpamu, kawan.

Terimakasih telah menjadi sumber inspirasiku.

Terimakasih untuk segalanya.

Sampai jumpa,

Semoga waktu memberikan beberapa detiknya untukku mengobati rindu.

...

Emosi & PuisiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang