11 Another chance

135 18 1
                                    

"Jun, foto-foto siapa itu"

"Ahh ternyata bunda. Ini...a...a...bukan siapa-siapa kok" sambil menutup lemari besi hijau nya.

"Baiklah. Cepat turun, makan malam nya sudah di sediakan"

"Bun aku mau ke rumah danau dulu ya" langsung berlari ke arah Nyonya Koo dan mencium pipi nya.

"Jun makanlah dahulu"

"Aku bisa makan di luar nanti dah bun" sambil berteriak keluar rumah.

Sesampai nya dirumah danau.....

"Aishh gara-gara bunda aku jadi tidak sempat membawa semua foto Rose. Baiklah aku akan menghias yang ini saja"

Pertama Junhoe mengecat dinding dalam rumah danau nya menjadi hitam di dua sisi, sisa nya berwarna putih. Ya karena hitam adalah warna favorit Rose. Lalu memasang lampu hias di sekeliling ruangan. Dan ia menggantungkan foto-foto Rose pada lampu hias nya.

Setelah selesai ia mencoba menyalakan lampu hias tersebut. "Wow...tidak kusangka hasil nya akan sebagus ini" ucap Junhoe memandang hasil nya kagum dengan bertolak pinggang.

Tidak terasa waktu berjalan cepat, waktu menunjukan pukul 11.30 malam. "Ahh sudah jam segini, aku harus kembali pulang"

                                ***

Hari kamis ini Rose belum mengeluarkan sumpah serapah nya. Jennie pun berkata "Waw Rose, kamis apa ini. Kamu tidak mengeluarkan sumpah serapahmu"

"Benar juga kau Jen, aku juga tidak tahu. Mungkin dewi fortuna mulai berpihak padaku?" sahut Rose diiringi senyuman tipis.

"Ya ya semoga saja kamu mulai bersahabat baik dengan si-kamis" tambah Lisa.

"Benar itu Lis. Ohh Bobby sudah di depan kelas, aku duluan ya"ucap Jisoo sambil melambaikan tangan kepada 3 sahabat nya.

***


Disinilah Rose sekarang, duduk di ayunan taman komplek nya di malam minggu ini. Sambil membawa gitar kesayangan nya ia bersenandung sendiri...

Maybe if the stars align, maybe if our worlds collide
Maybe on the dark side we could be together, be together
Maybe in a million miles, on a highway through the stars

Baru saja Rose akan melanjutkan lirik nya, ada suara serak yang menyambung nya...

Someday soon we'll be together

"Junhoe?" ucap Rose sambil menatap nya berbinar-binar.

"Seorang Junhoe bisa menyanyi? Aku tidak menyangka" yang dijawab Junhoe hanya mengangkat pundak nya.

"Perawan tidak baik malam-malam di luar, sendiri lagi. Aku hampir saja tidak bisa membedakan mana kuntilanak mana Rose?"

"Menyebalkan" ucap Rose sambil berdiri bermaksud meninggalkan taman.

"Eh mau kemana? Kamu ngambek? Aishh apa yang harus ku lakukan agar kamu tidak ngambek lagi?". Mendengar itu Rose lalu kembali duduk di ayunan. "KAMU HARUS MENGANTARKU DAN MENJEMPUTKU SETIAP HARI, TIDAK HANYA SEKOLAH TAPI KEMANA SAJA SESUAI KEINGINANKU"

"Apa untung nya aku seperti itu?"

"Ya sudah aku akan ngambek lagi" sambil berdiri dari ayunan.

"Oke...oke...aku akan melakukan nya" seraya berdiri lalu menarik tangan Rose. Rose agak kaget lalu ia segera melepaskan tangan Junhoe dan berteriak kegirangan. Bagaimana tidak, ia jadi tidak harus capek membawa motor kemana-mana atau menunggu Seunghoon untuk pergi mengantar nya.

Saking kegirangan, Rose hampir jatuh sambil memegangi punggung bawah belakang nya. Secepat kilat, Junhoe menarik tangan Rose agar tidak jatuh. "Rose kenapa kamu? Batere nya udah abis makanya jatuh?"

"Aduhh....duhhhh...ih enak aja, emang nya aku robot" sambil duduk di tanah. Lalu Junhoe ikutan duduk disebelah Rose.

"Hoammmm....Jun, izinkan aku bersandar di pundak sebentar. Aku ingin merasakan indah nya dunia, sebelum tidak bisa lagi"

Junhoe kaget, ia jadi tergagap-gagap "Aaa...iiiii....iya bersandar saja sepuasmu"

"Rose, lihat ada rasi bintang Sagittarius"

"Mana Jun mana?"

Junhoe mengambil tangan Rose bersamaan dengan tangan nya lalu menunjuk rasi bintang tersebut. "Rasi bintang itu sama cantik nya dengan dirimu Rose". Jawaban simple itu membuat pipi Rose merah meranum.

ThursdayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang