'Grup blackpink'
Seperti yang dijanjikan Jisoo tadi sore ia akan memberitahukan kepada 3 temannya itu, lalu mereka berempat melakukan voice call.
Lisa : Ji cepat ceritakan
Jisoo : Baiklah, jadi pacar baruku ini Bobby
Jennie : Kamu sedang tidak mengigau bukan? God, Ji apa yang ia lakukan terhadapmu?
Lisa : Bobby? Temennya Junhoe yang tadi bukan?
Rose : Hah Junhoe?
Jennie : Giliran nama Junhoe disebut langsung menampakkan diri, kamu menyukai nya kan Rose?
Rose : Mana mungkin aku menyukai kambing sepertinya? Gila kau Jen
Jisoo : Ya Bobby yang tadi itu, 3 minggu yang lalukita bertukar id line dan kita melewati beberapa fase tadaaa kita pun jadian
Lisa : Sungguh Ji secepat itu kah?
Jisoo : Ya Lis secepat itu hahahaha
Jennie : Oh ya Rose, kau sudah mengenal satu sama lain sebelumnya terhadap Junhoe ya?
Rose : Belum, aku hampir lupa. Dia lelaki yang di hukum bersamaku tadi
Jennie : Tapi dia memanggil namamu tadi?
Lisa : Benar juga Jen, saat Rose mendorongnya dia menyebut mu "Roseanne"
Jisoo : Selamat Rose kamu mempunyai penggemar rahasia sekarang
Rose : Diam kau Ji, sudah cepat ceritakan awal mula kau dengan Bobby
Lalu Jisoo pun menceritakan dari awal sampai akhir bagaimana ia bisa berakhir bersama Bobby sedetailnya kepada tiga sahabat nya itu. Tak terasa sudah hampir dua jam mereka bertelfonan.
Rose : Hoamm aku sudah mengantuk
Lisa : Aku juga, sebaiknya sudahi saja
Jennie : Benar itu
Jisoo : Selamat malam jangan lupa mimpikan aku ya hahaha
Akhirnya mereka pun menyudahi voice call itu. Lalu Rose segera meletakkan hp nya di meja sebelah tempat tidurnya dan memejamkan matanya.
Tapi, tunggu...
Tiba-tiba nama Koo Junhoe melayang-layang di fikirannya sekarang. Sampai-sampai ia tidak bisa tidur sekarang, padahal tadi ia sangat mengantuk.
Rose menghadapkan badan nya ke kanan, ke kiri. Masih tidak berhasil juga. Lalu ia membalikkan posisi badannya menghadap kasur (tengkurap), tidak berhasil juga. "Ah yang benar saja, apa yang kau fikirkan Rose" ucap nya frustasi sambil mengacak-acak rambut hitam nya.
Ia pun jadi penasaran siapa sebenarnya Koo Junhoe itu? Lalu ia berfikir bagaimana mencari tahu Junhoe itu.
"Aha kenapa aku tak melihat nya lewat grup sekolah"
Lalu ia membuka aplikasi line nya dan membuka grup YG school. Diketiknya nama Koo Junhoe. Tapi hasilnya nihil.
"Ah sial, tidak ada"
"Mana mungkin anak seperti dia tidak masuk grup sekolah"
"Oke-oke instagram pasti dia punya"
Benar saja, saat rose mencari instagram Junhoe, ia menemukannya. "Ah sial, mengapa dia mengunci akun nya" gerutunya.
Rose kini sangat frustasi, bingung, dan kesal. "Ah biarlah lagi pula ia tidak penting. Mengapa aku harus seperti ini?" tanya nya kepada diri nya sendiri.
"Lebih baik aku duduk di balkon sekarang" seraya berjalan ke balkon nya.
Tiba-tiba...
"Waaaaaaaaaaa........"
"AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA" teriak Rose sekuat tenaga.
"HAHAHAHAHAHAHAHAHAHAHA. Astaga kau sungguh lucu sekali. Kamu masih saja kaget" delik Seunghoon sambil memegang perutnya yang kesakitan gara-gara tertawa.
"Ahh kak, kalau jantung ku copot bagaimana!" sambil mengusap dada nya.
"Mustahil itu Rose HAHAHAHAHAHAH"
"Ah diam, kembali ke kamar mu saja"
"Tidak"
"Arghhhhh, cepat sana pergi" sambil mendorong Seunghoon keluar dari kamar nya.
"Kamu sedang melamunkan siapa sih Rose?"
"Ah...itu...bukan siapa-siapa"
"Hey daripada menunggu yang tidak pasti, lebih baik kembali ke Mino"
"Sekali lagi menyebut nama nya akan ku hancurkan gundammu" ancam Rose.
Ya Mino adalah cinta pertamanya. Rose menaruh kepercayaan penuh kepada nya. Tapi apa daya, Mino malah meninggalkannya tanpa sebab.
MAKASIE YA UDAH MAU BACA INI FF, OH YA JANGAN LUPA VOMENT NYA REASER.. KALO MALES KOMEN VOTE AJA JUGA BOLEH HIHI
fyi: gundam itu robot jepang yang dibuat nya harus di rakit dulu, menurut gw sih susah buat nya bisa berhari" tapi tergantung gundam nya juga sih
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday
FanfictionHari kamis lah dimana dia akan mengeluarkan sumpah serapahnya. Siapa sangka rose yang selalu membenci hari kamis sekarang malah sangat menyukai hari kamis semenjak kedatangan seorang laki-laki. Seberapa pentingnya laki-laki itu hingga ia tidak menge...