Junhoe menghabiskan masa SMA nya bersama Rose. Sebenar nya ia tak pernah menduga ini. Dibalik keindahan ini, ada saja perempuan yang iri pada Rose. Bagaimana bisa perempuan biasa seperti dia bisa sedekat itu pada Junhoe, si-bintang sekolah.
"Junhoe, kamu memang teman terbaik ku" teriakan dan tepukkan Rose di punggung Junhoe, membuat nya tersadar dari lamunan.
"Ahh...apa...ahh tentu saja. Jarang kan kamu menemukan teman seperti ku. Yang mau menemani mu setiap hari"
Bagaimana bisa aku menyatakan perasaan ku, kalau dia hanya menganggapku TEMAN nya, batin Junhoe.
"Jun, kamu masih di Jakarta kan?"
"Kamu tidak melihat aku sekarang dimana?" jawab Junhoe aneh.
"Maksud ku, kamu tetap berkuliah di Jakarta kan?"
"Aku akan berkuliah di Bandung"
"Benarkah?"
"Iya Rose, tapi akan ku usahakan pulang 2 minggu sekali. Aku ingin bermain kerumah mu nanti"
Entah kenapa, saat mendengar jawaban itu membuat Rose sedih. Berada di dekat nya membuat Rose nyaman, tidak peduli omongan orang lain. Inti nya ia sangat nyaman. Apa yang akan ia lakukan tanpa Junhoe?
Rose ingin melarang nya, namun siapa Rose hingga berani melarang nya. Lagi pula Rose hanya teman nya. Ia bukan pacar nya, bahkan keluarga nya.
"Rose? Kamu kenapa? Kenapa diam saja? Boleh kan aku kerumah mu nanti?" tanya Junhoe sambil menggoyangkan tangan Rose.
"A...iya Jun aku mau"
"Good. Aku kembali ke kelas ku dulu ya"
Saat Junhoe pergi meninggalkan kelas nya, Rose langsung menceritakan kegelisahan nya tentang Junhoe kepada Jisoo. Ia sedih dan bingung di saat bersamaan. Hingga Jisoo menafsirkan, jika Rose mempunyai perasaan kepada Junhoe.
"Tidak Ji, aku tidak mempunyai perasaan kepada nya. Kalau iya pun aku akan memberitahu mu"
"Kamu hanya belum menyadari nya, dear"
Tapi benar, Rose tidak memiliki perasaan apapun kepada Junhoe. Bagi nya Junhoe adalah teman baik nya. Tidak lebih.
"Mungkin kamu hanya trauma Rose, jadi ya seperti inilah dirimu sekarang" jelas Jisoo.
Rose hanya manggut-manggut saja. Ya dia sangat trauma dengan perlakuan Mino. Ia menunggu Mino tanpa kabar selama 6 bulan. Akhir nya Rose memutuskan hubungan itu secara sepihak. Tidak peduli jika Mino ingin ia kembali padanya.
"Aku sangat nyaman Ji jika berada disamping nya, baru kali ini aku merasa senyaman itu"
"Hmmm....kalau Junhoe menyatakan perasaan nya padamu, bagaimana Rose?"
"Ada 2 kemungkinan, pertama kita hanya teman, dan yang kedua seperti yang kamu bilang tadi aku masih trauma"
"Aku yakin cepat atau lambat kamu akan segera menyadari nya"
~flashback"Dokter apa tidak ada pendonor yang cocok dengan anak saya?"
"Belum Nyonya"
Orang tua Rose sudah mencari kemana-mana pendonor sumsum tulan yang tepat untuk Rose. Jikala ada pun, pendonor nya tidak cocok. Rose menderita kelainan sumsum tulang belakang sejak kelas 2 SMP. Sejak saat itu orang tua Rose mencari pendonor agar anak nya bisa dehat seperti sedia kala.
Orang tua nya sangat khawatir jika tidak menemukan pendonor yang tepat, Rose tidak akan selamat. Padahal Rose sudah pasrah saja, tapi tidak dengan orang tua nya. Tidak peduli berapa uang yang di keluarkan agar Rose bisa sehat kembali.
Sorry ya part ini sedikit, thanks yang udah mau baca hihihi.....
KAMU SEDANG MEMBACA
Thursday
ФанфикHari kamis lah dimana dia akan mengeluarkan sumpah serapahnya. Siapa sangka rose yang selalu membenci hari kamis sekarang malah sangat menyukai hari kamis semenjak kedatangan seorang laki-laki. Seberapa pentingnya laki-laki itu hingga ia tidak menge...