Saat mereka sampai di kota Daruko, mereka melihat betapa rusaknya kota itu. Mereka bergegas pergi mencari NPC dan player yang masih bisa di selamatkan. Rena dan player lainnya menyembuhkan yang terluka dan membawa mereka keluar dari kota itu, sementara mereka mengobati yang terluka, Ryugo dan Elisabeth mengalahkan anak buah bos yang berkeliaran di dalam kota. Beberapa menit kemudian, semua anak buah bos telah kalah. Mereka berdua pun keluar dari kota itu dan bertanya kepada penduduk setempat tentang dari mana monster itu datang, lalu salah satu orang itu mengatakan mereka datang dari sebuah gua dekat gunung, "dimana letak gunung itu?" tanya Elisabeth, "itu, disana... kalian hanya perlu berjalan lurus naik ke atas sana dari kota ini" jawab salah satu penduduk, "terima kasih" kata Elisabeth sambil tersenyum. Ryugo dan Elisabeth pun pergi ke gunung itu untuk mengalahkan bos itu. Saat mereka akan pergi ke gua itu, mereka bertemu Clara, "halo ketua" kata Clara, "aku penasaran kenapa kamu tidak selalu ada di markas, ternyata kamu pergi dengan orang yang bernama Ryugo itu ya" kata Clara sambil menunjuk Ryugo, "sebenarnya maksudmu kesini apa ?" tanya Elisabeth, "tentu saja kami datang ke sini dikarenakan rumor banyak monster yang turun dari gunung itu menuju kota ini, jadi kami datang ke sini untuk mengalahkan monster itu dan membantu penduduk di sini" kata Clara, "tapi, ternyata kalian berdua sudah melakukan tugas kami, jadi menurutku, aku tidak memiliki tugas apa – apa lagi di sini dan aku akan kembali ke markas" kata Clara, "tidak, aku membutuhkan bantuan kalian untuk mengalahkan bos yang berada di gua itu" kata Elisabeth, "baiklah, karena ketua yang meminta, kami akan bersedia membantunya" kata Clara dengan hati senang karena baru pertama kali ini Elisabeth meminta bantuan kepada Clara. Mereka pun pergi ke gua itu, di perjalanan menuju gua itu mereka menyusun strategi utuk menyerang bos itu. Setelah mereka selesai mengatur strategi, mereka pergi ke gua itu dan masuk ke dalam gua itu. Di dalam gua itu, banyak sekali ruangan – ruangan tetapi isinya kosong, dan akhirnya mereka sampai di sebuah pintu besar. "aku yakin ini adalah ruangan bosnya" kata Ryugo, "sama, aku juga berpikiran seperti itu" kata Elisabeth, "oke tanpa basa basi lagi ayo kita masuk sekarang" kata Clara. Mereka pun membuka pintu itu, dan di dalam itu mereka tidak melihat bos itu, dan tiba – tiba salah satu anggota guild Elisabeth di tusuk dari belakang tanpa sepengetahuan mereka. "apakah ini kamuflase ?" tanya Clara, "iya inilah yang di namakan kamuflase" jawab Eliabeth, lalu mereka berteriak "Element Wars !!!" dan seketika mereka masuk ke dalam Element Wars dan di dalam Element Wars mereka tetap saja tidak bisa melihat bos itu, lalu Ryugo berpikir dan meminta agar Alice mengalirkan listrik ke tangannya, Alice pun bingung namun dia tetap mengalirkan listrik ke tangan Ryugo dan Ryugo pun menghempaskan listrik itu secara acak, lalu secara tidak sengaja bos itu terkena listriknya dan kamuflasenya menghilang. Ternyata, bosnya serupa dengan kalajengking, capitnya berupa pedang, memiliki 2 kaki, dan ekornya sepanjang 3 meter dan ujungnya sangat runcing sehingga bisa menembus tubuh manusia. Clara pun berkata "Analized" dan tiba – tiba muncul pemberitahuan di layar statusnya. "namanya The Fallen Knight, HP 50.000, jika terkena serangan ekornya HP mu bisa berkurang 30%, dan memiliki akurasi yang sangat tinggi.... itu tadi adalah hasil analisis bos itu" kata Clara, "terima kasih Clara, sekarang aku akan mencoba untuk mengalahkannya" kata Elisabeth sambil mengeluarkan pedangnya dan memanggil Bahamut, Ryugo pun mengeluarkan katananya dan memanggil Alice untuk membuat shield untuknya, Elisabeth, Clara, dan juga anggota guild Elisabeth. Pertarungan sengit pun terjadi Ryugo terdiam melihat Elisabeth bertarung, dia bertarung sangat serius dan teratur layaknya sangat mahir menggunakan skill connect antara Virtual Ai dan player. Saat HP bos tinggal 40%, bos itu mengeluarkan senjata andalannya, tiba – tiba muncul sesuatu di perut bos itu, dan itu adalah sebuah meriam yang memiliki tingkat akurasi tinggi. Bos itu pun menembakkan meriam itu menuju Elisabeth dan Bahamut pun melindunginya namun Bahamut sangat sekarat karena terkena serangan telak di perutnya dan seketika Bahamut beristirahat. Pada saat melihat itu, Ryugo pun menjadi sangat kesal pada dirinya "kenapa aku tadi tidak bisa bergerak ? apakah aku takut untuk melindunginya ? aku sudah berjanji untuk melindunginya jadi sekarang aku harus bergerak" lalu pergilah Ryugo ke arah Elisabeth untuk melindunginya dari bos itu. Pada saat itu, bos itu mengeluarkan lagi meriamnya. "seni pedang katana keluarga Ryugo, serangan kedelapan, Pemotong Angin" kata Ryugo sambil meloncat ke arah perut bos itu dan memotong meriam itu. "seni pedang keluarga Ryugo, serangan kilat, Fuki Kaze" kata Ryugo, dia melesat ke arah belakang bos itu sambil memotong kaki bos itu dan dia berbalik arah dan menggunakan jurus yang sama dan memotong badan bos itu" dan bos itu pun kalah lalu, seperti kebiasaannya setelah bertarung dia pingsan. Saat pingsan dia melihat lagi mimpi yang sama tentang cahaya dalam kegelapan lalu, terbangunlah Ryugo dan saat Ryugo bangun Elisabeth sedang memangku kepalanya. Elisabeth terlihat begitu kelelahan setelah pertarungan itu, Ryugo mencoba bangun tanpa membuat suara dan muncul pemberitahuan tentang reward membunuh bos di layar statusnya, keuntungannya kali ini sangat besar yaitu 20.000.000 exp, 5.000.000 ken, Fire Dragon Sword, Kuro Katana, Split Canon, Holy Armor, Camouflage Coat, 8 pack Heal Potion, 8 pack Poison Potion, rangking up from 1.780 to 1.480, up to lvl 85. Lvl Virtual Ai : 85, Virtual Ai evolve from Pixie lvl 7 to Pixie lvl 8.
Part 9 END
Maaf kepada pembaca saya, karena saya baru mengirim part 9 agak malam, ini dikarenakan kondisi Author dan juga kondisi kuota Author.
Mohon dimaafkan ya :3 :3 :3
KAMU SEDANG MEMBACA
Element Wars [END]
FantasíaCerita ini bermula pada suatu hari seorang pemuda kelas 2 SMA bernama Ryugo Ren (sebelah kiri gambar) sedang berjalan menuju ke sekolahnya lalu tiba - tiba dia terteleport menuju tahun 2030, dimana dunia realita dan dunia virtual tidak bisa dipisahk...