Proyek Sakha

3K 178 8
                                    

Sakha duduk di pinggir ranjang hotel sementara Aksa bermain air di kamar mandi. Dia merapikan rambut dan mengacaknya lagi. Kemudian mengambil ponsel yang tadi dia lempar sembarang ke ranjang.

Jari Sakha mengetik nama Dana dan menemukan kontak anak itu. Sakha menelponnya, tapi tidak ada jawaban. Dia kemudian mengirimi Dana pesan 'dan, gw udh d bdg. Kpn ktmnnya?'

"Sa! Udah mandinya?" Sakha bangkit dari duduknya. "Udah." Bocah kecil itu kemudian keluar dari kamar mandi dengan memakai handuk. "Pake dulu bajunya," Sakha mengambil baju dari tas Aksa.

Sementara Aksa memakai baju, Sakha mencoba menghubungi Feby.

"Halo, Feb,"

"Iya, Mas, ada apa ya?"

"Kakinya gimana?"

"Udah enakan kok,"

"Bagus deh. Ikutan ke Bandung yuk! Ajak Kirana juga. Dia masih gak terbang kan?"

"Naik apa kesana?"

"Gue jemput sekarang. Siap-siap ya,"

"Ka, Mas Sakha mau ke Jakarta lagi jemput Mba Feby. Aca mau ikut?" tanya Sakha. Aksa mengangguk. "Tapi tab Aca mati," Aksa menunjukkan tabletnya yang kehabisan daya. "Gampang. Mas Sakha ada power bank kok."

Sakha menggendong Aksa turun ke lobby hotel, kemudian mengendarai mobil kembali ke Jakarta. Masih terpikir olehnya tentang Feby yang menyembunyikan semua rasa sakit di depan lelaki yang sendirinya membuat Feby menderita.

Sakha telah menaruh hati pada Feby yang manis. Sakha jatuh cinta tiap mendengar suara dan melihat senyumannya. Nikmat Tuhanmu yang mana lagi yang kau dustakan?

Sesungguhnya Feby adalah nikmat Tuhan yang paling Sakha syukuri setelah Ibu dan Bapaknya. Ribuan orang di luar sana pernah mengatakan bahwa 'Kita tidak pernah bisa menentukan dengan siapa kita jatuh cinta' dan itu benar.

Sakha masih ingin setia pada Giselle walau mereka tidak memiliki hubungan khusus selain sahabat. Tapi hati berkata lain. Dan ini realita kehidupan.

7.00 p.m

Sakha menggendong Aksa turun dan berjalan ke depan kosan Feby. "Sa, ketok pintunya, terus bilang Mba Feby, udah siap belom," suruh Sakha sambil menurunkan Aksa. "Mba Feby! Uda siap lom?" Ucap Aksa sambil mengetuk pintu dan memasang tampang jahil ke Sakha.

"Sip, mantep. Sini gendong lagi," Sakha menggendong Aksa kembali. Tak lama Feby membuka pintu. "Oalah, Mas Sakha. Gue kirain siapa tadi," Feby tersenyum lega. "Masuk, Mas."

"Duduk dulu, Mas, gue mau ke kamar,"

Sakha duduk di sofa sambil memangku Aksa. Mereka menunggu Feby. Kemudian Feby keluar dari kamarnya bersama Kirana. "Hai Mas Sakha," sapa Kirana sambil duduk di sebelah Sakha. "Feb, aku duduk di samping cowo kamu gapapa ya?" Kirana tersenyum jahil ke Feby. "Paan sih."

"Unyu, Mas adeknya," Feby membelai rambut Aksa. "Ponakan ini mah," kata Sakha. "Sa, ini Mba Feby, yang ini Kak Kiran, kenalan dong." Suruh Sakha. Aksa memberikan tangannya untuk bersalaman. 

"Reff Angkasa, panggil aku Aksa aja," Aksa tersenyum manis kepada Feby dan Kirana, kemudian bersalaman secara bergantian. Kartika memang sudah mengajarkan Aksa tentang sikap berkenalan sejak kecil. 

"Kakak Feby."

"Tante Kiran. Yang ini panggilnya Mba aja, jangan Tante." 

"Siap Tante Kiran." Aksa tertawa.

10.05 p.m

Kendaraan roda 4 pribadi milik Sakha itu parkir di parkiran hotel, dia, Aksa, Feby, dan Kirana turun dari mobil dan masuk. 

Sakha memastika Feby dan Kirana masuk ke dalam kamar terlebih dahulu setelah check-in, setelah itu dia masuk ke dalam kamarnya bersama Aksa. Sakha berbaring di ranjang bersama Aksa sambil membuka ponselnya.

Sakha memulai panggilan video dengan Kakaknya, Kartika. "Heyo Bubun!" Sapa Aksa girang ketika melihat wajah Bundanya di layar ponsel Sakha. "Hai Aca. Aca apakabar sama Mas?"

"Sa, bilang gini sama Bubun,'Aca ketemu pacar Mas Sakha'," suruh Sakha

"Aca ketemu pacar Mas Sakha, namanya Mba Feb,"

"Aduh Ka, ngajarin yang bener dong ke ponakanmu," omel Kartika

"Ampun mba purser," Sakha tertawa.

9.00 a.m

Selesai sholat subuh tadi pagi, Sakha menghubungi Feby untuk menemuinya di lobby seusai sarapan. Dan sekarang Sakha tengah duduk di sofa yang berada di lobby sambil menunggu Feby. Setelah 20 menit menunggu, wanita itu akhirnya datang.

"Lama amat, Feb," Sakha menyimpan ponselnya di kantong. 

"Make up dulu dong, haha." Feby tertawa. 

"Iyadeh. Eh, gue nitip Aksa ya."

"Mas Sakha modus ternyata. Ngajak ke Bandung cuma mau nitip ponakan."

"Enggak sepenuhnya sih. Gue mau ketemu temen SMP, ada project. Seru sih projectnya. Ntar kalo udah jelas, lo sama Kiran gue ajak."

"Asik dong. Yaudah, Aksanya mana?"

"Tau tuh, tadi main sama gue di sekitar sini."

~Halo

Untuk yang belum tau atau belum liat atau pengen liat lagi wattpad trailer My Pride, bisa liat di multimedia atau search di Youtube: Fira's factory my pride wattpad trailer

Btw videonya aku record sendiri (makanya rada shaky gitu, haha) #banggavideosendiri wkwkwk. Buat lagunya aku download dari pustaka youtube yg gratis itu.

Sakha's JourneyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang