Medan, Sumatera Utara. Disinilah sekarang Sakha berada. Di kediaman Feby. Menjalani lebaran idul fitri di kota melayu deli. Tapi besok dia akan pergi ke Jogja untuk menemui keluarga besarnya.
"Makan aja, Ka, ini ada kolang kaling, ada nastar, ada es jeli jeli, ambil aja, Ka. Gak usah malu-malu," tawar Ibu Feby. Beliau orang yang sangat baik. "Hehe, iya tante," Sakha tersenyum, kemudian mengambil gelas kecil. Dan menyendok es jeli-jeli buatan Ibu Feby.
"Hai," Feby tiba-tiba berdiri di samping Sakha. Pria ini menoleh. "Hai, Feb."
"Selamat lebaran ya, Ka. Ntar kelar lebaran kamu jangan kembali ke Fitri ya,"
"Lah, kenapa? Bukannya bagus kembali ke Fitri?"
"Ooh, jadi selama kita pacaran kamu masih inget mantanmu yang Fitri Fitri itu. Ooh cukup tau aja aku."
"Ampun dah, Feb, Feb."
Ibu Feby menghampiri 2 makhluk hampir kasat mata ini.
"Ribut terus. Gak malu di tengok tetangga."
"Hehehe, iya Tan, maaf. Anaknya nih, nakal."
"Berantem mulu. Kalian kapan nikah?"
•
Haii, selamat hari raya idul fitri yak :3 Mohon maaf lahir dan batin.
Btw aku mau bikin cerita baru (liat mulmed), kalo udah up dibaca ya :3 #panjat wkwk :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakha's Journey
Teen Fiction[Sequel dari My Pride] Menjadi pilot bukan sekedar profesi untukku. Tapi adalah tanggung jawab. Mengantarkan banyak jiwa menjadi kebanggaan tersendiri buatku. Berkelana bersama burung besi mengelilingi langit Indonesia. Ini kisah tentang aku dan mer...