CHAPTER#5

4.8K 240 3
                                    

Oh tidak !

Lagi-lagi aku melihat nya.
Apa sih sebenar nya mau nya?
Apa dia mengenalku?
Langsung ku tarik tangan lisa tanpa aba-aba dan otomatis membuat nya terkejut.

"Ada apa iren?" Tanya lisa dengan terkejut.

"Aku melihat nya lagi."

"Dimana?" Tanya lisa sambil melayangkan pandangan nya ke segala arah.
"Sudah pergi"
Mereka masih berjalan dengan cepat menuju apartemen iren. Ya walaupun iren tau,pria itu bisa masuk kapan saja ke apartemen nya.
# # #

Iren mulai merasa kesal karna pria itu selalu mengikutinya kemana pun dan membuat dirinya risih.
Sekarang ia sudah mengetahui siapa yang selalu mengikuti nya. Namun apa maksud nya ia melakukan semua itu?

Iren ingin menanyakan langsung pada pria itu,namun saat ingin bicara pria itu sudah tidak ada.
Ingin sekali iren pergi ke kelas nya,tapi apa kata orang-orang nanti.
Iren takut orang-orang akan menyoraki nya.

Rasa takut iren terhadap hanbin kini lumayan hilang. Namun rasa penasaran nya yang kini bertambah.
Iren mencari lisa,karna dia ingin meminta bantuan nya untuk menemani nya ke kelas hanbin. Terserah apa kata orang-orang nanti.

"Mungkin lisa sedang di perpustakaan.." pikir nya tak lama lalu pergi ke perpustakaan.

Namun saat sedang berjalan menuju perpustakaan,tiba-tiba sebuah tangan kekar menarik nya kedalam sebuah ruangan kosong yang sangat gelap.

Iren merasa terkejut. Siapa orang kurang kerjaan yang menarik nya kedalam gudang gelap dan kotor ini?
Bukan nya takut,iren malah membentak orang yang membawa nya ke ruangan ini.
"Siapa sih ?? Kurang kerjaan banget jadi orang. Aku gak bakalan takut sama ruangan gelap ko'..!!" Lalu iren mendengus kesal. Iren ingin keluar dari ruangan itu,tapi tangan kekar itu menahan nya kembali.
"Apa kamu yakin tidak takut pada siapa yang membawamu kesini?"

Iren membelalakan mata nya..
Ia kenal suara ini.

"Hanbin..?"

"Ah..ternyata kamu kenal suara ku."

"Mau apa kamu membawa ku ke ruangan ini ?"

"Aku hanya ingin bermain dengan mu.."

"Apa maksud mu ? "

"Apa kamu belum mengerti juga?"

"Aku sungguh tidak mengerti"

Iren benar-benar tidak mengerti apa yang dimaksud hanbin. Bermain?
Bermain apa yang di maksud nya?
Belum sempat iren bertanya lagi,sebuah benda tajam menggores lengan iren "Aaahh..." iren hanya mendesah kesakitan.

"Maaf kan aku,iren"
Setelah meminta maaf,hanbin pun langsung pergi meninggal kan iren yang sedang merintih kesakitan.
"Fuck !! Apa dia tidak tau,ini sungguh sangat menyakitkan"
Iren melangkahkan kaki nya keluar dari gudang itu menuju UKS sambil memegangi tangan nya yg masih mengeluarkan darah. Lalu di jalan dia bertemu dengan lisa yang melihat ke arah nya dengan panik,karna darah di tangan nya tak ingin berhenti mengalir.

"Gila...kamu kenapa,iren?"

"Lagi luka kayak gini masa di bilang gila."

"Eh,maaf.. itu tangan kamu kenapa?"

"Oh ini kena paku di sana"
Alasan iren memang konyol,tapi lebih konyol lisa,karena ia percaya dengan alasan iren. Iren tak ingin memberitahu luka di tangan nya itu karna hanbin,kalau sampai lisa tau,ia akan bilang pada semua orang dengan suara emas nya itu. Ya lisa adalah type orang yang sangat suka berteriak.

"Sini aku anter ke UKS"

"Aku juga emang mau ke UKS"

Seluruh mata memandang nya dengan terkejut,selain luka goresan nya yang panjang,darah nya juga masih menetes ke lantai saat ia berjalan.

Di buka nya pintu UKS,dan iren langsung duduk di kasur panjang berwarna hitam,sedangkan lisa memanggil penjaga UKS hari itu yang sedang pergi entah kemana.
Saat penjaga UKS datang,mereka tak kalah terkejut nya dengan semua orang di luar. Tanpa banyak tanya,penjaga UKS itu langsung mengobati luka nya,membersihkan nya terlebih dahulu dengan obat steril,lalu memberi nya obat merah,saat itu juga ia rasakan rasa perih yg sangat.

"Aduhh...ini luka nya dalem. Nanti kerumah sakit aja,biar di jahit."kata penjaga UKS kepada iren. Penjaga UKS hanya membalut luka iren supaya pendarahan di tangan nya dapat cepat terhenti.

                       #    #     #

Gimana?

Penasaran nggak kelanjutan nya?
Tunggu chapter selanjut nya yah..

Jangan lupa vote dan coment.

MY HANDSOME PSYCOPATH (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang