CHAPTER#13

3.4K 155 4
                                    


AUTHOR#POV

"Lalu apa urusan mu bertanya seperti itu pada nya?" Hanbin mengulang pertanyaan nya.

"Aku takut saja kau akan menyakiti iren" jawab sean

"Terimakasih atas kepedulian mu pada iren. Aku tidak akan menyakitinya selagi dia tidak membuat ku marah"

Iren hanya diam memandang dua pria yang sedang beragumen menurut kepercayaan mereka masing-masing. Iren tidak tau cara melerai nya. Ia bingung.

Tapi tiba-tiba hanbin menarik paksa tangan iren.

"Hanbin aku belum membeli buku yang aku inginkan." Kata iren

Tapi hanbin tetap menarik tangan iren dan itu menimbulkan rasa panas dan perih pada cengkraman tangan hanbin yang sangat kuat.

"Hanbin lepas kan!!" Teriak iren

Teriakan iren berhasil membuat mata-mata orang yang sedang memilih-milih buku itu menatap mereka. Mungkin mereka kira adalah mereka sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

Iren tak peduli dengan banyak pasang mata yang menatap mereka. Yang iren ingin kan adalah hanbin melepaskan cengkraman tangan nya. Karena itu sangat menyakitkan.

Setelah mereka sampai di parkiran mobil,hanbin masih belum melepaskan tangan nya.

"Hanbin lepaskan tangan mu!! Ini menyakitkan!!!" Teriak iren yang hampir menangis gara-gara tangan nya yang sudah sangat sakit.

"Bukan kah sudah ku katakan waktu itu agar kau tak menemuinya lagi? Apa kau tak mendengar ku?" Ucap nya dengan nada membentak. Lalu melepaskan cengkraman nya

"Memang nya kau ini siapa hah?! Kau bukan ayah ku atau ibu ku. Aku bahkan tak mengenal siapa dirimu. Kau tidak berhak melarang ku untuk bergaul dengan siapa pun!! Dan apa peduli mu pada ku?" Ucap iren yang tak kalah membentak seperti hanbin. Tak terasa air mata nya menetes deras.

Hanbin tersenyum miris.

"Kau bilang 'apa peduli mu pada ku' ? Aku memang peduli padamu. Karena aku mencintaimu!" Balas nya

"Apa dengan cara menyakiti ku yang kau sebut 'peduli'?! Kau bilang bahwa kau mencintai ku,lalu mengapa kau seperti membunuh ku secara perlahan?!"

"Aku hanya ingin membuat mu bahagia,iren" nada suara nya perlahan menurun,tapi lebih berat. Seperti seorang yang sedang menahan amarah. Terlihat dari rahang nya yang mulai mengeras.

"Aku bahagia saat kau belum mencampuri urusan kehidupan ku. Aku sangat bahagia jika tidak ada dirimu dalam hidup ku."

Praangg....

Betapa terkejut nya iren saat melihat hanbin memecahkan kaca mobil nya. Apakah hanbin begitu kesal dengan pernyataan nya barusan? Seharus nya iren lah yang sangat marah. Bukan sebalik nya.

Kaca mobil itu sangat kuat dan tebal. Pasti hanbin sangat marah sehingga bisa memecahkan kaca mobil nya sendiri.

Iren tak bisa berkata-kata lagi. Perasaan takut nya tiba-tiba menyelimuti dirinya. Air mata nya yang tadi sudah mereda,sekarang kembali turun dengan deras.

"Why? Are you scare me honey?" Tanya hanbin dengan nada kalem tapi menusuk.

Iren tak berkata sepatah kata pun. Sekarang ia begitu takut.
Entah keberanian tadi yang di dapat nya hilang kemana.

Hanbin memojokkan iren tepat di samping badan mobil. Hanbin meletakkan tangan nya di samping kepala iren. Lalu ia mendekan kan wajah nya ke wajah iren yang sedang menunduk.

"Look at me" kata hanbin. Tapi iren tetap tidak mendongakkan wajah nya

"Look at me,bitch!!" Ucap hanbin dengan membentak. Dan spontan membuat iren langsung mendongakkan wajah nya menghadap wajah hanbin.

MY HANDSOME PSYCOPATH (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang