Hanbin Pov
Aku melangkah kan kaki ku keluar taman dengan si pirang itu. Aku ingin membawa nya ke suatu tempat dimana kita hanya bisa berdua,bersenang-senang bersama tanpa ada yang mengganggu,serta menghabiskan malam yang indah ini hanya berdua. Hanya berdua.
"apa yang kau lakukan ditaman?" si pirang membuka percakapan
"tidak ada,aku hanya sedang berjalan-jalan. Kalau kau,apa yang sedang kau lakukan?"
"ohh.. Aku hanya.. Seperti yang kau lihat,berkumpul bersama teman-teman. Walaupun kami membahas hal-hal yang tak penting tapi itu menyenangkan jika kau melakukan nya bersama teman-teman."
"seperti nya kau memiliki banyak teman"
"hmm.. Tidak juga sebetulnya"
Keheningan menyergap kami kembali.
Ingin rasa nya cepat-cepat bersenang-senang dengan nya. Tapi tenang hanbin... Kau tak perlu terburu-buru.
"Disana motor ku" -hanbin
Si pirang hanya mengangguk dan berkata "bisakah kita membeli minuman dulu?"
"merepotkan sekali. Tak apa ini adalah permintaan terakhir nya"
"baiklah"
***
Iren Pov
Membosankan sekali malam ini. Hanbin tidak ada,Lisa pun sedang ada acara dengan keluarga nya. Jika ku ajak Sean untuk menemaniku membeli buku,pasti nya Hanbin akan bereaksi berlebihan dan melarangku dekat dengan nya lagi.
Huh! Hanbin pikir aku ini anak nya? Sehingga dia bebas membatasiku untuk berteman dengan siapapun?
Tidak apa... Hanbin sedang tidak ada. Mungkin saja dia sedang berburu mangsa di luar sana.
Ku ambil ponsel di atas sofa,kucari kontak Sean,ku hubungkan pada nya.
Tapi Sean tak juga menjawab panggilan dari ku. Mungkin dia sedang sibuk. Baiklah aku pergi sendirian saja.
Sesampai nya di jalan,aku bertemu dengan sahabat kecil ku di Korea. Entah kenapa dia terlihat berbeda dari sebelum nya. Aku tidak akan mengenalnya sebelum ia yang menyapa terlebih dahulu. Itu mungkin karena aku terakhir melihat nya saat umur kami masih sekitar sembilan tahun. Wajar bukan jika wajah nya sudah berubah?
Dan kebetulan saja tujuan kami sama,ke toko buku.
Alasan nya ke Indonesia hanya untuk berlibur. Di usia nya yang ke sembilan tahun,tepat saat terakhir aku melihat nya,orang tua nya bercerai dan ia ikut dengan ibu nya ke luar negeri dan melanjutkan hidup disana. Setelah itu aku kehilangan kontak dengan nya.
Ia pun tak menyangka jika bertemu dengan ku disini.
Ia menanyakan bagaimana hidup ku disini,dan masih banyak lagi yang ia tanyakan padaku.
Kami mengobrol hingga sampai ke toko buku yang kita tuju.
"buku apa yang kau cari?" tanya ku
"buku terjemahan Bahasa Indonesia The Hunger Games" jawab nya
"oh.. Kau tau buku itu?"
"jelas" ucap nya bangga
"aku sudah punya satu buku nya yang mocking jay menurut ku itu sangat seru" lanjut nya
"pasti sekarang kau akan membeli yang Catching fire ?"
"oh.. Kau juga tau?"
"hehe.. Aku sudah beli kedua buku nya"

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME PSYCOPATH (Slow Update)
Mystery / Thrillerseorang psikopat yang jatuh cinta pada seorang wanita yang menurut nya sangat sempurna.selain cantik,wanita itu juga pintar... namun..apa yg akan terjadi jika selalu mengikutinya,dan mengetahui bahwa ia adalah seorang psycopath? Iren,sosok wanita ya...