WARNING!!
Bagi yang gak kuat pembunuhan,lebih baik jangan baca chapter yang ini.
Ya walaupun bagi aku ini gak serem,cuma kan setiap orang punya pendapat yang beda.
Atau,baca yang bagian pembunuhan nya di lewat ajah.# # #
"Aku punya sesuatu untuk mu..." ujar hanbin sambil mengeluarkan sesuatu dari dalam tas nya,"Garam" lanjut nya.
Hanbin menaburi garam itu pada setiap luka sayatan yang ia goreskan. Sontak saja pria itu meraung kesakitan.
"Ah...seharus nya lain kali aku pakai alkohol saja agar luka itu cepat sembuh" ucap hanbin dengan nada yang di buat sedih.
Setelah cukup puas menyayat di bagian kulit di tangan,kaki dan perut. Hanbin beralih pada kulit di wajah. Di goreskan pisau nya pada kulit di samping mulut pria itu,di dagu,pipi,juga di dahi. Sehingga pria itu seperti membasuh mukanya dengan darah merah yang kental.
Pandangan hanbin beralih pada tangan pria itu.
"Kenapa jari-jari tangan mu begitu mungil untuk pria seumur mu?" Tanya hanbin seperti bertanya pada diri nya sendiri.
Lalu hanbin memotong jari tangan itu seperti yang ia lakukan pada jari kaki pria itu. Lalu hanbin memegang pergelangan tangan satu nya yang jari nya belum ia potong,menekan nya sedikit untuk merasakan denyut nadi pria itu.
"Denyut nadi mu begitu cepat padahal kau sudah mengeluarkan banyak darah. Aku penasaran,apakah akan ada banyak darah yang keluar jika ku potong di bagian ini?" Kemudian hanbin mengarahkan pisau nya pada nadi pria itu lalu mengiris kulit nya hingga mencapai dasar tulang pria itu. Darah memuncrat deras dari nadi pria itu. Hanbin tersenyum puas.
"Ternyata dugaan ku benar. Darah mu banyak juga pak dokter. Terima kasih karena kau mau repot-repot mengeluarkan darah sebanyak ini. Tapi aku akan lebih berterima kasih jika kau mengeluarkan darah yang lebih banyak dari ini. Kalau begitu kita akan mengakhiri nya di leher mu yang mulus ini" kata hanbin sambil mengelus leher pria itu.
Kemudian hanbin menggorok leher itu,tapi hanya setengah. Karena ia suka melihat korban nya mengejang sambil mengeluarkan semburan darah merah yang kental.
"Ah...sayang sekali pak dokter. Sebenar nya aku masih ingin bermain dengan mu lebih lama."
# # #
Iren merenggang kan otot-otot nya yang terasa kaku. Hari ini hari libur sekolah,pantas saja ia merasa malas beranjak dari kasur.
Hawa dingin yang menyeruak masuk ke dalam kamar membuat nya betah di dalam selimut dan membuat nya ingin tidur kembali. Namun,saat iren ingin kembali memejamkan mata nya,handpone nya berdering tanda telefon masuk.
"Ne,yeoboseo?" *ya hallo?*
"Apa yang kau bicara kan iren?" Balas seseorang dari seberang sana.
"Oh..maaf aku kira ini dari orang di negara ku."
"Kau ini. Aku sean. Apa kau ada waktu hari ini?"
Iren ingin menjawab 'tidak ada' tapi ia segera ingat perlakuan hanbin pada nya kemarin.
"Aku ada acara hari ini"
"Ouh..begitu. Padahal aku ingin mengajak mu ke tempat buku"
"Maaf. Tapi mungkin lain kali aku bisa."

KAMU SEDANG MEMBACA
MY HANDSOME PSYCOPATH (Slow Update)
Mystery / Thrillerseorang psikopat yang jatuh cinta pada seorang wanita yang menurut nya sangat sempurna.selain cantik,wanita itu juga pintar... namun..apa yg akan terjadi jika selalu mengikutinya,dan mengetahui bahwa ia adalah seorang psycopath? Iren,sosok wanita ya...