Chapter#19

1.7K 77 0
                                    

Vote nya yukk jangan lupa..
Gratis kok. Gak perlu bayar apalagi utang.

***

Iren menjalani aktivitas pagi nya seperti biasa. Bangun pagi,sekolah,pulang,dan menemani hanbin.

Entah mengapa ia selalu berfikir bahwa ia adalah wanita tersial yang pernah ada. Itu semua karena hanbin. Hanbin yang membuat ia merasa sangat sial.

"oii... Masih pagi. Jangan melamun seperti itu terus"

Suara lisa yang nyaring menyadarkan nya dari lamunan yang lama-lama bisa membuat nya kehilangan akal.

Lalu lisa mulai menceritakan kejadian-kejadian konyol yang di alami nya sewaktu iren pergi bersama hanbin ke Queenstown,islandia.

Lisa menceritakan beberapa pengalaman nya dan tanpa sadar membuat nya ikut tertawa.

Lisa menceritakan beberapa pengalaman nya dan tanpa sadar membuat nya ikut tertawa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Iren tersenyum lega di sela cerita nya. Kurasa ia masih memiliki sisi keberuntungan karena bisa memiliki sahabat seperti Lisa. Ia menyadari bahwa sikap iren tak seperti dulu, tapi ia tak banyak berkomentar. Ia hanya diam dan memperhatikan dari jauh.

"oh iya,bolehkan aku bertanya sesuatu pada mu?" lisa langsung memasang raut wajah menyelidik.

Iren hanya mengangguk.

"kemarin aku melihat hanbin malam-malam keluar dari appartemen mu. Apa kalian sudah tinggal bersama? Lalu apa saja yang sudah kalian lakukan?"

Hanbin? Keluar malam-malam? Batin nya.

Seingat nya,saat itu hanbin menerima telefon dari seseorang. Hanya itu yang ia ingat. Selebih nya ia tak tau apalagi yang hanbin lakukan karena iren sudah terlelap kembali.

"tidak.. Dia hanya singgah sebentar di appartemen ku. Dan kami tidak melakukan apa-apa"-iren beralasan

"bukan kah kalian tidak mengasyikan?"

"maksud mu?"

"kalian ini sudah resmi pacaran. Kau dan hanbin adalah orang yang sangat terkenal di sekolah. Kalian sangat serasi lalu kenapa tidak kau gunakan kesempatan itu untuk berbuat 'macam-macam' dengan nya?"

"sialan! Kau pikir aku wanita jalang?" ucap iren dalam hati.

"belum pantas saja jika aku melakukan itu" kata iren sambil terkekeh tak jelas

"bukan belum pantas. Kau hanya tidak mau melakukan nya. Iyakan?"

Jika kau sudah tau jawaban nya,lalu kenapa kau tanyakan hal tersebut padaku?-batin iren yang mulai kesal.

"permisi.. Apa ada Iren?"

Iren dan Lisa sama-sama menengok ke arah pintu kelas untuk mengecek siapa yang memanggil.

Ternyata Ananta,ketua Osis di sekolah nya.

Teman-teman sekelas iren langsung serempak menunjuk iren yang sedang duduk berhadapan dengan lisa.

MY HANDSOME PSYCOPATH (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang