1. Elma

32 1 0
                                    


Arven berlari menuju ruang kelasnya, ia lupa bahwa kemarin ia ditugaskan oleh guru fisika nya untuk membawa seluruh buku tulis teman sekelasnya ke meja guru itu. Akibatnya ia harus datang lebih pagi agar guru itu tidak mengomel karena buku tulisnya belum ada di mejanya.

Setelah mengambil semua tumpukan buku tulis teman-temannya di kelas, Arven langsung membawa buku itu ke ruang guru yang tak jauh dari kelasnya.

"Pagi bu.." sapa Arven melihat Bu Mila keluar dari ruang guru. Bu Mila tampak tak menghiraukan sapaan dari Arven. Arven pun juga tak menghiraukan apa sapaan nya ditanggapi atau tidak.

Ia menuju ke sebuah meja tepat di samping meja Bu Mila yang tadi ia jumpai di depan. Arven memperlambat jalannya begitu melihat seorang wanita tengah duduk di kursi Bu Mila. Tak mungkin itu Bu Mila, toh tadi BU Mila keluar dari ruang guru, pikir Arven.

Perlahan ia memberanikan diri untuk melihat siapa yang tengah duduk di kursi itu. Dengan perlahan pula Arven meletakkan semua buku yang ia bawa. Seorang yang duduk itu menengok ke arahnya, memperlihatkan wajahnya yang pucat pasi. Ingin Arven berteriak saat itu juga, tapi suara dari orang itu terdengar menyapa nya lebih dahulu.

"Arven, temani ibu ya. Ibu takut di sini," ujar wanita itu.

"AAAAAAAAAA!!!!! HANTUUUUU!!!" teriak Arven kalap. Arven berlari secepat mungkin, tak mungkin itu Bu Mila, sedangkan tadi sebelum masuk ruang guru dengan jelas ia melihat Bu Mila keluar. Jelas sekali kalau yang di dalam bukan yang asli, wajahnya begitu pucat seperti orang meninggal.

Arven terus berlari, sampai... Brukk! Badannya menabrak seseorang.

"Arven, ada apa?"

"Bu Milaaa.. Bu, ada hantu bu. Duduk di kursi ibu di ruang guru," ujar Arven sambil ngos-ngosan.

"Yang hantu yang mana?" tanya seseorang yang di panggil Bu Mila itu.

"Yang di sana lah bu. Yang di sana itu pucet banget. Kayak orang udah meninggal, iiihh." Arven menggidik ngeri.

"Pucat seperti apa? Seperti ini?" Wajah wanita ini mulai memucat, wajahnya berubah menjadi.. hancur. Darah dimana-mana dan yang paling mengerikan adalah suara tawanya yang kencang.

Brukk!

Arven tak sadarkan diri.

Tamat-

WID MISTIK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang