Matahari telah menyapa Sina pagi ini. Dengan mata sayu dan rasa kantuk Sina bergegas untuk siap pergi ke sekolah
"Sinaaaaaaa, cepatt ke bawahhh kita sarapan dan langsung pergi ke sekolah, Jangan lelet ini sudah jam set7". Suara bunda sudah menggema seantero rumah.
"Iya bun bentarrrr lagi aku turun". Setelah siap, Sina bergegas turun untuk sarapan
"Selamat pagi semuanyaaa". Ucap Sina dengan keceriaan yang tiada tara.
"Ceria banget anak ayah, curigaaa" dengan senyumnya yang membahana.
"Apa sih yah anaknya dicurigain mulu, udah ah yah aku berangkat dulu yaaa. Dahhh ayahh dah bundaa" teriak sina
"Eh itu sarapannya belom beres jugaa" kata bunda
"Udahh bun makan aja terusin sama bunda hehehe" ucap Sina sambil berlari keluar
Setelah berpamitan Sina pun segera pergi ke sekolah dengan menggunakan motor kesayang yang sudah menemani dengan setia sejak Sina SMP.
Sebelumnya perkenalkan
Sina Mirasel Tyalia. Sina duduk di kelas 11 di salah satu SMA Favorit di Bogor. Sina anak pertama dari 2 bersaudara, namun sayang Sina tidak terlalu akrab dengan adiknya karena banyak hal. Ayah Sina seorang Pengacara yang lumayan terkenal di Bogor dan Bunda Sina adalah seorang Notaris. Sina sangat beruntung bisa lahir di keluarga yang harmonis ini. Sesibuk apapun orang tua Sina, mereka selalu menyempatkan waktu untuk anak anaknya.***
Dari kejauhan sudah terlihat satpam sekolah yang beberapa detik lagi akan menutup gerbang sekolah, dengan kecepatan 120 km/jam (ini lebay sih) Sina pun akhirnya sampai ke sekolah tepat pada waktunya.
Dengan terburu buru Sina berlari ke arah kelas yang ada di lantai 2. Saat di perjalanan ada seorang yang sepertinya memanggil
"Hey cewee, gua mau nanya dong kelas 11 Ipa 3 dimana ya? Ucap orang seorang laki laki dengan sedikit songong ala ala anak gaul
Sina tidak menghiraukannya karena ia sudah terlambat masuk kelas, tetapi laki laki itu malah mengejar sambil menarik tangan sina
"Hey sombong banget sih lu jadi cewe, ditanya gitu aja ga jawab" ucap laki laki itu dengan nada naik satu oktaf
"Apasihh lu tuh ya udah nanya maksa lagi, gua itu udah terlambat. Sana lu cari aja sendiri, punya mata punya kaki punya mulut dipake dong. Dah sana lu jauh jauh, gara gara lu gua jadi makin terlamabat kan. Arghhhh" ucap sina dengan kesal lalu sina langsung berlari karena hari ini pelajaran kimia dan gurunya selalu on time.
"Lahhh gila lu jadi cewe, orang nanya malah marah marah. Setresss" ucap laki laki tersebut.
Sesampainya di kelas sina pun merasa lega karena Bu Rini belum ada di kelas, surga dunia mulai terasa."Sin lu tumben terlambat? Biasanya sebelum gerbang buka juga lu udah ada di kelas wkwk" ucap salah satu teman Sina yang bernama Riana.
"Biasa lah gua terlalu nyaman sama bantal ga bisa move on gua dari dia hahaha" ucap sina dengan santai
"Bodo amat terserah, mau lu ga bangun bangun juga gua ga peduli" ucap Gustin dengan emosi yang membara.
"Eh kalian mau tau ga? Kesel banget gua hari ini, tadi tuhh ada orang yang nanya kelas gitu sama gua. Dia gatau apa ya gua lagi lari lari karena takut terlambat, eh dia malah lari trus narik tangan gua sambil marah marah kan ngeselin ya, yaudah gua marahin balik deh tapi gua sedikit bersalah juga sih udah marah marahin dia wkwkw" ucap sina sambil tertawa.
"Lu jutek banget sih, kasian kali orang nanya malah di marahin gitu" ucap salah satu teman sina yang bernama Sari
"Ya gimana lagi abis dia nanyanya juga songong sih, tapi kayanya dia anak baru deh. Tadi dia tuh nanya kelas gitu tapi gua ga jelas soalnya gua kan lagi lari lari" ucap sina
"Ehh berisik lu pada, liat tuh bu Rini udah ada di meja guru" ucap Zahra
Seketika kelas menjadi hening karena kedatangan guru paling disegani diantara guru lain. Dan beliau pun adalah wali kelas kami.
Mata Sina seketika tertuju pada seseorang yang di bawa oleh Bu Rini, dan seketika juga perasaan takut menjalar ke seluruh tubuh.
Benarr saja yang di bawa oleh Bu Rini adalah orang yang tadi adu mulut dengan Sina"Mati gua matii" ucap sina dengan pelan.
"Apasih sin? Lu kenapa?" Ucap sari penasaran.
"Itu cowo yang di depan tuh yang tadi gua marahin tadi pagi loh" balas sina
"Hahahaa mampuss lu, seneng gua liat lu kek gini hahaha" ucap sari sambil tertawa.
Bangke emang semua teman sama saja, selalu senang ketika temannya mengalami kesulitan hmm.
"Ya anak anak sebentar ibu akan memperkenalkan anak baru yang akan menjadi keluarga baru kita, silahkan perkenalkan namamu". Ucap bu rini
"Selamat pagi semua, perkenalkan nama saya Ikram Rizkytama Pangestu, biasa dipanggil Ikram dan saya pindahan dari Padang. Semoga bisa berteman baik dengan kalian" ucap ikram so cantik
"Baik ikram kamu duduk di belakang ya sebelah Rama" ucap bu rini.
Dengan wajah songong, ikram jalan menuju tempat duduknya dan melihat wajah sina dengan wajah datar.
***
Istirahat pun telah tiba, waktunya memanjakan cacing cacing yang ada di perut.
"Sin solat dhuha yu abis itu kita ke kantin" ucap riana
"oh iya hayu, bentarr gua beresin buku dulu" ucap sina
Seketika ada yang memukul pundak sina
"Aww, siapa sih?" Ucap sina dengan amarah
"Eit selow broo, jutek banget sih. Gua disini mau mintaa maaf soal tadi ya, tapi tadi lu ga kesiangan kan?" Ucap Ikram
"Hemm, iyaa gua juga sorry ya tadi udah marah marah sama lu" balas sina
"Okelah sekarang kita temenan ya?" Ucap ikram sambil mengulurkan tangannya.
"Oke pertemanan diterima" ucap sina sambil menerima uluran tangannya.
"Eh sin cepet kali elahh, pdkt nanti aja solat dulu lu" ucap gustin
"Iya busett bentar napa, yaudah deh gua keluar dulu ya ram" ucap sina pada ikram
"Okee bye" ucap ikram
Sekolah pun sudah berakhir, dan waktunya pulangg.
"Sin ikut ga? Gua mau maen nihh sama si sari" ucap gustin.
"Engga deh gua pengen tidur, mau bales dendam sama tadi pagi belom puas hehe" ucap sina
"Oke lahh sipp, gua duluan ya" ucap gustin
Di kelas tinggal tersisa para makhluk rajin yang sedang melanjutkan catetan yang tadi belum selesai, dan ada sesosok orang hitam besar dipojokan, dia adalah Ikram
Setelah dia membereskan buku dia langsung pergi keluar tanpa mengucapkan sepatah kata pun pada Sina , padahal tadi dia sangat ramah.
Terbersit dalam pikiran Sina
"Dasar orang aneh"
![](https://img.wattpad.com/cover/106405101-288-k970618.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Unexpected
Teen FictionKetika angin menyentuh kulitku dengan lembut... Rintik hujan menyapa bumi... Detik demi detik semakin berlalu... Ketika itu pula aku hanya bisa terdiam dengan diliputi rasa bersalah... Dan hanya bisa tertunduk sambil berkata . . . . . . . . . . . . ...