Hope Is A Dream The Never sleep

332 17 9
                                    


Siwon pov

2%, kata-kata yang baru saja aku dengar dari dokter yang telah menangani penyakit langkaku ini, 2% Ia bilang kepadaku, bahwa usiaku tidak akan lama lagi didunia ini, jujur saja aku merasa disetiap nafas yang ku hembuskan ini tidak ada artinya bagiku, apakah kalian ingin bilang jika aku tidak bersyukur, apakah ini bisa dikatakan seperti itu, disaat kau tidak bisa mengenali dirimu sendiri disetiap hidupmu, kau bahkan tidak bisa mengingat keluargamu sendiri, kau tidak bisa merasakan bagaimana memiliki sebuah emosi, kau tidak bisa melakukan hal yang kau inginkan, apakah aku masih harus bersyukur, jika aku harus bersyukur, apa yang harus ku Syukuri, aku tak mengerti diriku, dan akupun tak mengerti kehidupanku, selama hidupku yang ku tau hanyalah ruangan putih ini saja, dan peralatan dokter yang menjadi teman selama ku menjalani pengobatan yang tiada hentinya ini. Kini disisa umurku ini aku hanya ingin mengenal siapa diriku sebenarnya, dan siapa keluargaku sebenarnya, setidaknya aku ingin saat tuhan memanggilku nanti aku dapat mengingat bahwa aku pernah terlahir dan hidup didunia.

Seorang namja tampan tengah duduk disebuah bangku taman dekat dengan rumah sakit tempat Ia dirawat. Dengan menengadahkan kepalanya keatas dan memejamkan matanya Iapun bisa mendengar beberapa suara sirine ambulans yang tengah membawa pasien dan kereta dorong yang sepertinya tengah digunakan untuk mengantarkan pasien gawat darurat.

"Hahhh....Aku akan merindukan saat-saat seperti ini." Monolog Siwon.

"Hyung, apa yang kau lakukan disini?" kata seseorang yang kini berdiri tepat dihadapannya.

"Tuhan, sepertinya akupun akan merindukan dia juga." kata Siwon dalam hati dengan tersenyum memandang namja manis yang kini terlihat bingung akan ekspresi yang hyungnya itu berikan kepadanya.

"Hyung, aku bertanya kepadamu, kenapa kau berada disini." Ulang namja manis itu kepada Siwon.

"Aku...."

"Iya kau?"

"Aku tengah berjemur Kyu, kau tau aku sangat bosan dikamar, makanya aku kemari." Kata Siwon masih dengan senyum khasnya.

"Bukankah tadi kau tengah menemui dokter, lalu kemana doktermu kenapa dia tidak mengantarmu kembali kekamarmu?" protes namja manis itu.

"Sssst.....jangan marah-marah begitu, sinih lebih baik sekarang kau duduk disampingku, kau tau selama ini aku belum pernah berbincang-bincang banyak denganmu, tidak ada salahnya kan jika seorang kakak ingin mengakrabkan diri pada adiknya sendiri?" kata Siwon kepada Kyuhyun dan menarik Kyuhyun untuk duduk disampingnya.

"Hyung, kau sudah pucat, lebih baik sekarang kita keruanganmu, kita bisa bicara disana hyung." Kata Kyuhyun yang kini sudah memperhatikan Siwon

"Kyu, aku ingin kau berbicara jujur kepadaku, apakah kau bisa mengatakannya padaku Kyu?"

"Berkata Jujur, aku harus berkata apa hyung?"

"Katakanlah yang sesungguhnya kepadaku Kyu, siapa diriku sebenarnya, dan apa hubunganmu dengan ku?" kata Siwon pada Kyuhyun.

"Hyung, bukankah kita sudah membahas ini, kau adalah hyungku, yang sudah lama tidak pulang kerumah, dan kau adalah seorang atlet sepeda terkenal disini, inilah dirimu yang sesungguhnya hyung."

"Tidak, kau belum mengatakan semuanya Kyu, Kyu, katakan yang sebenarnya padaku siapa aku sebenarnya Kyu, apa aku anak dari Choi Kangin, atau dari awal aku memang hidup sebatang kara?" kata Siwon dengan memandang intens kearah Kyuhyun.

"Hyung, aku tidak bisa mengatakan ini kepadamu, aku...aku tidak berhak mengatakan ini semua kepadamu, karena....karena yang berhak mengatakan semua itu hanya appa hyung, bukan aku." Kata Kyuhyun kepada Siwon.

Run to you (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang