mengacuhkannya

12.8K 525 2
                                    

Edd POV

apa yang sudah aku lakukan pada bunga?kenapa aku bisa bersikap sekasar itu dengan bunga. dia pasti sangat tersakiti karena sikapku tadi.

sebenci benci diriku terhadapnya, tetapi tetap saja dia adalah istriku, orang tuanya sudah mempercayakan anaknnya kepadaku, dan aku justru melakukan kekerasan rumah tangga dengannya. terkutuklah aku

aku telah menjambak dirinya dan menampar dirinya hanya untuk zevanya, hanya untuk membalasnya karena dia telah menyakiti zevanya.

"arrghhh" teriakku sambil menjambak rambutku dengan kasar.

aku duduk di atas sofa, sambil memikirkan apa yang harus aku katakan supaya bunga tidak merasa tersakiti lagi, selama ini aku hanya melontarkan perkataan perkataan kasar padanya, bukan melakukan kekerasan kepadanya. sebejat bejatnya diriku, aku masih punya hati untuk membatasi sikap kasarku kepada bunga, tapi kenapa tadi aku menyakiti fisiknya.

aku berdiam diri, sambil memikirkan pertanyaan pertanyaan yang saat ini terlintas di kepalaku

cukup lama aku berdiam diri, hingga akhirnya aku teringat bahwa tadi bunga sudah menyiapkan sarapan untukku, aku berjalan ke arah dapur. ku lihat di atas meja makan sudah ada semangkok bubur yang mungkin sudah di sediakan oleh bunga sejak tadi.

aku duduk di kursi, lalu menyantap makanannya hingga habis. dan aku baru sadar, kenapa bunga sampai mendorong tubuh zeva seperti itu, karena dia merasa cemburu karena aku sudah mengirimkan bunga kepada zevanya. sedangkan aku saja tidak pernah memberikan barang apa pun kepadanya kecuali penyiksaat dan kesakitan baginya.

diriku tersentak ketika melihat bunga sudah berjalan mendekat ke arahku, wajahnya terlihat sangat pucat, dan matanya sedikit membengkak.

dia mengambil mangkok bubur yang sedang aku makan, lalu membuangnya ke tempat sampah, aku mengerutkan dahiku ketika dia bersikap seperti itu, ini adalah kali pertama bunga bersikap tidak sopan denganku.

hingga akhirnya, dia menyalahkan kompor dan sedang memasak sesuatu, entah untuk siapa, yang pasti ku rasa itu untuknya karena dia sejak pagi belum makan.

hingga akhirnya ia sudah selesai memasak sesuatu, dia membuat mie instan dengan berbagai macam makanan pelengkapnya, entah itu tomat, sawi dan berbagai macam lainnya.

dahiku berkerut ketika melihatnya meletakan mangkok yang berisikan masakan yang tadi ia buat di letakan di hadapanku.

lalu dia pergi meninggalkanku tanpa berbicara sepatah kata pun kepadaku. diriku mengernyit heran kepadanya, tidak biasanya dia bersikap seperti itu.

aku duduk dengan perasaan gelisah, kenapa dia tidak kembali kembali, bukannya makanan ini dia masak untuk dirinya sendiri?atau untukku.

aku menghela nafas dengan panjang, pasalnya saat ini aku benar benar sangat lapar, dan aroma makanan ini membuat perutku selalu saja berbunyi.

dengan perasaan terpaksa aku memakan masakan yang tadi bunga buat, menurutku dia memang sengaja memasak untukku bukan untuknya.

aku melahap makanan itu hingga habis, lalu aku berjalan menaiki tangga untuk menuju kamarku

diriku heran ketika melihat bunga sedang merapikan dan menasukkan pakaian pakaiannya kedalam koper, apa dia ingin pergi meninggalkanku?

kenapa di hatiku ada perasaan penyesalan karena aku telah membuatnya tersakiti.

aku berjalan mendekat ke arahnya, dan aku duduk di atas ranjang, sebari menatap gerak geriknya.

hingga akhirnya terdengar suara dering telphon berbunyi, dan ternyata ponsel milik dia lah yang berbunyi.

Sad wedding #wattys2017Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang