Kirana sudah boleh pulang dari rumah sakit, dan dokter juga mengatakan kalau keadaan kirana sudah membaik, ia sudah sehat sepenuhnya. Aku senang mendengar berita bahagia ini, tetapi sejak pulang dari rumah sakit, perasaanku menjadi gelisah, entah apa yang aku gelisahkan, dan entah kenapa aku juga merasa sedih. Sempat terpikirkan, kalau aku sedih karena edd sudah tidak bersamaku lagi, selama dua hari yang lalu, di rumah sakit, edd selalu di sampingku, ia merawat putriku dengan baik, bahkan ia memperlakukanku dengan baik juga. Itulah yang membuat perasaanku seperti ini. Tak menentu.
Aku menatap wajah putriku, wajahnya hampir mirip dengan edd, bisa dibilang replika edd versi ceweknya, tanpa sadar aku tersenyum, senang bahwa putriku mirip dengan ayahnya-pria yang saat ini masih aku cintai.
Entah sampai kapan, aku masih mempunya rasa yang sedalam ini kepada edd, cintaku terlalu besar padanya sehingga membuatku kesulitan untuk melepukannya, bahkan kemarin usahaku sia sia untuk melupakan edd, sejak edd memperlakukanku dengan baik.
Memang akunya saja, yang terlalu mudah takhluk kepada sosok itu, mau gimanapun caranya aku untuk melepukannya, kalau hatiku saja masih ada dia, tetap saja, aku tidak akan bisa melupakannya.
Hari sudah sore, selama seharian ini aku hanya berada di dalam kamar, aku hanya ingin berdua dengan putriku, aku sangat menyayanginya, lebih dari apapun, dan tentunya aku mencintai ayahnya.
Kesal, aku kesal pada perasaanku, kenapa aku sulit sekali untuk melupakan edd? Aku tidak ingin jadi lemah lagi di hadapan edd, aku ingin menjadi wanita yang kuat dihadapannya. Tetapi kenapa perasaan ini sangat sulit??
"Bunga"
Lamunanku buyar ketika mendengar suara yang tidak asing lagi bagiku, mamaku- orang yang selalu menyemangatiku- berjalan mendekat ke arahku, dengan membawa satu kantong plastik, entah isinya apa.
"Kamu tidak ingin makan?" Tanyanya. Aku hanya menggelengkan kepalaku, dia duduk tepat disebelahku. Matanya menatapku dengan lembut. Membuatku mengernyit heran dengan tatapannya.
"Kenapa ma?" Tanyaku, di menggelengkan kepalanya.
"Kemarin kamu ditemani edd?" Tanyanya. Aku mengangguk.
Dia tersenyum tipis "lalu perasaanmu?"
Aku menundukan wajahku ketika mama bertanya seperti itu.
"Tidak tau ma" jawabku dengan pelan.
Mama menangkup wajahku, dia menatap mataku, aku panik ketika melihat matanya berkaca kaca, dan tidak lama dari itu ia sudah meneteskan air matanya.
"Ma, kenapa?"
Tidak tau kenapa, melihat mama menangis, aku juga ikutan menangis, ia menggelengkan kepalanya, tangannya menghapus air mataku dengan pelan.
"Bunga, mama mendukung kamu jika kamu ingin mempertahankan pernikahanmu dengan edd" katanya membuat diriku heran, bagaimana tidak heran, kemarin kemarin mama dan kak jackson memaksaku untuk meminta gugatan cerai pada edd, dan sekarang mama bilang katanya dia mendukungku untuk mempertahankan pernikahan aku dan edd.
"Ma, kenapa?" Tanyaku.
Ada jeda sedikit, sebelum mama menjawab pertanyaanku. Tangannya sudah menggenggam kedua tanganku.
"Mam ingin kamu bahagia sayang, dan Mama sadar kebahagianmu hanya pada edd dan kirana, kirana selalu di sampingmu, dengan edd juga di sampingmu, kamu akan bahagia" katanya.
aku menggelang, ini tidak benar, kebahagianku memang ada pada edd, tapi edd juga memberikan luka yang begitu mendalam untukku.
"Ma, edd juga memberikan luka kepada bunga"
"Kamu memang benar, tapi mama tau kebahagian yang edd berikan ke kamu meski hanya sedikit, bisa membuatmu melupakan luka yang telah diberikan sama kamu, sayang"
Aku terdiam, dan membenaran ucapan mama di dalam benak hatiku, edd memang sering membuat luka di hatiku, tetapi dengan perlakuan manisnya dia walaupun hanya sedikit, bisa membuatku melupakan sejenak luka itu.
"Ma, bunga memang masih mencintai edd, begitu besar rasa cinta bunga padanya membuat bunga susah untuk melupakannya, tapi mempertahankan pernikahanku dengannya adalah suatu kesalaha. Ma, bunga sudah capek harus merasakan luka lagi, dengan adanya kirana di sisi bunga itu sudah cukup, bunga akan belajar melupakan edd"
"Kamu memang sudah belajar, tapi mama tau, semakin kamu belajar untuk melupakannya, kamu semakin juga susah untuk melupakannya kan, nak. Mama sangat mengerti perasaanmu bunga, mama bicara seperti ini karena tidak mau menutup sebelah mata, kalau edd saat ini sudah mulai mencintaimu, mama bisa merasakannya barusan ketika edd nekat ke sini hanya ingin memberikanmu ini" katanya sambil menunjukan kantong plastik yang saat ini ia pegang.
"Edd kesini ma?" Tanyaku memastikan bahwa aku tidak salah dengar dengan ucapan mama tadi. Mama mengangguk.
"Tapi ia sudah pergi lagi" katanya. Aku terdiam sejenak.
"Bunga kamu harus tau, ia nekat ke sini hanya ingin memberimu ini, bahkan ia memohon sama kakak kamu supaya memberikan ini kepadamu, tapi.."
" tapi apa ma?" Aku tidak sabar mendengar penjelasan mama lagi.
"Kakakmu memukul edd habis habisan, bahkan sampai edd tidak berdaya lagi, dia tidak melawan kakakmu bunga, bahkan di saat ia sedang dipukuli, ia tetap berbicara bahwa ia hanya ingin memberikan bingkisan ini saja"
Mendengar penjelasan dari mama membuatku tidak percaya, edd-suami yang katanya tidak mencintaiku- hari ini dia mengorbankan tubuhnya hanya untuk memberikanku bingkisan entah apa isinya.
Tanpa sadar aku meneteskan air mata lagi, tidak percaya kalau edd rela melakukan hal itu.
"Lalu, sekarang edd gimana ma?" Tanyaku dengan cemas.
"Kakakmu membawa edd ke rumah sakit, yang mama lihat tubuhnya sudah sangat tidak berdaya, bahkan ia hampir pingsan karena kakakmu memukulinya membabi buta.
Aku menutup mulutku, ya tuhan, kenapa edd senekat itu?? Aku mengusap air mataku, lalu mencari letak keberadaan ponselku.
"Bunga, mama keluar ya, ini bingkisan dari edd" katanya sambil beranjak keluar dari kamarku, aku tidak menjawab perkataan mama, saat ini pikiranku hanya tertuju pada keadaan edd.
Aku mencari ponselku dengan perasaan, tetapi aku tidak bisa menemukannya.
Ketika aku tidak sengaja menyenggol tasku, dan tasku jatuh dari meja, ponselku baru terlihat, aku seger mengambil ponselku. Tapi sialnya, ponselku mati.
Dengan tangan bergetar, aku mencoba menghidupkan ponselku. Menunggu ponselku aktif kembali, aku membuka bingkisan yang edd berikan, ternyata isinya hanya buah buah yang segar dan vitamin. Terdapat surat juga di dalamnya. Aku membuka surat itu dengan tangan bergetar.
Sebelum itu, ketika ponselku sudah aktif kembali, aku mencari cari nomer telphone kakakku, aku harus menanyakan dimana keberadaan edd dan keadaannya bagaimana. Ketika sudah ketemu dengan apa yang aku cari, aku langsung mendial nomer telphone kakakku. Tetapi tidak diangkat olehnya.
Sebari menunggu dengan perasaan tidak tenang, aku membuka surat itu dan membacanya.
Aku belikan buah dan vitamin untukmu, supaya kamu tidak kekurangan gizi karena menyusui putri kita
-suamimu.
Membaca surat itu, aku benar benar menangis sejadi jadinya, astaga hanya ingin memberikanku buah dan vitamin, ia mengorbankan dirinya. Aku tidak percaya dengan apa yang dilakukan edd, tapi satu hal yang membuatku sadar bahwa mama memang benar, kalau edd sudah mulai mencintaiku.
#
#
#
#
#
#
Aku updatee, maaf ya lama, tapii aku usahain untuk update walaupun lamaa.Fyii, kalo ini mau mendekati ending yaa.. berdoa aja semoga ga sad ending wkwkw.
Tetap berikan komenya yaa derss, dan votenya juga. Hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad wedding #wattys2017
Romansa#triologi of my lovely brother (bunga dan edwin) 20+++ apa salahnya aku mencintai suami ku sendiri?apa salahnya jika aku ingin selalu bersama suamiku sendiri. aku mencintainya, tetapi dia mencintai wanita lain. aku hamil karenanya, dan dia tidak pe...