suasana di antara aku dan edwin sangat hening, aku dan dia sama sama tidak berbicara sedikit pun di meja makan, dan dia juga terlihat sedang asyik sendiri dengan makanannya yang saat ini ia sedang makan.
tentu saja aku sangat senang karena dia menikmati masakanku, tidak biasanya ia menunjukan ekspresi tenang jika di hadapanku.
"kenapa menatapku terus menerus?" tanyanya sudah membuatku tersentak kaget dan sadar dari lamunanku.
aku menggelengkan kepalaku dengan gerakan cepat.
"tidak kenapa kenapa" jawabku.
"mas ingin nambah lagi makanannya?" tanyaku ketika mataku sudah menatap piringnya sudah bersih. dia terdiam, lalu langsung pergih begitu saja meningalkanku tanpa menjawab pertanyaannku.
memang sangat menyakitkan ketika dia bersikap seperti itu, tapi aku harus selalu tegar dan sabar atas sikapnya itu. aku harus menanggung semua perbuatanku yang sudah membuatnya sangat membenci diriku.
tanpa sadar, mataku selalu saja meneteskan air mata ketika aku memikirkan perbuatan perbuatannya. aku selalu saja begini, kenapa aku sangat cengeng, jika edwin tahu aku selalu saja menangis, dia akan menyangka bahwa aku sangat lah lemah.
tidak bunga, kamu tidak boleh cengeng seperti ini, kau harus tegar -batinku menyemangati diriku.
aku menghapus bekas air mataku, lalu merapikan piring piring kotor dan meletakannya di washtavel
aku berjalan kembali ke arah kamarku, terlihat edwin saat ini sedang mengutak ngatik laptopnya, sempat terlihat olehku kalau edwin sempat melihat ke arahku sekilas lalu menatap kembali ke arah laptopnya. memang saat ini adalah hari libur untuknya. setiap hari sabtu dan minggu dia tidak bekerja, dan sekarang adalah hari sabtu.
aku menghela nafas, entah berapa kali aku selalu menghela nafas saat ini. seolah olah aku harus bersabar.
aku berjalan mendekat ke arahnya.
"mas boleh aku membantu pekerjaanmu?" tanyaku. dia melirikku sekilas
"boleh" jawabnya.
"kau ketikan semua berkas berkas ini ke dalam laptop ini, lalu menyimpan dokumennya" ucapnya. aku tersenyum, lalu mengangguk.
aku langsung mengambil alih laptopnya, dan duduk di sampingnya dengan jarak yang tidak begitu jauh.
dahiku berkerut ketika melihatnya tengah bangkit dari posisinya.
"mas ingin kemana?" tanyaku.
dia menatapku dengan sinis dan tajam.
"ingin lari pagi, kau selesaikan saja perintahku tadi" ucapnya lalu pergi meninggalkanku.
diriku benar benar merinding mendengar perkataannya tadi, hatiku benar benar sakit dengan perkataan sinisnya dia. ku kira dia akan menemaniku dan mengawasiku karena aku sedang membantu pekerjaannya, tapi itu salah. dia justru meninggalkanku dengan pekerjaan yang ia serahkan kepadaku.
aku tidak menyesal karena aku tadi menawarkan bantuan padanya, tapi ada rasa kekecewaan di dalam hatiku ketika edwin meninggalkanku begitu saja. padahal niatku membantunya supaya aku bisa dekat dengannya. tapi justru makin menjauh darinya.
aku menghela nafas dengan berat, lalu mulai untuk mengetik semua tulisan tulisan yang berada di berkas itu.
***
Edd POV.
aku pergi dari rumah begitu saja, aku harus menenangkan diriku supaya aku tidak terlalu membuat bunga sakit akan perbuatan perbuatan kasarku. rasanya aku sama sekali tidak bisa menahan diriku untuk selalu saja bersikap kasar dengannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sad wedding #wattys2017
Storie d'amore#triologi of my lovely brother (bunga dan edwin) 20+++ apa salahnya aku mencintai suami ku sendiri?apa salahnya jika aku ingin selalu bersama suamiku sendiri. aku mencintainya, tetapi dia mencintai wanita lain. aku hamil karenanya, dan dia tidak pe...