Songs for this chapter :
Secret Love Song - Little Mix
(Dengerin Part 2nya juga)
*****
Niall meringis begitu Clarissa membasuh lukanya. Hanya luka kecil, Liam dan Niall terjatuh dari motor karena Metha pukul 4 pagi tadi.
Presiden dan jajarannya baru saja selesai melakukan pidato yang secara langsung ditayangkan di setiap layar besar kota di Amerika. Walau Jenderal Pertahanan Negara diculik, presiden tetap mengizinkan warga negara beraktivitas seperti biasa. Hal itu karena Kapten Briana Anderson dan Wakil Jenderal, Liam Preston menyarankan pada presiden. Jelas saja, Briana dan Liam tahu apa yang sedang terjadi, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
"Dia menculik Harry?! Tapi bagaimana bisa?" tanya Viveca frustasi.
Liam mendogak selagi memijat pangkal lengannya. "Kami tidak tahu, yang pasti Harry sedikit lengah."
"Mungkin Metha ingin membuktikan pada kalian jika dia tidak bersalah!" sergah Briana.
Presiden melirik sinis Briana. "Bagaimana bisa? Mengapa tidak dengan bukti fisik saja? Mengapa dengan cara kotor seperti ini?"
"Menurutku, gadis itu cerdas. Dia berbeda dan ... "
"Dan?"
"Kau tahu, gadis unik sepertinya membutuhkan cara yang unik pula untuk membuktikan pada kalian jika dirinya tidak bersalah." Briana tersenyum penuh makna.
"Bagaimana menurutmu, Tuan Trevor?" Presiden menoleh pada Louis. "Apa pendapat temanmu ini benar?"
Louis sempat gugup dan menengok Liam serta Briana bergantian. Lalu seketika Clarissa menganggukkan kepalanya pada Louis, membuat Louis yakin akan rencana awal mereka.
"Harry akan baik-baik saja, Tuan Presiden. Aku yakin." Louis menoleh pada Liam. "Jenderal Preston, siapkan pasukan pengawalan ketat di setiap sudut kota. Dan Kapten Anderson, kau bisa menggantikan Harry untuk berpatroli hari ini."
Presiden mengangguk setuju. "Baiklah, dan Tuan Trevor, anda bisa ikut denganku untuk rapat sejenak."
"Aku ikut!" tukas Viveca.
"Vi," panggil Niall, "kita bertiga tinggal dulu di sini. Biarkan hari ini tenang tanpa adanya masalah."
Viveca mendengus kesal. Baru saja ia hendak mengadu, tapi sepertinya Tuan Presiden lebih memihak pada Niall. Mau tidak mau, tinggal seharian bersama Niall dan Clarissa adalah kewajiban bagi Viveca.
***
"Harry?"
Harry masih dengan kacamata hitamnya, berbaring di atas mobil, bertelanjang dada. Hal itu membuat Metha geram. Jika saja Metha berani menarik celana Harry, akan ia lakukan hal itu saat ini juga.
"Harry? Bisakah kau berhenti melakukan ini?"
"Melakukan apa?" balas Harry singkat.
"Melakukan hal-hal tidak berguna. Kau tahu, seperti memotong rambutmu lagi, berjemur pada pukul 10 pagi, itu tidak berguna. Kau seperti bocah nakal yang diusir dari sekolah."
Harry terkekeh dan kemudian duduk. "We are, Metha. Kau lupa jika kita memang mahasiswa. Mahasiswa spesial yang mengemban tugas negara."
Harry kemudian meloncat turun dari mobil tersebut. Menyambar kausnya dan kemudian memakainya lagi. Sedangkan Metha hanya diam memerhatikan Harry dari balik punggungnya.
"Kau yang mengemban tugas negara, bukan aku."
Harry pun terdiam. Ia kemudian memalingkan tubuhnya perlahan, menghadap Metha yang masih diam dihadapannya, dengan kaus putih yang membalut tubuh mungilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad & Unique✔
FanfictionThe way they love is so unique. Even if they're bad guys. Warning Harsh words, strong language, and some contents didn't allow to read by the underage kids. Copyright ©2017 Written by Bita Wibowo amazing cover by @kepenthough