Mantan dan pacar lagi akur di mulmed. -Metha
Zach Drewis and Harry Stanford smiling just for you guys!
*****
Kedelapan mobil Jeep milik Zach berhenti di perbatasan Washington dan Philadelphia sebelah barat. Zach membagikan masker khusus pada setiap orang yang ikut rombongannya.
Begitu menerima masker khusus tersebut, Daphne terheran. "Untuk apa ini?"
"Keamanan." Zach menyunggingkan senyuman liciknya. "Sengaja aku beri tahu terakhir agar rencanaku beserta pihak negara berjalan lancar."
Zach kemudian menjauh dari Daphne, meninggalkan gadis itu dengan tanda tanya besar yang memberatkan kepalanya.
Menerima masker dari Zach, Metha menunduk dan mengucapkan terima kasih dengan pelan. Pun Zach tak dapat menahan geli yang menyerang dirinya. "Meth, setidaknya tatap aku jika berterima kasih."
"Aku hanya membencimu."
Tersenyum, tangan kanan Zach mengangkat dagu Metha hingga mata mereka bertemu. "Kau membenci dirimu sendiri karena kau tahu ini juga salahmu."
Metha masih diam selagi menatap manik mata Zach lekat. Senyum Zach masih sama seperti yang terakhir kali Metha lihat, tulus dan teduh. Namun kini semua itu tak ada gunanya lagi bagi Metha. Ia tahu ke mana ia harus pulang.
"Aku tidak menyalahkanmu. Tapi ini saatnya kau untuk membantu mana yang seharusnya kau bantu. Aku tahu hatimu tidak sekeras mereka, kau baik dan penyayang. Kau melakukan ini untuk Zayn." Zach memosisikan kedua telapak tangannya menangkup kedua sisi wajah Metha. "Zayn doesn't deserve this. Aku tahu kau bisa menyelesaikan ini bersama kita."
"Zach—"
"Aku belum selesai," sela Zach cepat dengan raut wajah kesal yang dibuat-buat. Zach kemudian meraih helaian rambut Metha, membantu gadis itu untuk merapikan rambutnya. "Ada seseorang lain yang lebih beruntung daripada diriku saat ini. Tidak apa, sungguh, aku bahagia melihatmu lebih nyaman bersamanya. Kalian memiliki satu sama lain."
"I'm a bad person, Zach." Metha menutup matanya, sedikit menunduk. "Aku bahkan tidak yakin ini akan berhasil. Aku tahu seberapa kuatnya Danny dan Aleyvea. Aku bahkan melihat betapa tangkasnya Zayn menghindari serangan dan dia sangat cekatan."
"Tenang. Ada sesuatu yang lebih kuat dibandingkan mereka." Metha mengangkat wajahnya menatap Zach yang berusaha memotivasinya. "You guys fall in love in some unique ways. Dan itu yang membuat cinta kalian kuat. Kalian menerima satu sama lain, melindungi tanpa kenal takut. Dan itulah kekuatan yang sesungguhnya."
Spontan Metha melayangkan tubuhnya pada Zach. Awalnya pria itu terkejut, namun perlahan lengan kekarnya membungkus tubuh Metha.
Gadis itu terdengar menangis pelan. "Aku benar-benar menyesal, Zach."
Tak jauh, Harry mengenakan rompi khususnya selagi menyimpan pistolnya. Manik hijau itu lekat menatap gadisnya dalam pelukan pria lain.
"Kau takut dia akan membuat Metha kembali padanya?" ujar Niall terdengar mengejek.
Harry terkekeh selagi mengerutkan hidungnya sejenak. Ia kemudian tersenyum selagi menatap Niall. "Menurutmu? Metha tidak akan melakukan itu, aku yakin."
"Begitu?"
"Kami memiliki koneksi yang hebat. Dan aku sudah yakin jika Zach memang tidak sejahat itu."
"Bahkan setelah hampir memermalukanku di stasiun?" Niall terkekeh hambar. "Zach memiliki alasan logis, dan kita semua memang harus percaya padanya. Dia berada pada pihak kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bad & Unique✔
FanfictionThe way they love is so unique. Even if they're bad guys. Warning Harsh words, strong language, and some contents didn't allow to read by the underage kids. Copyright ©2017 Written by Bita Wibowo amazing cover by @kepenthough