Senja Anggraini Putri nama dari seorang gadis berumur 10 tahun yang sangat menyukai senja. Sore itu seperti biasa dia mengendarai sepedanya ke danau favoritnya. Disana ia melihat anak laki laki seumurannya tampak melamun memandangi danau yang sangat luas yang ada didepannya.
Senja langsung saja menghampiri anak laki laki itu dengan senyuman manis diwajahnya. Lalu ia duduk disebelah anak laki laki itu.
Anak laki laki itu tampak terkejut dengan kehadiran Senja. Ia menolehkan wajahnya. Yang ia dapat adalah senyuman manis dari wajah Senja. Lalu ia pun memalingkan wajahnya.
" Hey, perkenalkan nama ku Senja " ujar Senja riang.
Laki laki itu tampaknya masih asyik dengan pikirannya. Tapi Senja trus saja mengajaknya berkenalan sampai ia jenuh mendengarkannya.
Akhirnya anak laki laki itu menoleh ke arah Senja dengan muka jengkelnya.
" Aku hanya mengajak mu berkenalan, tidak usah menatap ku seperti itu " ujar Senja sambil menggebungkan kedua pipinya.
Akhirnya anak laki laki itu tersenyum melihat betapa menggemaskannya wajah Senja pada saat itu.
" Hey, kau baru saja tersenyum kan " ujar Senja memergoki anak laki laki itu.
" Tidak " ujar anak laki laki itu tsundere.
" Baiklah, kalau kau tidak mau mengakuinya " ujar Senja.
" Aku Surya, tadi siapa nama mu??? " tanya anak laki laki itu sedikit kikuk.
" Nama ku Senja " ujar Senja riang sambil menyalami tangan Surya.
" Kenapa kamu kesini??? " tanya Surya.
" Aku selalu kesini ketika sore hari " ujar Senja.
" Untuk apa kau kesini??? " tanya Surya.
" Untuk melihat senja " ujar Senja.
" Senja melihat senja, lucu juga " ujar anak laki laki itu.
" Tentu saja, memang aku orangnya lucu dari lahir kok " ujar Senja.
Surya atau anak laki laki itu hanya tersenyum.
" Kamu tau gak kenapa aku suka lihat nama Senja??? Dan kenapa orang tua ku memberikan nama Senja kepada ku??? " tanya Senja.
" Entah " ujar Surya.
" Karena Senja itu menandakan pergantian waktu dari pagi kemalam " ujar Senja.
" Itu mah semua orang juga udah pada tau " cibir Surya.
" Dari pergantian waktu itu menandakan tugas ku sudah berakhir, walaupun aku belum bisa mengerjakan tugas ku dengan baik tapi saat aku melihat senja aku akan teringat hari esok bahwa aku harus mengerjakan tugas lebih baik lagi dari hari ini, itu yang ibu ku kata kan waktu pertama kali mengajak ku kesini " ujar Senja sambil menatap betapa luasnya danau dihadapannya.
" Wah, kata kata yang indah " ujar Surya kagum.
" Memang " ujar Senja.
" Ibu kamu pasti orang hebat " puji Surya.
" Tidak juga, ibu ku hanya seorang pegawai biasa bukan orang hebat yang punya jabatan tinggi " ujar Senja.
" Tapi tetap saja ibu mu hebat, tidak seperti mama ku " ujar Surya lirih.
" Memangnya ada apa dengan mama mu??? " tanya Senja heran.
" Mama ku selalu sibuk bekerja sangat jarang dirumah dari kecil aku sudah diasuh sama Bi Emi, bahkan untuk berkumpul bersama mama dan papa itu sulit sekali, aku jadi merasa kesepian " curhat Surya.
" Tenang saja, mulai sekarang kamu gak akan kesepian lagi, karena mulai sekarang aku yang akan menemani mu " ujar Senja sambil menggenggam tangan Surya.
" Tidak mau " ujar Surya melepaskan tangannya.
" Hah??? Kenapa memang??? " tanya Senja bingung.
" Kamu harus jadi teman ku dulu " ujar Surya.
" Ku pikir tadi kita sudah berteman " ujar Senja.
"Ayo kita salaman lalu berteman " ujar Surya.
" Baiklah kalau memang itu mau mu " ujar Senja.
Mereka pun bersalaman dengan matahari yang mulai tenggelam sebagai saksi awal pertemanan mereka.
" Ternyata sudah gelap, kita pulang yuk " ajak Senja.
" Aku kesini jalan kaki " ujar Surya.
" Tenang aku bahwa sepeda kok, kita boncengan tapi kamu yang boncenginnya " ujar Senja.
" Baiklah " ujar Surya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja bersama mu
Teen FictionKita dipertemukan dibawah langit senja dan dipisahan pula dibawah langit senja....