Bab 10

50 8 0
                                    

" Kyaaaa " teriak Senja heboh membuat seisi bus memandang Senja heran.

Untungnya hanya ada 5 orang didalam bus kota. Jadi Surya tidak terlalu malu ya walaupun sebenarnya ia malu sih.

" Senja, kamu kenapa teriak? Mereka kan jadi pada ngelihatin kita " ujar Surya saat orang orang itu kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.

" Gak apa apa " ujar Senja sambil tersenyum.

Surya hanya diam saja. Lalu Surya kembali sibuk membaca buku.

Sesampainya dihalte mereka berdua turun dan mulai berjalan menuju rumah mereka.

" Surya kamu gak penasaran kenapa aku teriak tadi? " tanya Senja penasaran.

" Gak biasa aja " ujar Surya.

" Gak pengen tau " goda Senja.

" Gak " ujar Surya.

" Jahatnya " ujar Senja.

Lalu suasana hening. Diantara mereka tidak ada yang berbicara lagi.

" Baiklah aku akan cerita " ujar Senja.

" Cerita apa? " tanya Surya.

" Jadi gini aku tadi dibilang manis sama Rafa " ujar Senja sambil tersenyum bahagia.

" Owh, berarti Rafa jilat kamu dong " ujar Surya.

" Hah? " tanya Senja.

" Kan kamu dibilang manis, berarti Rafa jilat kamu kek es krim gitu " ujar Surya.

" Ya gak mungkin lah " ujar Senja.

" Aku juga cuma bercanda kok " ujar Surya.

" Candaan mu gak lucu " cibir Senja.

" Ciee ngambek " goda Surya sambil menoel pipi Senja.

" Apaan sih " ujar Senja masih ngambek.

" Gitu aja ngambek " ujar Surya pura pura ikut marah.

Tanpa mereka sadari mereka sudah ada didepan rumah Surya.

" Surya, Senja " sapa seorang wanita berumur 42 tahun sambil tersenyum lembut.

" Mama " ujar Surya sambil mengecup punggung tangan sang mama.

" Tante " ujar Senja sambil melakukan hal yang sama dengan Surya.

" Loh mama kapan pulang? " tanya Surya heran.

" Baru tadi pagi sewaktu kalian sekolah " ujar mama.

" Perjalanan bisnis mama sudah selesai? " tanya Surya.

" Sudah " ujar mama.

" Trus papa mana? " tanya Surya.

" Papa masih ada urusan dikantornya " ujar mama.

" Trus mama mau dirumah berapa bulan? " tanya Surya.

" Aduh, ntar mama jelasin didalam, mendingan kalian masuk kedalam rumah saja kita akan makan siang bersama " ujar mama.

" Tidak usah tante " ujar Senja menolak.

" Tidak apa apa Senja, tante tau dirumah mu kosong dan sepertinya ibu mu tadi terburu buru berangkat kerja dan mungkin ia tidak sempat masak " ujar mama lembut.

" Hehehe " ujar Senja cengengesan.

" Mari kita masuk " ujar mama.

Lalu mereka masuk kedalam. Senja membantu mamanya surya atau Bu Elia untuk mempersiapkan makan siang. Sedangkan Surya masih didalam kamarnya untuk berganti pakaian.

Senja bersama muTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang