Surya baru saja selesai mandi. Sehabis kerja kelompok Surya langsung mandi biar ketampanannya terjaga.
Setelah selesai Surya segeran turun kebawah untuk makan malam. Betapa terkejutnya Surya melihat Senja ada disana.
" Oy, aku numpang makan ditempat mu ya, soalnya ibu dan ayah ku lembur begitu juga kak Dina " ujar Senja dengan santainya.
" Memangnya ayah mu pulang jam berapa??? " tanya Surya sambil duduk berhadapan dengan Senja.
" Owh, ayah palingan jam setengah sebelas malam kalau kak Dina paling ntar jam sepuluh sedangkan ibu sebenarnya sebentar lagi pulang, tapi aku sudah terlalu lapar jadi aku mampir kesini " jelas Senja panjang lebar.
" Kau pikir rumah ku warung makan " cibir Surya.
" Bukan gitu, hanya saja aku malas masak " ujar Senja.
" Bilang saja kau tak bisa masak " ujar Surya.
" Bukan begitu, makan berdua lebih romantis tau " ujar Senja.
Surya hanya bisa menghelakan napas mendengar ucapan Senja. Lalu mereka berdua makan dengan keheninga tanpa ada yang bicara satu pun. Selesai makan Senja membantu Bi Emi membereskan bekas makan mereka. Sedangkan Surya kembali kekamarnya untuk belajar.
Setelah selesai, Senja menyusul Surya kekamarnya.
" Oy Surya " panggil Senja sambil membuka pintu kamar Surya.
" Apaan??? " tanya Surya sambil menoleh kesumber suara.
Senja menghampiri Surya yang sedang belajar lalu ia tergoda melihat kasur Surya dan akhirnya dia malah tiduran disana.
" Bukannya belajar malah tiduran " cibir Surya.
" Ayolah Sur, nikmati masa muda mu, jangan belajar mulu " ujar Senja sok bijak.
" Aku tidak butuh nasehat dari manusia malas seperti mu " ujar Surya.
" Surya, aku ingin cerita " ujar Senja.
" Cerita saja " ujar Surya.
" Sepertinya aku sedang jatuh cinta " ujar Senja.
Surya terkejut dengan cerita Senja. Namun, ia dapat menyembunyikannya dengan muka datarnya.
" Bagaimana kau tau??? " tanya Surya.
" Ya begitulah, susah dijelaskan dengan kata kata " ujar Senja sambil bangkit dari tidurnya.
" Sok banget dari tadi " cibir Surya.
" Makanya sudah ku bilang nikmati masa muda mu sedikit saja " ujar Senja sambil mengacak ngacak rambut Surya.
" Dari pada kau bilang seperti terus, lebih baik kau belajar " ujar Surya.
" Malas " ujar Senja kembali tiduran dikasur Surya.
" Kalau kau malas, kapan kau mau jadi pintar??? " tanya Surya.
Tak ada jawaban dari Senja. Lalu Surya mengeceknya. Ternyata Senja sudah terlelap. Surya pun menjadwal peralatan sekolahnya. Lalu menyelimuti Senja. Sedangkan ia malam ini harus mengungsi dikamar tamu.
Mentari bersinar pagi kicauan burung sangat merdu mengganggu indera pendengaran seorang gadis yang sedang tidur. Lalu ia membuka matanya mengumpulkan sisa sisa kesadaran. Saat ia sadar betapa terkejutnya saat tau bahwa ia berada dikamarnya sendiri. Bukankah semalam ia ketiduran dikamar Surya. Lalu siapa yang memindahkan dirinya.
Ia pun segera keluar kamar. Mencari anggota keluarga lainnya. Tampak ibu dan kakaknya sedang memasak untuk sarapan sedangkan ayahnya asyik karokean didepan tv.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja bersama mu
Teen FictionKita dipertemukan dibawah langit senja dan dipisahan pula dibawah langit senja....