" Anak anak senin depan kita akan menghadapi ujian akhir semester 1 " ujar sang guru.
" Pak, kok cepet banget ulangannya " protes seorang siswa.
" Ya memang begitu aturan dari pusat, jadi persiapkan diri kalian dengan belajar yang giat agar bisa meraih nilai tinggi " ujar sang guru.
Lalu bel istirahat berbunyi. Tet....tet...tet....
" Baiklah bapak akhiri jam pelajaran fisika hari ini dan kalian boleh istirahat " ujar sang guru.
Lalu sang guru mengemaskan barang barangnya dan pergi meninggalkan ruang kelas Senja.
" Cih, kayanya baru aja kemarin uts sekarang udah mau uas aja " cibir Vera.
" Sudahlah, nikmati saja " ujar Senja sambil tersenyum.
" Bagaimana aku mau menikmati? Sekolah kok kaya diperbudak oleh tugas tugas belum lagi ulangan harian yang menyebalkan " keluh Vera panjang lebar.
" Kalau gak mau sekolah mendingan kamu jadi anak gembala saja " cibir Senja.
" Enak saja " ujar Vera.
Senja masih asyik mencatat tulisan yang ada dipapan tulis sambil tersenyum bahagia.
" Ini lagi tulisan kok kaya gak niat nulis, gak jelas banget, males nulis " ujar Vera.
" Ya sudah tidak usah nulis " ujar Senja.
" Kalau gitu entar aku pinjam catat... TUNGGU SENJA APAKAH KAMU BAIK BAIK SAJA? " tanya Vera sambil teriak ketika menyadari ada yang tak biasa dengan Senja.
" Apaan sih Ver? Aku baik baik saja, tuh lihat suara mu membuat kita jadi dilihatin banyak orang " cibir Senja.
Memang benar semua orang yang masih didalam kelas sedang melihat kearah mereka berdua. Lalu beberapa detik kemudian mereka kembali sibuk dengan kegiatan mereka masing masing.
" Hehehe maaf, tapi Senja tumben sekali kamu semangat pelajaran Fisika apalagi sekarang kamu jadi dewasa gitu, lalu dari tadi kamu cengengesan kaya orang gila " ujar Vera panjang lebar.
" Loh, aku kan emang udah dewasa " ujar Senja.
" Senja " panggil Rafa dari pintu kelas Senja.
Senja langsung tersenyum dan segera menghampiri Rafa.
" Ini ada susu coklat buat kamu " ujar Rafa.
" Eh, makasih " ujar Senja salah tingkah saat menerima sekotak susu coklat dari Rafa.
" Ini yang beliin..... " ucapan Rafa terputus karena Rafa tiba tiba ditarik paksa oleh teman sekelasnya.
Senja kembali ketempat duduknya dengan muka merah merona dan senyuman terukir jelas diwajahnya. Sedangkan Vera yang melihat reaksi Senja hanya mengangguk penuh arti.
" Kamu kenapa Ver? " tanya Senja heran.
" Kamu pacaran sama Rafa? " tanya Vera sambil tersenyum penuh arti.
" Belum " ujar Senja lirih.
" Kalau jawabannya belum ini pasti bakalan pacaran dong " goda Vera.
" Apaan sih " ujar Senja malu malu.
" Uncchhh, pakai malu malu segala " goda Vera.
" Ng....gak kok " ujar Senja kikuk.
" Aku denger denger kamu kemarin pergi berdua sama Rafa ya? Jangan jangan kalian kencan ya " goda Vera.
" Ng...gak kok, kita tuh cuma kebetulan aja mau ketempat yang sama " ujar Senja.
" Hmmm gitu " ujar Vera menggoda Senja.
" Ihhh Vera " ujar Senja sambil memukul lengan Vera pelan.
" Karena aku merasa sudah puas menggoda mu aku jadi lapar, kalau begitu aku pergi kekantin dulu " ujar Vera.
" Ok, aku akan tetap disini menyelesaikan catatan ku " ujar Senja.
" Kalau begitu aku pergi dulu " ujar Vera sambil meninggalkan Senja sendirian.
Sesampainya Vera dikantin ia membeli sandwich dan air mineral dingin. Dijalan ia bertemu Doni dilorong sekolah. Doni membawa tumpukan buku yang banyak dan tinggi.
Salah satu buku itu terjatuh didekat Vera. Doni ingin meminta tolong kepada Vera. Tapi ia males meminta tolong pada akhirnya dengan sekuat tenaga Doni berusaha mengambil buku itu.
Namun, tidak bisa. Vera yang melihat hal itu langsung mengambilkan buku itu. Bahkan Vera mengambil setengah tumpukan buku yang dibawa Doni.
" Kenapa kau mengambil buku buku itu? " tanya Doni.
" Aku hanya ingin membantu mu " ujar Vera.
" Apakah meteor akan jatuh ke bumi? " tanya Doni heran.
" Lebay " cibir Vera.
" Tumben sekali kau baik kepada ku " ujar Doni takjub.
" Ini itung itung ucapan terimakasih karena kemarin kau sudah membantu ku belajar " ujar Vera.
" Hohoho, rupanya kau luluh akan sikap keren ku ini ya " ujar Doni kepedean.
" Mau ku bantu atau gak nih? " tanya Vera kesal.
" Ya iyalah " ujar Doni.
" Makanya gak usah banyak gaya, dibawa kemana buku buku ini? " tanya Vera.
" Ke kantor guru " ujar Doni.
Lalu mereka pun berjalan berdampingan menuju kantor guru. Setelah melaksanakan tugas mereka dengan baik.
Mereka pun kembali kekelas masing masing.
" Vera, kok kamu lama banget ke kantinya? " tanya Senja saat melihat Vera yang baru saja duduk disebelahnya.
" Iya, soalnya aku tadi bantuin Doni dulu " ujar Vera.
" Owh, pantesan lama " ujar Senja.
" Apakah kamu sudah selesai menulis fisikanya? " tanya Vera.
" Ya sudah dong " ujar Senja.
" Aku pinjam ya " ujar Vera sambil memasukan buku Senja kedalam tasnya.
" Oiya ku dengar sebentar lagi tim basket sekolah kita akan ikut turnamen yang diselenggarakan oleh wali kota " ujar Senja.
" Aku denger juga turnamen ini diselenggarakan untuk anak smp dan anak sma tapi katanya anak sma lebih dulu baru dilanjut anak smp " ujar Vera sambil asyik memakan sandwich miliknya.
" Tau dari mana kamu Ver? " tanya Senja.
" Kamu lupa adek ku kan masuk kedalam tim inti basket disekolahnya, bahkan beberapa hari ini ia sibuk berlatih bersama Doni " ujar Vera.
" Owh begitu, aku mau nanya kamu kan temenan sama Doni dari kecil bahkan kakak kalian berteman baik, tapi kenapa kalian bisa musuhan gitu? " tanya Senja heran.
" Sebenarnya karena dari dulu sampai sekarang Doni suka banget menghina dan menjahili ku, makanya aku sebel sama dia " ujar Vera sambil meminum air mineralnya.
" Hm kek gitu, sayang sekali " ujar Senja.
" Sayang kenapa? " tanya Vera bingung.
" Padahal kalian serasi sekali " ujar Senja.
" Cih, mengada ngada kau nih " cibir Vera.
" Vera, sepulang sekolah kau ada waktu? " tanya Senja.
" Ada, memang kenapa? " Vera balik bertanya.
" Aku ingin main kerumah mu, sudah lama aku tak main kerumah mu " ujar Senja.
" Iya juga ya " ujar Vera.
" Sekalian kita belajar bareng " ujar Senja.
" Oke boleh " ujar Vera.
Pembicaraan mereka terhenti ketika seorang guru wanita masuk kedalam ruang kelas mereka. Suasana hening. Sekarang tinggal pelajaran bahasa Inggris.
Guru itu pun memulai pelajaran dan para murid antusias mendengarkan penjelasan sang guru. Tak terkecuali Vera dan Senja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Senja bersama mu
Fiksi RemajaKita dipertemukan dibawah langit senja dan dipisahan pula dibawah langit senja....