5. Hmm Enak!

6.9K 890 778
                                    

Gue menghempaskan badan ke atas kasur sepulangnya gue dari les sore. Tangan gue yang tadinya telentang sekarang perlahan menyasar ke sekitar kasur buat cari hape. Setelah bermenit-menit mencari dan enggak dapet juga, gue bangkit dari rebahan dan menemukan hape gue yang ternyata ketindih badan sendiri. Ck.

Gue buka layar hape dan menemukan 999++ chat di line gue. Gue mengerutkan dahi dan kembali merebahkan diri, mungkin karena terlalu bersemangat, hape gue lepas dari genggaman dan jatuh tepat mengenai bibir gue, "Shhhetan!"

Gue mendesis, dengan mata gue udah yang berair karena kesakitan, gue buka aplikasi line dan menemukan sebuah multiple chat yang terdiri dari - siapa lagi kalo bukan - si 4 idiot, sumber dari semua 999++ notif gue itu.

Pas gue buka, hape gue hang dan terus-terusan muter suara stiker Tatan. Ternyata mereka berempat ngespam gue pake stiker itu sampe ribuan chat. PENTING BANGET SIH YA TUHAN?!

Natania Andrew: APASIH BERISIK!
Natania Andrew: HP GUE JD HANG BAZENK 😭

Michy Cliffy: ah orangnya dateng
Michy Cliffy: itung

Luke Roberts: 1

Ash Irwin: 2

Michy Cliffy: 3

Ash Irwin left the group
Luke Roberts left the group
Michy Cliffy left the group

Calum Hood: 4
Calum Hood: lah telat gua

Natania Andrew: BEGITU BERFAEDAH

Calum Hood: eh
Calum Hood: haaai
Calum Hood: udah pulang les?

Natania Andrew: barusan

Calum Hood: sisa kita berdua

Natania Andrew: o shit Sherlock, ga ikut left?

Calum Hood: gamau basa basi dulu apa?
Calum Hood: nanya ada pr apa ga
Calum Hood: nanya udah punya pacar apa blm
Calum Hood: gitu2

Gitu-gitu.

Gampang banget lo ngetik gitu-gitu.

"Mamaaa!" Gue megangin jantung gue yang jedug-jedug kenceng banget. Sumpah ya ini tangan gue dingin banget, enggak tahu apa karena AC atau karena chat Calum atau kombinasi keduanya. Gue sampe baca ulang lima kali, memastikan apakah cuma mata gue yang mengelabui gue sendiri atau memang Calum yang lagi berusaha bikin mati anak orang.

"Kenapa, Tatan?!" Balas Mama dan Papa yang tiba-tiba ngebuka kamar gue sambil ngos-ngosan. Muka mereka udah panik banget, sampe Papa bawa-bawa pemukul bisbol segala, "Ada maling?!"

"Enggak apa-apa, Ma, Pa," Jawab gue sambil cekikikan, "Aku lagi seneng."

Papa menggeleng-geleng frustasi sama kelakukan anaknya (yang lama-lama bikin dia ragu kalo gue anaknya apa bukan) sedangkan Mama memandang gue seperti sedang memikirkan hukuman apa yang patut diberikan, "Kebiasaan ya kamu! Bikin kaget orang tua!"

"Iya maaf, Ma," gue senyum sumringah, "Tatan lagi seneng aja, mau bagi-bagi seneng."

Mama mendesah lelah, mungkin Mama sedang menimbang-nimbang buat menggunakan pemukul itu buat menggeplak kepala gue atau apa, biar bawanya enggak sia-sia, "Yaudah. Jangan tidur kemaleman, besok kamu sekolah," Gue ngacungin jempol ke arah Mama dan Papa sebelum mereka kembali menutup pintu kamar gue.

Ayaflu | 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang