Gue rebahan di atas kasur Calum sambil mengangkat tinggi komik One Piece - membolak balik halamannya tanpa selera - sementara Calum sendiri masih fokus main game di sofa kamarnya, katanya lagi battle sama Michael dan Luke.
Gue meletakkan buku komik itu di samping badan gue, lalu berguling ke arah Calum. Gue menyandarkan kepala dengan sebelah tangan - sambil menggigiti ujung jari jempol - gue memerhatikan wajah Calum yang lagi dalam posisi menyamping.
Gue tahu seseorang akan menjadi spesial buat gue ketika gue bener-bener terperangah karena mereka, meski pada saat-saat kecil seperti ini sekalipun. Hal paling simpel yang mereka katakan atau lakukan, membuat gue seolah sedang menyaksikan sebuah rahasia dunia terungkap di depan mata. Dan enggak ada hal lain yang lebih penting saat itu kecuali mereka.
Dan ketika gue melihat mata mereka, meski cuma sesaat, gue bisa merasakan napas gue tercekat dan jantung gue berdetak dua kali lebih cepat. Mata mereka indah, tatapan mereka seolah bisa menembus tembok penghalang besar di diri gue, meruntuhkannya hanya dengan tatapan mata. Mata mereka adalah hal yang bisa gue lihat tanpa ada rasa bosan sedikitpun.
Mereka, bagi gue, adalah karya seni yang lebih elegan dari lukisan, nyanyian, atau puisi terbaik dari para seniman hebat. Dan gue tahu, bahkan seniman paling terkenal pun enggak bisa memikirkan gambaran yang lebih sempurna dari keindahan yang selama ini berhasil mereka ciptakan.
Leonardo, Picasso, Van Gogh, para seniman paling terkenal di dunia bisa jadi gila dalam usahanya untuk melukiskan bahkan sedikit dari keindahan yang gue lihat dari mereka. Bahkan Shakespeare pun enggak bisa menggambarkan orang spesial ini ke dalam kata-kata.
Enggak ada kalimat, lukisan, gambar atau pemikirkan yang bisa mendeskripsikan mereka. Dan gue tahu pasti kalo enggak ada manusia yang benar-benar sempurna di dunia, tapi orang spesial yang gue lihat melalui mata gue ini, berhasil mencapai titik terdekat dari kata sempurna. Seolah-seolah jumlah semua keindahan di dunia, bisa gue temukan di dalam diri orang ini.
Ketika seseorang bisa membuat gue merasakan semua perasaan itu sekaligus, maka seseorang itu luar biasa. Pengalaman buat bisa memiliki orang spesial semacam ini, yang bisa memunculkan pemikirkan dan perasaan seperti apa yang gue jabarkan di atas, adalah kelangkaan yang sesungguhnya.
Dan rasanya seperti sebuah gelombang besar tsunami. Perasaan menyadari kalo mungkin gue jatuh cinta sama orang spesial ini membuat semua bagian di diri gue mengerucut, lalu membengkak cepat hampir meledak. Gue segera bangkit dari rebahan gue dan menatap horor ke arah Calum.
Calum menoleh ke arah gue dengan tatapan bingung, "Kenapa, Nat?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayaflu | 5SOS
FanficCOMPLETED - #122 in Fanfiction (03.08.17) "Cium dulu." Dan dengan dua kalimat itu, satu pukulan melayang ke arah lengan pria yang mengucapkannya, tapi pria itu bertindak lebih gesit, ia dengan cepat menangkup kedua tangan sang gadis, menarik gadis i...