Gue mendongak dari hape dan spontan tersenyum ketika mendengar Calum berteriak bangga. Dia sekarang udah lari-lari ngitarin lapangan dengan kedua tangan terkepal ke udara. Calum baru aja ngegolin bola ke gawang yang udah dijaga ketat sama Ashton. Dia - dengan songongnya - nunjukkin kedua jari tengahnya ke arah Ashton sambil teriak, "Eat my fucking shit, Irlose!"
"Ah, babilah kau!" Ashton ngeletakkin bola di hadapannya lalu dengan sengaja menendangnya ke arah Calum. Bola itu tepat mengenai punggung Calum yang lagi lari menjauhi gawang, bukannya kesakitan, Calum malah ketawa lebih kenceng.
Ditengah-tengah tawanya, Calum menatap gue. Dan tawanya perlahan meredup, lalu berubah jadi senyum kecil. Gue membalas senyumnya ketika dia menyempatkan diri buat menyamperi gue, "Jam berapa, yang?" Tanyanya.
Gue melirik jam tangan sekilas, "Mau jam setengah enam."
"Bentar lagi, ya," ucapnya sambil menghapus keringet di mukanya pake ujung bawah seragam futsalnya, memberikan gue akses gratis buat memandangi perutnya. Ah kalian enggak boleh ngebayangin, nanti pengen.
"Aku ke sana lagi ya."
Gue mengangguk dan menyaksikan dia yang langsung melanjutkan larinya kembali ke lapangan, "Evaluasi latihan dulu sebelum bubar!" Teriak Calum dengan kedua telapak tangan yang melingkar di sekitar mulutnya, Calum merangkul Ashton dan menyeretnya ke tengah lapangan, "Kumpul semua!"
Setelah ngomongin berbagai macam strategi yang enggak gue ngerti sama sekali, gerombolan cowok-cowok penuh keringet itu mulai memencar buat pulang. Ashton menepuk bahu Calum dua kali lalu meneriaki gue, berkata kalo dia pamit pulang duluan, gue mengacungkan jempol gue ke arah Ashton sebelum dia berjalan menjauh ke parkiran mobil.
Gue bangkit berdiri ketika Calum berjalan balik ke arah gue dengan senyum sumringahnya, "Mau mandi dulu, enggak?" Tanya gue seraya menyerahkan minuman ke dia.
Calum menyambut minuman itu dan menenggaknya dengan cepat, "Wuih nyante bos!" Gue menepuk-nepuk lengannya, agak kaget ketika ngerasain betapa kerasnya bisep dia. Sambil memerhatikan jakunnya yang turun naik, gue berkata, "Aus banget bu aji?"
Dengan pipi yang menggembung penuh air, Calum tersenyum. Ia menyerahi gue botol minumnya, meneguk habis air di dalam mulutnya, dan menghapus sisi bibirnya dengan punggung tangan, "Mandi dulu apa, ya?" Tanyanya balik. Dia mengangkat kedua keteknya dan menciuminya bergantian, "Enggak bau tapi sih."
Gue mengambil handuk putihnya dan menyerahkannya ke dia, "Mandi di rumah aja, biar lebih bersih."
Calum melepaskan baju futsalnya dan menyapu badannya dengan handuk, kalo pemandangan ini gue foto terus gue jual, pasti laku, "Mandi aja deh di sini, udah sore, jadi kita bisa makan dulu sebelum balik," dia mengambil tasnya dan tas gue lalu menenteng keduanya, "Kamu mau mandi sekalian? Yuk bareng aja. Biar hemat air gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ayaflu | 5SOS
FanfictionCOMPLETED - #122 in Fanfiction (03.08.17) "Cium dulu." Dan dengan dua kalimat itu, satu pukulan melayang ke arah lengan pria yang mengucapkannya, tapi pria itu bertindak lebih gesit, ia dengan cepat menangkup kedua tangan sang gadis, menarik gadis i...