6. Oh My God

5.7K 764 416
                                    

Sinchan: sayang
Sinchan: aku masih rapat futsal nih
Sinchan: km duluan aja
Sinchan: aku di ruang serba guna 1 kl mau ambil kunci

Gue menunduk sambil memainkan hape di depan kulkas minimarket depan sekolah yang pintunya gue buka, gue enggak tahu cara lain lagi buat ngadem, soalnya tadi AC kelas udah dimatiin sama penjaga sekolah.

Udah sekitar sepuluh menitan gue berdiri di sini sambil terus berpura-pura memilih minuman. Penjaga minimarket udah beberapa kali melirik sinis ke arah gue, antara mau negur nyuruh gue pergi atau takut dipecat karena enggak sopan sama pelanggan.

Me: aku nunggu aja
Me: kan td pagi km bareng aku
Me: masa kutinggal

"Kak, permisi," gue menoleh ketika mendengar suara cewek dari belakang gue. Gue sempet terdiam karena yang barusan memanggil gue Kak malah terlihat seperti beberapa tahun lebih tua dari gue. Mungkin karena lipstik merahnya, atau karena eyelinernya yang kayak digarisin pake spidol.

Not really, that was a lie, she actually really knows what she's doing with her make up. Kelas berapa sih dia? Gue melirik lengannya dan menemukan angka romawi X di sana. Gila, alis matanya lebih cetar dari punya Sandra.

"Oh iya, sorry," gue mengambil satu botol minuman pertama yang gue lihat lalu langsung berjalan menjauh. Gue sok-sok muterin etalase makanan sambil sesekali menenggak minuman. Mata penjaga minimarket terus-terusan ngikutin gue kemanapun gue pergi, takut gue cipet kali makanannya. Yaelah, dikira gue enggak mampu bayar apa.

Sinchan: nunggu dimana?
Sinchan: kok di parkiran ga ada

Me: aku d minimarket dpn

Sinchan: ok, aku kesana

Gue akhirnya menuju kasir buat bayar. Karena antrinya lama, isi dari minuman gue udah abis dari beberapa menit yang lalu. Pas mba-mbanya mengambil satu botol kosong di hadapannya, dia mendelik ke arah gue, "Ini aja, mba?"

Gue mengangguk cuek.

"Total enam ribu lima ratus," dia nyerahin gue botol kosong itu ditambah sama kertas struknya.

Rasanya gue mau ketawa karena dia keliatan kesel banget, gue mengubek-ubek tas gue dan menemukan uang sisa kembalian dari parkir dan lain sebagainya. Isinya dua ribuan, seribuan, sama receh-receh enggak jelas, "Nih, mba. Makasih ya."

Mba-mbanya cuma melirik sinis uang gue dan memaksa senyum, "Senang atas kunjungan anda!"

Gue terkekeh dan berjalan menjauh, sambil bergumam kecil, "Bohong."

Pas gue membuka pintu minimarket, udara panas dan kering langsung menerpa wajah gue, gue berusaha menutupi pandangan gue dari sinar matahari make telapak tangan. Di halaman depan, Calum udah duduk ganteng di atas motor beat gue itu. Cuma Calum yang masih keliatan macho abis meski naik motor matic kecil warna pink, pacar gue gitu loh.

Pacar lo mana?

"Udah selesai rapatnya?" Tanya gue seraya mengambil helm yang diulurkan Calum.

Calum menggeleng kecil terus nyengir, "Aku cabut duluan tadi," dia melirik botol minum yang gue pegang, "Mau mimiii," tanpa banyak pikir, gue menyerahkan botol itu ke dia. Dia mengguncang sedikit botolnya saat dia menyadari kalo botol itu terasa ringan, "Ini kosong lolot!" ucapnya kesal seraya memukulkan pelan botol itu ke kepala gue.

Ayaflu | 5SOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang