Tak Henti menatap

244 5 0
                                    

"Could dress up To get love But guess what? I'm never gonna be that girl Who's living in a Barbie world Could wake up In make up,And play dumb Pretending that I need a boy Who's gonna treat me like a toy - Daya"

*cengklung*

Meeeyyyyy

Apaan?

Ditraktir ngober nih
Sama mas vargas.

Ujan men--

Iya tau. Mau gak?

Maulah

Pinjem payung sana.
Ntar gue tunggu di depan
Gang. Terus jalan bareng ke kober.

Iyaiya.

Kalo lo otw bilang!

Otw.

Oke.

Pesan itu dikirim lana. Oh iya btw mas vargas itu karyawan kober yang satu kosan sama lana yah gaaeeiis. lana sama arif cukup dekat dengan mas vargas. Kalo mey dan tya dan dinda kurang begitu akrab soalnya baru mau dikenalin di kober.

"Yak, din diajak lana makan gratis nih" ucap mey sembari menunjukkan hpnya.

Tya dan dinda saling bertatapan. Oh iya FYI tya dan dinda sudah saling baikan berkat mey. Yang menghasut tya untuk selalu bersikap baik meskipun timbal baliknya beda. Tapi akhirnya dinda pun memaafkan tya.

"Yaudah yuk jalan" ucap dinda dan tya.

"Tapi ujan. Terus ini udah jam berapa juga?" Ucap mey.

"Santai bilang aja kita laper ke bukos oke" ucap tya.

"Pinjem payung bu kos sama mbak bilqis aja" ucap dinda memberi saran.

Mereka pun berjalan kaki menuju kober. Kober dengan kosan mereka sangat dekat. Jalan kaki aja udah nyampek.

"Laaan" ucap mey melambaikan tangannya.

"Lu bareng gue aja mey" ucap lana yang semakin mendekat. Lana melihat payung dipakai mereka kecil sehingga tidak cukup. Jadi lana menyarankan mey buat berdua aja.

"Ah lu mey mulu yang ditawarin"ucap dinda jengkel.

"Haha mey kan my hanny bunny" ucap lana yang mengimutkan suaranya.

"Apaan sih lu jijik lan" ucap mey yang pindah ke samping lana.

"Satu payung berdua tuh ceritanya. Kaya di drakor aja" ucap tya yang mengejeknya.

"Udah ah ayo jalan" ucap mey mengajak untuk segera berengkat.

Mereka pun berangkat menuju kober.

"Lu kena payung ga?" Tanya lana.

"Iya kena" jawab mey.

Sesampainya di kober. Mereka sudah di bookingin tempat. Yah tau sendiri yah ramenya kober gimana. Tapi untungnya mereka ga usah ngantri. Karna udah ada mas vargas itu.

*dreeet dreeet

"Hallo buk" ucap lana yang mengangkat telponnya seraya menyuruh yang lain diam.

"....."

"Iya ini lana lagi makan sama temen temen"

"......"

"Iya iya buk"

"....."

"Sabtu paleng. Naek bus"

"...."

"Iya"

Lana pun berhenti menelpon.

"Kenapa lan?" Tanya dinda

"Kepo lu" ucap lana.

Mereka pun asik mengobrol. Lalu mereka membuat rencana.

"Eh iya kan kita tinggal sebulan disini. Gimana kalo buat acara terakhir di ijen" ucap lana.

"Yaudah ayo. Lagian arif katanya emang mau ke ijen bareng sih nung" ucap tya.

"Yaudah. Gue mau sama siapa yah?? Ga ada gonjengan ini" ucap lana sambil melirik mey yang sibuk dengan handphone nya.

Lalu tiba tiba terulang lagi.

"Taruh dong hpnya" ucap lana.

"Hehe iyaiya"

"Ke ijen kan. Ikut ikut. Ntar kita disana nginep yah. Lihat blue fire" ucap mey yang menyetujuinya.

"Iya sih gue juga di ajak sama arif ke ijen gue disuruh gonjeng temennya nung sih fajrin. Tapi.... kayanya enak sendiri deh" ucap lana.

"Sama gue lan" ucap mey yang tiba tiba menyambar lana.

"Okedeh beb. Sama gue yah" suara lana yang kaya om om pengen di belai.

"Janji" mey mengacungkan jari kelingkingnya di hadapan lana.

"Janji" lana pun melingkarkan kelingkingnya di jari mey.

Mereka berdua pun saling tersenyum satu sama lain.

"Ceelah kaya apa aja" ucap dinda.

"Sirik lu" ucap lana.

Mey dan lana ga ada hubungan apapun tapi sikap berlebihan lana yang di tujukan ke mey membuat mey selalu terbawa perasaan. Mey takut salah mengartikan aja. Jadi mey selalu cuek, dan selalu menganggap ini cuma bercanda.

"Eh bentar" ucap lana yang di tujukan ke mey.

"Apa?"

"Kok gue ngerasa lu beda ya malem ini" ucap lana.

"Ga ah perasaan lu aja kali" ucap mey.

"Pantes gue mulai tadi perhatiin lu mulu" ucap lana.

"Lu cantik mey pake gincu itu" sambung ucapan lana.

Dag dig dug seeerrrr jantung mey tiba tiba rasanya ingin terbang.

"Apaan sih jadi malu" ucap mey seraya menutup bibirnya menggunakan tangannya.

"Lu cocok mey. Cantik kok. Pantes mata gue ga mau berpaling lihat muka lu" ucap lana seraya menyingkirkan tangan mey dari mulut mey.

Oh iya. Hari itu arif ga ada soalnya arif lagi maen di kosan teman smpnya.

Berkali kali lana mengulang seperti itu. Mey ga ngerti harus apa? Lana bersikap manis kadang kala. Juga bersikap cuek kadang kadang. Mey bingung maksut dari sikap lana selama ini. Mereka juga ga ada hubungan spesial kecuali berteman.

DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang