Again and again

303 4 0
                                    

"Badai mungkin cepat berlalu. Tapi rasa ini? - mey"



....

"Meeey" ucap seseorang yang tiba tiba menepuk punda mey dari belakang.

"apa?" Mey menoleh dan terdapat lana yang sudah berdiri tegap di belakangnya.

"Ntar jalan yuk. Keliling jember. Kita kan ga bakal lama lagi disini" ucap lana

"siapa aja?" Tanya mey.

"Lu ajak tya sama dinda ya... ntar gue yang ajak arif. Arif juga mau ngajak nung sama temennya nung" ujar lana.

"Oke oke. Jam berapa?"

"Habis isyak aja. Okeh mey" ucap lana yang akan meninggalkannya di ruangannya.

....

"Din, kita di ajak jalan ntar sama lana dkk" ucap mey yang melihat dinda baru sampai dari toilet.

"Tadi lana kesini?"

"Iya dia ajak kita jalan ntar malem" ucap mey.

"Okeh. Kayanya bakal ada yang jadian ntar lagi nih" ucap dinda yang sepertinya menyindir.

"Siapa emang? Ada yang lagi deket?" Tanya mey dengan sangat ke kepoannya.

"Lihat aja ntar" ucap dinda.

"Ah ga asik main rahasia rahasiaan" ucap mey yang merengek kepada dinda untuk di beritahu.

Dinda pun hanya tertawa. Dan melanjutkan pekerjaannya tanpa membalas pertanyaan dari mey.

.....

"Eh mey ntar di ajak jalan sama lana" ucap tya yang memecah keheningan didalam kamar kosan

"Iya tadi lana bilang ke gue. Habis isyak" ucap mey.

"Ga kemaleman?"

"Yaudah kalo di kunciin gerbang kita ke kosan mbak titik aja" ucap mey dengan memberi saran.

"bener bener. Setuju" ucap tya yang setuju dengan usulan mey.

Mey hanya tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Seraya kembali ingin mengistirahatkan matanya untuk sebentat saja.

....

"Woy kebo bangun" ucap tya dan dinda yang membangunkan mey dengan sangat keras. Membuat mey terkaget.

"Kerja!!! Bangun!!! Cuci itu muka. Terus berangkat kerja" ucap dinda yang membangunkan mey.

Meypun bergegas untuk cuci muka lalu bersiap untuk balik kantor.

"Ya allah turunkan hujan untuk hari ini aja" ucap mey berharap hari ini turun hujan, agar dia gak balek ke kantor dan punya alasan.

"Udah jangan banyak ngomong" ucap tya dan dinda.

Mereka pun kembali ke kantor dan menjalankan tugasnya.

.....

*cengklung*

Mey udah siap?

Udah

Lu ke kosan yah. Biar bisa berangkat bareng. Cahyo udah disana?

Iya otw gue. Iya udah disini. Nung sama fajrin juga udah kumpul

Okedeh.

Otw kosanlu.

becarefull.

Mey dan kawan kawan pun segera menuju ke kosan lana dan arif.

"Yuk berangkat!"

Mereka pun segera menuju ke tujuan pertama yaitu alun alun jember.


......

"Keliling alun alun yuk" ucap arif.

"Arif mah ga bisa diem. Jalan mulu tu kaki" ucap lana

"Biar sehat" kata tya

Mereka memulai berkeliling kota alun alun malam itu. Dengan canda tawa mereka. Berselfi ria di bawah pohon. Mereka membuat kenangan malam itu.
Mulai dari tingkah cahyo, lana, dan arif yang bermain genangan hujan. Mulai dari nung yang lari lari tiba tiba kepeleset.
Pokoknya malam ini mereka membuat sebuah kenangan yang indah.

Perjalanan mereka mengelilingi alun alun pun selesai. Mereka pun kembali ke parkiran motor mereka. Duduk sambil mengobrol. Hingga akhirnya.

"Ini moodbooster gue, my hunny bunny gue, dia kalo ketawa suka buat gue seneng sendiri. Pokoknya dia itu my hunny banny gue" ucap lana yang mengelus elus kepala mey.

Njiiiir gue harus apa? Kenapa dia ngomong gitu. Ah bikin baper kan. Seru didalam hati mey.

"Cieeeee" semua pada bersorak dan tertawa atas ungkapan yanh diungkapkan lana tadi.

Mey hanya bisa tersenyum dan terdiam. Mey melakukannya agar ia tidak ketahuan menyukai perlakuan yang sudah dibuat lana tadi.

DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang