GWS ya

249 6 0
                                    

Malam ini cahyo dan si arif sedang main di kosan mey.

Mereka sedang asyik mengobrol. Tiba tiba mey ingin sekali untuk tidur di pangkuan si tya. Yah mey itu cewek yang selalu ga pernah peduli apa kata orang, jadi dia itu berperilaku semaunya dia.

"Mey awas sakit tidur di lantai" kata cahyo mengingatkan si mey agar tidak tidur dilantai karna cuaca malam yang dingin.

"Ngerasa ga enak badan gue. Masa iya gue tinggalin kalian yang maen kesini" ucap mey megatakan apa yang ia rasakan.

"udah sana masuk kamar aja" ucap tya.

Mey pun tidak menghiraukan mereka. Mey pun mengalihkan pembicaraan dengan membahas sesuatu yang bisa ia bahas.

Tapi tiba tiba tubuh mey menggigil di pangkuan tya.

Mey pun masuk ke kamar untuk mengambil jaketnya dan kembali keluar lalu tidur dipangkuan tya kembali.

"Mey kok lo getar getar sih" kata tya. Tya merasakan tubuh mey bergetar hingga tya merasakannya.

"Gue masuk yah ga kuat" kata mey.

Mey merasakan tubuhnya bergetar tapi ia tidak merasakan kedinginan.
Mey menangis didalam kamar. Dia ngerasa aneh sama badannya. Tangis mey terdengar sampai ke luar kamar. tya, arif dan cahyo mendengar mey menangis.

"Lu kenapa nangis? Ayo periksa" ucap tya yang datang karna isakan tangis mey.

"Ga mau, besok juga bakal sembuh" mey yang mengelak. Mey ga mau ke klinik bukan karna ia takut tapi ia malu buat mengakui bahwa dia sakit.

Mey pun keluar untuk periksa ke klinik.

"Ayo sini gue anter. Ah cengeng udah gede" ucap arif yang meledek.

"Apaan?" Sewot mey yang tersinggung.

Arif pun mengantarkan mey ke klinik dekat kosan mereka.

......

Pagi pun datang. Mey tetap memaksakan tubuhnya untuk tetap masuk dan bekerja. Karna mey tau sendirian di kosan itu rasanya ga enak sepi.

*cengklung*

"Lo dapet bubur?" Tanya arif dalam chat

"Ga gue gadapet" balas mey.

"Ini gue dapet bubur 2, lo mau?" Tanya arif.

"Lu nanyak gue? Pasti jawabannya iya"

"Yaudah ntar gue anter ke ruangan lu" balas arif.

"Makasih bapak"

"Iya iya" balas arif.

Mey selalu memanggil lana, arif dan cahyo dengan sebutan bapak. Karna mereka sudah mey anggap sebagai kakak, teman, bapak pengganti di jember. Perhatian mereka membuat mey merasa istimewa.

Lana dan arif sangat baik terhadap mey. Mey kadang tidak enak sendiri dengan sikap mereka terhadapnya.

Untung saja kepala seksi ruangan mey dan dinda tidak terlalu ketat. Jadi mey bisa leluasa bersikap semaunya. Mau dia ngerjakan mau dia ga ngerjain ga kira dimarain.

Tiba tiba terdengar suara cowok dari belakang.

"Mey..."

"Mmm?" Jawab mey sambil menoleh ke arah belakang.

"ini makan. Makan yang banyak biar lu ga sakit" ucapnya seraya menyerahkan kotak bubur yang diatasnya di tuliskan "GWS" dengan sangat kawaiii.

Muka mey memerah. Dia sangat senang ada yang perhatian kepadanya seperti ini.

"Makasih bapak cuh" ucapnya sok mengimutkan suaranya terhadap arif.

"Yaudah dimakan gih. Gue balik kerja lagi yah. GWS" ucapnya lalu berpaling pergi meninggalkan ruangan mey.

Mey pun sangat senang dengan apa yang arif lakukan. Meski hanya sekotak bubur ayam. Tapi tulisan GWS nya itu yang membuat mey selalu senyum senyum sendiri.

DREAMERTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang