"Kami adalah mantan agent yang bekerja untuk G48."
Well, tidak sesulit itu namun reaksi dari Cindy dan Jinan mengatakan hal lain. Kedua remaja tersebut terlihat terlalu tenang untuk berita semacam ini. Jinan mengangkat tangannya.
"G48 itu apa Dad?"
"Group 48. Sama seperti CIA tapi utamanya menangani kasus-kasus yang ada di Asia."
"Cabang dari CIA?"
"Semacem itu. Sama kayak KFC. Kalian butuh cabang untuk tempat lain."
Beby yang sejak tadi bersandar pada dinding berjalan menuju Cindy. Dia menghela napas sebelum duduk disamping putrinya. Dia melihat kearah Shania lalu kearah Cindy. Beby meletakkan tangannya diatas tangan Shania dan juga Cindy.
"25 tahun yang lalu, sebuah group training rahasia dibentuk. G48 menyebutnya Project 9. 9 gadis yang terpilih datang dari berbagai latar belakang. Kebetulan semuanya memiliki masa kecil yang buruk. Aku terlahir di jalanan. Aku tidak pernah melihat orangtuaku dan hidup di jalanan. G48 sudah mengawasiku sejak aku kecil sampai tiba saatnya untuk merekrutku."
Cindy tidak bisa mempercayainya. Bagaimana bisa dia tidak pernah mengetahui tentang masa lalu kedua orangtuanya? Sekarang dia mengerti kenapa setiap kali Beby sendiri, wanita itu terlihat seperti sedang tenggelam dalam pikirannya. Sifatnya yang over protective datang dari masa lalunya ini. Beby memberikan sebuah senyuman hangat dan melanjutkan.
"Ibunya Shania adalah penggagas dari program tersebut. Ibumu bukanlah bagian dari program sampai..."
Beby tidak bisa meneruskan. Dia melirik kearah Shania. Ini adalah satu topik yang sangat jarang dibicarakan oleh keduanya. Bukan karena hal ini menghantui Shania seburuk dahulu tetapi karena fakta bahwa Cindy tidak pernah diceritakan tentang hal ini yang membuatnya menjadi topik yang sulit. Shania memberikan sebuah senyum tipis pada Beby.
"Jiro Kenichi, Direktur kami membunuh kedua orangtuaku dengan alasan balas dendam. Kemudian pria itu berpura-pura peduli dan melanjutkan mimpi ibuku. Dia melanjutkan Project 9 bersama dengan Kato Jeremy. Aku direkrut bersama Beby sebagai anggota pertama. Setelahnya datang kak Kinal dan kak Ve."
Jinan menatap kedua orangtuanya berharap apa yang akan ia dengar selanjutnya tidak seburuk seperti apa yang telah disampaikan oleh keluarga Cindy. Kinal dan Veranda saling bertatapan. Veranda memberikan sebuah anggukan kecil pada partnernya. Kinal mulai berbicara.
"Aku kabur dari rumah ibuku ketika berusia 10 tahun. Tidak peduli apapun yang aku lakukan, hal itu tidak pernah cukup untuk beliau. Aku tidak pernah mengenal ayahku. Aku kabur pada tengah malam dan hidup di jalanan sampai G48 menjemputku. Disanalah aku mengenal mamamu."
Jinan menatap Kinal lalu tatapannya kembali kepada Veranda. Matanya melirik kearah Cindy yang terlihat sama bingungnya dengan dirinya. Mereka telah hidup ditengah-tengah keluarga harmonis yang menyayangi mereka. Apa yang akan terjadi mulai sekarang? Veranda merasakan kekhawatiran Jinan. Karena putranya mengepalkan kedua tanganya sendiri secara bersamaan dan mengayunkannya maju mundur. Itu adalah salah satu tanda dari rasa gugup dan khawatir. Dia meletakkan tangannya di leher anak itu membuatnya berhenti mengayunkan tangannya.
"Nan, it's okay. Semua itu cuma masa lalu. Kami baik-baik aja sekarang."
Jinan menoleh ke sebelah kirinya dan menatap Veranda.
"Apa mama juga mengalami hal yang sama?"
Veranda menggelengkan kepalanya.
"Kisahku sedikit berbeda. Aku diculik dari jalanan dan hampir saja dijual mungkin ke tempat pelacuran. Tapi seorang pria bernama Adyth menyelamatkanku dan merekrutku kedalam timnya. Dia menjalankan bisnis perdagangan manusia. Aku disana untuk melakukan semua pekerjaan kotor termasuk menjebak anak-anak dibawah usia 12 tahun masuk kedalam perangkap agar Adyth dapat mengambil mereka dan menjual mereka ke luar negeri. Sampai G48 menangkapku dan memasukkanku kedalam program."
KAMU SEDANG MEMBACA
PROJECT 9: The New Era
FanfictionSequel dari Project 9 Still not mine. Credit goes to Bluppy as the writer, I only change the languages, characters and some of it to be fit. Hope you guys would enjoy this one too