PROJECT 9: The New Era

The End

Bagian ini belum sempet saya proof read jadi siapin aspirin aja ya kalo-kalo ada bahasa yang belibet dan typo bertebaran😂😂😂

Enjoy!

......................................................................

Hidup tidak pernah dapat kita prediksi. Terkadang, kita akan merasa kepayahan. Semuanya tidak bisa selalu berjalan seperti apa yang kita kehendaki. Bisa saja mengecewakan dan bisa saja membuat kita merasa frustasi tapi itulah hidup. Kita tidak bisa menetapkan waktu yang spesifik atau menginginkan suatu kejadian terjadi dimana atau kapan. Hidup itu misterius. Namun, semua terjadi seperti sudah yang seharusnya. Kita mungkin menginginkan sesuatu tapi diberikan yang lain sebagai penggantinya. Tuhan mungkin tidak memberikan apa yang kita inginkan tapi Tuhan selalu memberikan apa yang kita butuhkan.

...

Seorang anggota militer berpangkat tinggi berdiri didepan sekelompok reporter. Hal ini dalam rangka press conference yang sudah dijadwalkan oleh pemerintah Indonesia dengan tujuan memberikan detail pada setiap warga negara mengenai ledakan yang terjadi di Jakarta. Berdiri disampingnya adalah Mario Gunawan yang datang sebagai perwakilan CIA.

"Saya Jenderal Agus perwakilan dari TNI."

Cahaya dari kamera hampir membutakannya namun dia tetap berdiri tegak. Sangat penting baginya untuk menyampaikan berita yang sesungguhnya.

"Seperti yang sudah diinfokan kepada kalian semua pada pukul 4:00 WIB, terjadi sebuah ledakan ditengah-tengah kota Jakarta. Ledakan tersebut menghancurkan sebuah bangunan tua dan rumah-rumah yang berada di sekitarnya. Efek ledakannya mencapai radius 10km dari pusat ledakan. Sudah merupakan tugas pemerintah untuk menginformasikan detail secara spesifik mengenai situasi yang terjadi pada saat itu."

Dia mengedarkan pandangan ke sekeliling dan melihat semua mata tertuju padanya menunggu deklarasi resmi yang akan ia ucapkan.

"Serangan ini dipimpin oleh seorang mantan agent Group 48 yang merupakan anak cabang dari American Central Intelligence Agency. Dia dibayar untuk bertindak atas sebuah informasi tertentu yang diberikan oleh seseorang yang sudah diidentifikasi memegang posisi tinggi dalam pemerintahan kita. Kami sudah menahannya dan membekukan semua akunnya baik yang berada didalam maupun luar negeri. Sudah merupakan tugas saya untuk meyakinkan semua orang bahwa kami sedang menangani kasus ini dan akan melakukan apapun yang kami mampu untuk memastikan para tersangka akan mendapat hukuman yang maksimal."

Salah seorang reporter mengangkat tangannya memperoleh perhatian dari semua yang berada diatas panggung. Meskipun sebelumnya tidak di informasikan mengenai sesi QnA, Jendral Agus menganggukkan kepalanya mempersilahkan pria itu untuk menyampaikan pertanyaannya.

"Pak, apa anda dapat mengidentifikasi siapa saja orang-orang yang terlibat dalam skema yang dapat menjatuhkan negara kita ini?"

Pak Agus menoleh kearah Mario. Mario mengambil alih mic.

"Gabriela Margareth Warouw, seorang mantan agent G48 yang membelot 14 tahun lalu adalah wanita yang berada dibalik penyerangan pagi ini. Sudah beberapa lama dia menyusun rencana untuk melawan kita namun sebelum kami sempat menanyainya, sayangnya dia meninggal dalam ledakan tersebut. Namun kami menemukan bukti yang menghubungkan Wakil Kepala G48 Steven Augusto dengannya. Kami akan melakukan investigasi dan jika beliau dinyatakan bersalah, saya jamin kepada kalian bahwa CIA dan G48 bersedia bekerja sama untuk menahannya dibalik jeruji besi selamanya."

"Jadi benar keselamatan kami berada ditangan seorang pria yang tidak bertanggung jawab. Bagaimana bisa CIA dan G48 membiarkan hal ini terjadi?"