Sudah dua hari aku belum memberikan jawaban ke Yoongi. Yoongi pun tidak menyinggung soal dia yang menyatakan perasaannya.
"Kau baik-baik saja,Eunmi?" tanya Hyesung.
Dia baru saja kembali bersekolah setelah mengikuti perlombaan basket antar kota. Jadi baru kemarin Hyesung berkumpul lagi bersama aku dan Serin.
"Eum, aku baik-baik saja" jawabku sambil senyum.
Senyum yang dipaksakan lebih tepatnya.
"Bagaimana sudah kau jawab?" tanya Serin yang tengah meminum jus alpukatnya.
"Jawab apa?" tanya Hyesung yang kebingungan.
"Yoongi.. Dia menyatakan perasaannya padaku" jawabku kemudian menunduk.
"Woah, Min Yoongi menyatakan perasaannya padamu?" tanya Hyesung lagi yang kujawab anggukan kepala.
"Kenapa belum dijawab?" tanya Hyesung lagi.
"Aku hanya bingung" jawabku lalu menatap Serin.
"Kau menyukainya juga?" Hyesung mulai seperti wartawan sekarang.
"Iya, aku menyukainya" jawabku lalu kembali memikirkan perkataan Yoongi.
"Kenapa tidak diterima? Kalian saling menyukai kan? Jangan lama-lama menggantung perasaan orang, Eunmi. Jangan sampai menyesal ketika orang itu lelah menunggumu dan mulai menyukai orang lain lagi" ucap Hyesung yang membuatku terdiam.
Mungkin ada benarnya ucapan Hyesung. Tapi aku juga akan meninggalkan Yoongi.
Tidak ada salahnya menerima Yoongi bukan?
Mungkin sebelum meninggalkan Yoongi, aku harus membuatnya bahagia. Benarkan?
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorry
Short Story"For all my mistakes in the past, I want to say a thousand apologies to you." Aku ingin sekali mengatakannya bahkan untuk terakhir kalinya. Maaf, aku selalu mencintaimu. ✒cideep, 2017