Baru 10 menit mataku memandangi tugas akhir yang tidak kelar-kelar. Tapi, 10 menit itu juga kepalaku berdenyut-denyut pusing. Dari bulan kemarin, tampilan file tugas akhirku masih menunjukkan huruf besar-besar 'BAB II'. Melihatnya saja membuat perutku mual. Ya Tuhan yang maha baik, tidak bisakah tiba-tiba tugas akhir ini mengetik sendiri sampai pada BAB penutup? Aku lelah dengan semua ini. Rasanya ingin nikah saja lama-lama. Tapi, boro-boro nikah, pacar saja saat ini tidak punya.
Kulirik ponselku yang tergeletak mengenaskan di ujung kasur. Niat awalku memang ingin mengerjakan tugas akhir. Kemudian membuang ponsel jauh-jauh dari jangkauanku agar hatiku tidak tergerak mengutak-atik barang itu. Tapi, sepertinya niat itu perlahan meredup.
"Masa bodo ah!"
Tanpa rasa menyesal kuraih benda kecil tersebut kedalam genggamanku. Padahal ponsel itu hanya kutinggal selama 10 menit. Tapi, chat grup bersama ketiga sahabatku sudah ada sampai ratusan.
RR. Gema A. Putri: hai evribadi
Keyna Wilona Geraldi: hebat ngerjain skripsweet hanya dalam 10 menit
Kanasya A. Nameera: dah kelar?
Viola Siesyadipta: boleh juga luh
RR. Gema A. Putri: gue bosen
RR. Gema A. Putri: cabut kek kemana
Kanasya A. Nameera: KIRAIN
Kanasya A. Nameera: cabut mulu kapan kelarnya
Kanasya A. Nameera: otw
Keyna Wilona Geraldi: otw
Viola Siesyadipta: OOD (omong-omong doang)
Viola Siesyadipta: lo kan lagi di rumah nenek lo key di medan
Viola Siesyadipta: naik burok lo bilang otw buat sampe Jakarta?
Keyna Wilona Geraldi: love u Gem, Vi, Sya gue absen dulu
Kanasya A. Nameera: gue beneran OTW gilaaa bnrn di jalan nih. Ketemu di café biasa gak pake lama!
RR. Gema A. Putri: syaaap
Viola Siesyadipta: hihihi
Dari kita berempat, hanya Kanasya yang benar-benar sudah lulus bahkan sudah bekerja di salah satu perusahaan. Sementara Viola tinggal menunggu wisudanya bulan depan. Menyisakan aku dan Keyna. Tapi, nasib Keyna sepertinya lebih beruntung dariku. Dia sudah memiliki pacar yang siap menikahinya kapan saja jika ia sudah stress dengan tugas akhirnya. Hahaha. Bercanda! Tapi, soal dia sudah punya pacar, memang benar. Keyna sedikit lebih beruntung dariku karena dia sudah sampai pada bab terakhir. Sementara aku... Ah sudahlah, tidak usah dibahas.
Sambil bersiap-siap untuk bertemu kedua sahabatku di café yang biasa kita sambangi. Aku menutup laptop dan menaruhnya diatas meja belajar. Hanya butuh lima menit hingga aku keluar dari kamar kosku. Sampai di parkiran, aku mendapati mobilku yang terhimpit dengan mobil lain di sisi kanan dan kiri. Kalau aku memaksa keluar, aku tidak yakin mobilku dan salah satu mobil yang berada disebelahku akan selamat.
"Ck, mobil Dita sama Nana nih!" sungutku.
Aku hendak kembali kedalam kos ketika teringat bahwa Dita dan Nana sedang tidak ada di kos. Percuma juga jika aku menelpon mereka untuk memintanya segera pulang karena pasti akan memakan waktu yang lama. Sedangkan Kanasya sudah on the way sejak tadi. Aku menghela napas panjang. Bisa-bisa dia ngomel panjang kalau aku sampai telat. Apalagi kesibukannya di kantor yang seringkali membuat moodnya jelek. Nanti aku malah jadi kambing hitamnya lagi!
KAMU SEDANG MEMBACA
The Boy Next Window [Completed]
ЧиклитSiapa sih yang nggak pengin cepet lulus kuliah? Semua orang pasti pengin. Termasuk Gema! Tapi, mau gimana lagi? Rasanya susah banget buat ngerjain tugas akhirnya. Untungnya, ada Aksa. Cowok brondong satu ini yang memberikan semangat baru pada Gema...